Pilgub NTT
Ansy Lema Ungkap Alasan Pilih Jane Suryanto Jadi Cawagub NTT
Dia menyebut persoalan yang kerap dialami perempuan seperti diskriminasi, kualitas dan akses pendidikan hingga kesehatan maupun perdagangan orang.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Calon Gubernur NTT Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengungkap alasannya memilih Jane Natalia Suryanto menjadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) pendamping dirinya.
Saat hari pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT, Kamis 29 Agustus 2024, Ansy Lema menyampaikan alasannya memilih Jane Suryanto. Sejak ibadah di kediamannya di Kota Baru, Kota Kupang, Ansy Lema juga menyebut alasannya.
Begitu juga saat orasi di kantor DPD PDI Perjuangan NTT. Pernyataan yang sama Ansy Lema sampaikan ketika memberikan keterangan kepada wartawan usai mendaftar di KPU NTT.
"Paket ini yang paling unik dan khas sebab wakil gubernurnya adalah seorang perempuan. Saya memilih ini dengan perenungan dan alasan mendasar. Persoalan NTT lebih kepada eksistensi kesejahteraan kaum perempuan," kata Ansy Lema di kantor KPU NTT.
Dia menyebut persoalan yang kerap dialami perempuan seperti diskriminasi, kualitas dan akses pendidikan hingga kesehatan maupun perdagangan orang.
Sisi lain, budaya patriarki yang belum memberikan ruang lebih jauh bagi kelompok perempuan dan berkeadilan. Baginya kehadiran pemimpin perempuan bisa menjadi Mama bagi perempuan lainnya.
"Perempuan tolong perempuan. Menarik karena disebelah sana ada duet politisi dan mantan polisi, di ujung sana ada duet mantan tentara dan politisi, kalau di kami ada duet politisi berlatar belakang akademis dengan politisi berlatar belakang pengusaha sukses," ujarnya.
Ansy Lema menegaskan agar masyarakat tidak usah ragu dengan dia dan Jane. Dia bilang keduanya tahu dan bisa menyelesaikan persoalan di NTT. Apalagi, keduanya juga punya mentor politik yang sama yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dengan latar belakang Jane Suryanto sebagai seorang politisi dan pengusaha maka akan lebih baik. Jane bisa bisa mengisi rantai pasok dari hulu hingga hilir. Sebab, sangat memahami mengenai itu.
Ia menyampaikan prioritas bagi keduanya jika dipercaya memimpin NTT adalah fokus pada sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
"Banyak yang menyebut NTT dengan plesetan akronim negatif. Saya merubah ini dengan paradigma atau mindset positif, optimistik dan konstruktif dengan Nelayan Tani Ternak. Sektor-sektor ini akan dikerjakan secara serius untuk menjadi sektor unggulan dan andalan," katanya.
Sektor tersebut menjadi prioritas karena dengan data yang ada, NTT dengan angka kemiskinan kurang lebih 19 persen. Dari data ini, kemiskinan adalah masyarakat desa, umumnya berprofesi sebagai petani/peternakan dan nelayan.
"Tragisnya, segmen kemiskinan ini merupakan segmen terbesar atau mayoritas di NTT. Ini merupakan sektor ekonomi primer tetapi memiliki nilai tambah yang kecil. Kami sebagai pemimpin ditantang untuk bisa menaikkan tiga sektor ini naik kelas," jelasnya.
Perhatian konkrit juga dikerahkan kepada konektivitas antar wilayah terutama wilayah yang memiliki potensi nelayan, tani dan ternak. Sehingga infrastruktur perlu ditingkatkan sebab akan mengurangi dan mempercepat masyarakat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.