Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 28 Juli 2024, Pegang Teguh Pada Kebenaran

Hari ini, sebagai gereja kita juga sedang bergumul dengan rumusan ajaran gereja meresahkan karena pandangan yang bersifat liberal terhadap Alkitab.

Editor: Oby Lewanmeru
Kompasiana.com
Berpegang teguh pada kebenaran. Renungan Harian Kristen Minggu 28 Juli 2024, 

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu 28 Juli 2024, Pegang Teguh Pada Kebenaran, merujuk pada KITAB 2 TIMOTIUS 3:10-17.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi Juli 2024. 

Suluh Injil Renungan Harian Juli 2024 merupakan Bulan Pendidikan dengan Tema  "GMIT BERHIKMAT”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Banyak orang, termasuk orang Kristen sendiri yang meragukan kebenaran dan otoritas Alkitab sebagai firman Tuhan.

Bagi mereka Alkitab hanyalah buku biasa yang dapat dipegang jika ia relevan dengan zaman atau mampu menjawab tantangan zaman. Jika tidak, maka ada kebenaran lain yang dapat dijadikan pegangan.

Di zaman skolastik, teologi dan filsafat berkompetisi mendapat tempat sebagai ratu ilmu pengetahuan. Di zaman renaissance, ilmu pengetahuan yang dinakhodai oleh Kopernikus berhasil menggeser ajaran gereja.

Di zaman pencerahan, iman dan rasio dipisahkan dan teologi diposisikan sebagai ilmu yang tidak sesuai tuntutan rasio.

Hari ini, sebagai gereja kita juga sedang bergumul dengan rumusan ajaran gereja meresahkan karena pandangan yang bersifat liberal terhadap Alkitab.

Ada ajaran yang menganggap keterlibatan unsur manusiawi dalam penulisan Alkitab dapat menyebabkan Alkitab mengandung kekeliruan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Berpegang Teguh pada Kebenaran 

Benarkah demikian? Alkitab memiliki otoritas yang tidak tegoyahkan. Pikiran manusia modernlah yang subyektif sehingga kebenaran Alkitab pun dianggap relatif.

Tetapi Alkitab sudah selesai berbicara tentang dirinya sendiri. Ketika manusia berusaha memahaminya, manusia harus menciptakan berbagai metode dan pendekatan karena keterbatasannya untuk memahami.

Jika pemahaman kita bergantung kepada metode yang dipakai, itu berarti diri kita sendirilah yang belum mampu mencapai pemahaman yang benar. Bukan Alkitab yang salah! Sebaliknya Alkitablah yang menyatakan kesalahan kita.

LANGKAH IMAN.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved