Wisata NTT

Wisata NTT,  Ini 5 Destinasi Anti Mainstream , Mahasiswa yang Ingin Liburan Boleh Mencoba di NTT

WIlayah Provinsi  Nusa Tenggara Timur memiliki begitu banyak spot indah untuk tujuan perjalanan wisatwan

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Youtube
WAE REBO -- Pemandangan dari udara Kampung Adat Wae Rebo yang kini jadi destinasi wisata andalan di Flores 

POS KUPANG.COM -- WIlayah Provinsi  Nusa Tenggara Timur memiliki begitu banyak spot indah untuk tujuan perjalanan wisatwan.

Spot indah bukan saja alam, pantai dan pegunungan namun ada juga desa-desa wisatwan yang soap menyambut kunjungan wisatwan 

Ada banyak destinasi wisata menarik, keren-keren dan anti mainstream di NTT untuk dikunjungi. 

Tentu, destinasi wisata ini juga bisa dikunjungi semua kalangan yang ingin menikmati liburan akhir tahun bersama keluarga. Baca 

1. Desa Wae Rebo 

Penduduk Desa Wae Rebo berada di barat daya kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Penduduk Desa Wae Rebo berada di barat daya kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. (via Kompas.com (BARRY KUSUMA))


Ingin menikmati suasana desa asri dengan pemandangan luar biasa, maka bisa ke Desa Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. 

Desa ini juga kerap disebut sebagai “Negeri di Atas Awan dari Timur Indonesia”. 

Sebab, pemandangan alam di sekitar Wae Rebo sangat asri dengan udara yang begitu sejuk dan segar. 

Setiap pagi dan sore, desa ini diselimuti kabut yang membuat pemandangan desa menjadi sangat luar biasa .

Di tempat itu, kamu bisa melihat kumpulan rumah khas berbentuk kerucut yang disebut Mbaru Niang. 

Selain itu, kamu dan wisatawan lain juga bisa menginap secara komunal di rumah khas tersebut.

2. Bukit Tanarara 

Pemandangan Bukit Tanarara di Sumba
Pemandangan Bukit Tanarara di Sumba

Di Bukit Tanarara, kamu akan disuguhi dengan hamparan savana yang sangat luas dan bisa berubah warna sesuai perubahan musim. 

Tentu, kamu bisa duduk sejenak untuk menyaksikan perpaduan bukit-bukit yang membentuk pola kesatuan yang sangat indah. 

Karena letaknya juga di ketinggian, kamu bisa menikmati proses matahari terbit dan terbenam. 

Karena lokasinya tidak terlalu ramai, maka tempat ini cocok bagi yang ingin menenangkan diri dari hiruk pikuk perkotaan pada liburan akhir tahun ini.

 

3. Pantai Oetune

Dikutip dari parekrafntt.id, surga destinasi wisata tersembunyi yang terdapat pantai yang penampakannya mirip gurun,namanya Pantai Oetune.

Destinasi Wisata Pantai Oetune berlokasi di Tuafanu, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT.

Jalan menuju Pantai Oetune kurang lebih 115 kilometer dari pusat Kota Kupang dan jarak tempuh sekitar 2-3 jam di perjalanan.

Destinasi Wisata Alam ini dikenal memiliki pasir halus seperti pasir gurun,pantai Oetune memiliki hamparan pasir seluas 100 meter persegi.

Baca juga: Wisata NTT, 7 Pantai Indah di Sumba Tengah Bisa Jadi Rekomendasi Dikunjungi Saat Liburan ke Sumba

Para wisatawan akan terkesima dengan pasirnya yang halus dan memiliki dentuman ombak yang sangat kencang dan pecah di setiap gulungannya.

 
 
Deburan air laut yang ada di Pantai Oetune ini sangat biru dan jernih sehingga wisatawan dapat bercermin.

Di sepanjang tepian pantai ini banyak dikelilingi Pohon Kasuari yang berusia puluhan tahun. Di Pantai Oetune masih terdapat rumah penduduk Timor yang unik dengan dinding pelepah gewang dan beratap daun gewang yang sangat eksotik dan sangat disukai wisatawan.

Pantai Oetune dengan keindahan dan keunikannya, bisa menjadi destinasi wisata yang menarik dikunjungi untuk liburan bagi wisatawan.

Akses jalan menuju pantai ini akan melewati jalur lintas selatan dengan kontur jalan yang berbelok-belok, turuni bukit dan lembah yang sangat memanjakan mata para wisatawan.

