Wisata NTT

Wisata NTT,  Desa Wisata Loha  Keindahan di Sisi Lain Labuan Bajo, Waktu Tempuh 1,5 Jam

Wisatawan yang ke Labuan Bajo bisanya punya tujuan utama yaitu menjelajah Taman Nasional Komodo

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
(DOK WARGA LOHA/GREGORIUS EMAN)(DOK WARGA LOHA/GREGORIUS EMAN)
Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat, NTT meresmikan Desa Loha menjadi Desa wisata Loha, Desember 2022. 

POS KUPANG.COM -- Wisatawan yang ke Labuan Bajo bisanya punya tujuan utama yaitu menjelajah Taman Nasional Komodo .

Berbagai keindahan ditawarkan Taman Nasional Komodo antara lain hewasn eksotik Komodo dan selalu jadi favorit adalah Pink Beach dan bukit Padar.

Namun masih ada sisi lain di Labuan Bajo yang tak kalah indah yaitu desa wisata Loha

Dan, Jika sedang berwisata ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengunjungi desa-desa wisata di sekitarnya bisa menjadi pilihan wisata. 

Termasuk salah satunya Desa Loha atau yang baru saja diresmikan oleh Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat menjadi Desa Wisata Loha pada 20 Desember 2022. 

Baca juga: Wisata NTT,  Pesona Padang Bela Bukit Aransina yang Instagramable di Pedalaman Flores Timur 

Lokasinya ada di Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat. Jaraknya hanya sekitar 1,5 jam berkendara dari Labuan Bajo atau 63,4 kilometer. 

Adapun Desa Wisata Loha baru mulai muncul setelah adanya gerakan sadar wisata dari anak muda yang tergabung dalam organisasi Pemuda Milenial Loha (OPML) dan diketuai Gregorius Eman. 

Gregorius Eman dan kawan-kawannya berinisiatif untuk membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dengan tujuan untuk mengembangkan desanya sendiri dengan menghadirkan pengembgan pariwisata berbasis desa wisata. 

"Desa Wisata Loha memiliki beragam potensi yang bisa dikunjungi baik alam maupun budaya lokal yang masih terjaga sampai saat ini, dan juga sejumlah air terjun," kata Gregorius kepada Kompas.com, Senin (2/1/2023). 

Ia menjelaskan, wisatawan bisa melakukan jelajah alam untuk menemukan salah satu goa bersejarah, yang bernama Nua Waka. 

Baca juga: Wisata NTT,  Pesona Wai Plati Bisa Rasakan Sensasi Air Panas Alam di Flores Timur

Goa Nua Waka disebut sebagai salah satu goa terpanjang di Labuan Bajo, panjangnya mencapai sekitar 1 kilometer. 

Di dalam goa, akan ditemukan ruangan besar menyerupai rumah adat Manggarai, serta sarang walet di kedalaman sekitar 250 meter. Di samping itu, wisata alam lainnya adalah air terjun Sunsa Namo yang menurutnya saat ini sedang populer, serta Tiwu Roh dan Tiwu Ndeleng. 

"Pengelola Desa Wisata Loha saat ini berupaya menghadirkan suatu daya tarik wisata yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari." 

"Salah satu daya tarik wisata yang sudah di-launching secara resmi oleh Dinas Pariwisata yaitu Kampung Kokor Gola," jelasnya.   

Kampung penghasil gula merah Gregorius menjelaskan, kampung Kokor Gola atau Gula menyimpan sejuta cerita, dengan mata pencaharian utama masyarakat di sana yaitu produksi gula merah yang dihasilkan dari pohon aren. 

Baca juga: Wisata NTT , Liburan Ke Labuan Bajo, Cara Sewa Kapal Phinisi untuk Jelajah Taman Nasional Komodo

Pengalaman unik dan menarik juga dapat ditemukan saat berkunjung ke Kampung Kokor Gola, seperti treking sepanjang perjalanan sambil mendengar cerita sejarah asal-usul produksi gula merah tersebut. 

Wisatawan bakal disambut dengan tradisi tuak reis atau penyambutan secara adat kepada tamu sebagai wujud penghormatan. 

Suguhan teh gula merah dapat kita rasakan langsung dari tempat produksi yang diberi "Sari" atau pondok produksi gula merah. 

"Pengunjung dapat membeli hasil produksi gula merah sebagai oleh-oleh khas dari desa wisata Loha," jelasnya. 

Desa Loha, Lanjut Gregorius, memiliki potensi pertanian yang unggul setiap tahun sehingga dibuatlah paket agrowisata yang menyediakan aktivitas menarik. 

Aktivitas tersebut antara lain meloputi jelajah kebun vanili, menanam jagung, menanam padi, dan lainnya. 

Wisatawan juga bisa mencicipi kuliner lokal yang tak kalab menarik, seperti muku tuk (pisang tumbuk), muku gula merah (masakan pisang bercampur gula merah), lemet (kue dengan bahan gula merah), serabe, rebok, dan nasi bambu.

 "Makanan tradisional ini dapat anda temukan saat menginap di homestay atau rumah milik warga yang dijadikan penginapan," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat, Pius Baut juga memberikan pesan kepada masyarakat sadar wisata di Desa Loha. 

Pesannya, agar 11 jenis pelatihan yang sudah dilaksanakan dalam program fasmadewi dapat diimplementasikan secara nyata. 

Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat menurutnya butuh respons cepat dari masyarakat agar wisatawan yang datang ke Labuan Bajo juga bisa beralih ke setiap desa wisata yang berpotensi di sekitarnya. 

"Produk wisata yang disediakan di desa wisata Loha sudah dikemas dalam paket wisata." "Anda dapat mencari informasi tentang harga paket di website resmi Desa Wisata Loha dan juga media sosial," ucapnya. *

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved