Lewotobi Erupsi
BPBD Flotim Segera Indentifikasi Kerusakan Rumah Akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Sementara kondisi saat ini, ribuan warga terdampak erupsi di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura semakin sulit dan memprihatinkan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Kerusakan atap rumah akibat dilanda material erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki akan diindentifikasi tim teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur.
Data sementara, ratusan rumah warga dengan perkiraan ribuan lembar seng sudah bocor dan tak bisa lagi menahan endapan belerang. Data ini mencakup sejumlah desa di Kecamatan Ile Bura dan Kecamatan Wulanggitang.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, merencanakan identifikasi teknis mulai berjalan besok, Rabu, 11 September 2024 atau Kamis, 12 September 2024.
"Sebenarnya sudah identifikasi, tetapi karena ada kedukaan, salah satu staf kami meninggal dunia, jadi rencana besok atau lusa baru kami turun," katanya, Selasa, 10 September 2024.
Fredy menyebutkan, identifikasi pertama akan berlangsung di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang dan Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, kemudian desa-desa terdampak lainnya.
"Besok kita sudah turun," kata mantan Camat Wulanggitang yang resmi dilantik tanggal 19 Agustus 2024 itu.
Meski kesulitan dengan beberapa kendala, termasuk bahan bahan minyak (BBM) untuk operasional kendaraan jelang penutupan anggaran 2024, Fredy tetap berupaya mencari solusi bagi warga terdampak.
"BMM juga kesulitan karena mau tutup tahun anggaran. Di Perubahan APBD, kita juga dapat tambahan untuk BBM," ujarnya.
Saat identifikasi, BPBD Flores Timur langsung menyalurkan air mineral dengan mengerahkan mobil yang memuat barang dan para petugas identifikasi agar menghemat biaya BBM.
"Kita lihat dengan efisiensi, kalau dua pickup turun dengan mobil yang bawa barang, maka lebih banyak habiskan BBM. Kita koordinasi dengan Bagian Umum dan Dinas Lingkungan Hidup supaya pakai mereka punya mobil, biar muat satu kali," pungkasnya.
Fredy dan stafnya juga membenahi data-data logistik untuk penanggulangan bencana di Flores Timur.
Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Bandara Frans Seda Maumere Sikka Sudah Tutup 2 Bulan
Sementara kondisi saat ini, ribuan warga terdampak erupsi di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura semakin sulit dan memprihatinkan.
Mereka saban hari beraktivitas di tengah bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus Level III (Siaga).
Gempuran abu vulkanik berupa belerang terus melanda Desa Hokeng Jaya, Klatanlo, Dulipali, Pululera, Nawokote, Boru, dan Boru Kedang. Sebab, material vulkanik kerap bergerak ke arah barat atau menyasar desa-desa tersebut. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.