Akses jalan yang terbilang kurang bagus ini terbayarkan dengan pemandangan sepanjang jalan seperti hamparan bukit,dan kawasan persawahan yang sangat indah di mata dan banyak dihiasi rumah khas penduduk Timor. Kelebihan-kelebihan yang terdapat di destinasi wisata Pantai Oetune antara lain :

 

Pantai Oetune Bisa Bikin Serasa Bercermin

Ombak Pantai Oetune yang tidak terlalu besar membuat wisatawan bisa leluasa berenang ataupun sekadar bermain air. Asyiknya, wisatawan bisa berfoto dengan pantulan di air seolah sedang bercermin.

Hamparan Pasir Seperti di Gurun Sahara

Di Destinasi wisata Pantai Oetune, banyak terdapat hamparan pasir yang bergelombang layaknya gurun pasir di Arab Saudi atau di negara-negara Timur Tengah.

Di hamparan pasir itu tumbuh pohon lontar. wisatawan bisa menikmati buah pohon lontar atau dalam bahasa daerah “ saboak ” yang dijajakan di kawasan itu. Banyak pedagang lokal yang menggelar lapak di akhir pekan.

Saat terbaik jika wisatawan datang pagi atau sore sebab saat siang telapak kaki terasa terbakar karena pasir bakal sangat panas.

Berburu Foto Bintang

Pantai Oetune adalah spot foto favorit pehobi foto untuk mengabadikan bintang dan panorama langit malam lewat foto. Michael salah satu guide lokal kerap mendampingi pehobi foto itu di malam hari untuk mengambil foto-foto bintang .

 

4. Padang Savana Fulan Fehan

Keindahan Padang Fulan Fehan di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Provinsi NTT. Gambar diambil beberapa waktu lalu. 
Keindahan Padang Fulan Fehan di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Provinsi NTT. Gambar diambil beberapa waktu lalu.  (POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS)

Pesona alam Nusa Tenggara Timur sungguh menarik untuk dijelajahi. Di sini ada sebuah padang rumput yang sangat indah, namanya Fulan Fehan.

Fulan Fehan ada di sebuah lembah di kaki Gunung Lakaan dengan sabana yang teramat luas. Lokasinya berada sekitar 26 kilometer dari Atambua, tepatnya di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Beru.

Saat tiba di sana, Sobat Pesona akan melihat padang rumput yang luas sejauh mata memandang. Mata makin dimanjakan dengan adanya sekelompok kuda yang bebas berkeliaran. Semua itu berpadu dengan langit yang membentang luas. Sungguh pemandangan yang menakjubkan!

Binatang lain, ada juga sapi, kambing, juga kerbau yang sengaja digembalakan. Di sana, ada semacam mata air alami yang menjadi sumber kehidupan bagi para ternak. Mata air ini seperti menyeimbangkan ekosistem di Fulan Fehan.

Uniknya, meski memiliki suhu yang cenderung dingin, mencapai 21 derajat celcius, banyak pohon kaktus yang tumbuh subur di sini. Kaktus-kaktus ini tumbuh di satu wilayah sehingga Sobat Pesona akan mudah menemukannya.

Tak jauh dari Fulan Fehan juga ada beberapa obyek wisata lain yang menarik untuk dikunjungi. Ada Benteng Kikit Gewen yang ditutupi semacam hutan kecil. Dulu, benteng ini digunakan sebagai tempat mengatur strategi.

Ada pula Benteng Rana Hitu atau yang dikenal sebagai Benteng Lapis 7. Benteng ini digunakan saat perang tradisional antar suku di pedalaman Timor (sekarang Timor Leste). Konon, benteng ini dibuat hanya dalam waktu tujuh hari tujuh malam.

Untuk mencapai Fulan Fehan, ada dua rute yang bisa Sobat Pesona pilih. Pertama, melalui Desa Dirun dan kedua, Desa Maudemu. Dari kedua desa ini, wisatawan bisa menuju Fulan Fehan dengan berjalan kaki kurang lebih sejauh 4 kilometer.

Rute menuju Fulan Fehan itu masih dalam tahap pembangunan. Jadi, sementara Sobat Pesona harus berjalan kaki di jalan berbatu.

Untuk bisa menikmati hijaunya rumput Fulan Fehan secara sempurna, waktu terbaik untuk datang ke sini adalah sekitar November hingga April alias pada musim hujan. Saat kemarau, rumput mengering dan suhu sedikit agak panas. Yuk, jadwalkan perjalanan ke Fulan Fehan!

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS 


Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved