Perjalanan Paus Fransiskus

Kursi Roda Paus Fransiskus Sempat Tertinggal di Kedubes Vatikan Saat Berangkat ke Papua Nugini

Paus Fransiskus menyelesaikan lawatannya ke Indonesia dan melanjutkan perjalanan ke Papua Niugini, Jumat (6/9/2024).

|
Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KOMSOS KWI
Paus Fransiskus berbincang dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Bandara Soekarno-Hatta sesaat sebelum ia naik pesawat Garuda Indonesia untuk melanjutkan perjalanan apostoliknya ke Port Moresby, Papua Nugini, Jumat 6 September 2024 pagi. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Paus Fransiskus menyelesaikan lawatannya ke Indonesia dan melanjutkan perjalanan ke Papua Niugini, Jumat (6/9/2024). Namun, tampaknya Paus Fransiskus masih ingin berlama-lama di Indonesia, sampai-sampai kursi rodanya sempat tertinggal di Kedutaan Besar Vatikan Jakarta tempat selama tiga malam.

Informasi tertinggalnya kursi roda Paus Fransiskus didapat Kompas dari Tim Media Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Paus Fransiskus dan rombongan Takhta Suci Vatikan meninggalkan Indonesia menuju Papua Nugini melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (6/9/2024) pagi. Pesawat yang ditumpangi Paus meninggalkan landasan pacu pada pukul 10.37.

Wartawan harian Kompas yang sejak pagi berada di depan Kedutaan Besar Vatikan melaporkan, sejak pukul 07.00 warga sudah memadati ruas jalan di depan lokasi Paus Fransiskus menginap.

Baca juga: Paus Fransiskus Sudah Tinggalkan Indonesia Menuju Papua Nugini

Warga memenuhi trotoar Jalan Medan Merdeka Timur hingga kawasan Monas Jakarta Pusat. Warga berdesakan untuk melepas keberangkatan Paus Fransiskus yang akan melanjutkan perjalanan apostoliknya ke Papua Nugini.

Melalui informasi tertulis, Domi Lewuk dari Tim Media Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia mengatakan, selang 15 menit setelah Paus Fransiskus dan rombongan meninggalkan kantor Kedutaan Besar Takhta Suci Vatikan, terjadi sebuah kepanikan. Seorang petugas Kedutaan Besar Vatikan menenteng sebuah kursi roda. Ternyata kursi roda tersebut milik Paus Fransiskus yang digunakan selama kunjungan di Indonesia sepanjang 3-6 September 2024.

paus berkat_0006
Banyak pejabat yang mencium tangan sekaligus memberikan kepalanya dijamah Paus Fransiskus sesaat sebelum pemimpin Takhta Suci Vatikan itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Port Moresby, Papua Nugini, Jumat 6 September pagi, termasuk seorang petugas keamanan ini.

Oleh petugas, kursi roda tersebut dibawa masuk ke dalam sebuah mobil Toyota Hitam berplat CD.17.02. Kursi roda milik Paus Fransiskus tersebut hendak disusulkan ke Bandara Soekarno-Hatta.

Papua Nugini bersiap

Paus Fransiskus akan mendarat di Papua Niugini, Jumat (6/9/2024) malam waktu setempat, setelah menuntaskan kunjungan di Indonesia. Umat Katolik, Pemerintah Papua Nugini, dan sejumlah pemimpin negara Pasifik telah bersiap menyambutnya.

Dalam lawatan empat hari pada 6-9 September itu, Paus akan berkunjung ibu kota Port Moresby dan kawasan perbatasan terpencil Vanimo, Provinsi Sandaun, di perbatasan Papua Nugini-Indonesia. Di ibu kota Port Moresby, ia dijadwalkan bertemu para pemimpin negara yang hadir, pejabat, masyarakat sipil, dan pemimpin gereja.

Paus juga akan memimpin misa pada hari Minggu. Selanjutnya, ia akan mengunjungi Vanimo untuk bertemu dengan para misionaris dan umat Katolik.

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape menyerukan agar masyarakat Papua Nugini bersatu menyambut Paus selama kunjungan empat hari itu. Marape mengumumkan seruan itu bersama para pemimpin mitra koalisi utama pemerintahan Papua Nugini.

Baca juga: Paus Fransiskus Prihatin dengan Pengungsi di Jalan

Menurut Marape, kunjungan ini menandai momen penting dalam sejarah bangsa. Ia menekankan pentingnya solidaritas selama masa persaingan sengit ini. Ia merujuk pada persaingan politik yang tengah memanas di negaranya yang sedang bersiap menggelar sidang parlemen untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintahannya.

”Ini merupakan kebetulan yang baik bahwa kunjungan Paus berlangsung saat kita tengah menghadapi persaingan yang panas,” kata Marape dalam pernyataan resmi dalam unggahan di media sosial.

Marape mengatakan, sejumlah kepala negara Pasifik juga akan datang ke Papua Nugini untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus. Mereka adalah Perdana Menteri (PM) Tonga Siaosi Sovaleni, PM Vanuatu Charlot Salwai, Presiden Nauru David Adeang, dan Sekretaris Jenderal Forum Kepulauan Pasifik Baron Waqa. Selain itu, perwakilan dari negara-negara Pasifik lainnya juga akan hadir.

Papua Nugini adalah negara yang luas dengan pegunungan, hutan, dan sungai, serta beberapa suku terakhir yang tidak berkontak di dunia luar. Populasinya diperkirakan antara 9 juta dan 17 juta jiwa. Vatikan memperkirakan ada sekitar 2,5 juta umat Katolik di negara itu.

Profesor studi agama di Universitas Victoria di Wellington, Selandia Baru, Paul Morris, mengatakan bahwa kunjungan Paus ke Papua Nugini merupakan bagian dari upaya gereja menjadi global. ”Dalam dekade terakhir ini, para Paus telah menjangkau komunitas-komunitas yang jauh,” katanya.

(kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved