Berita Manggarai Timur
Penjabat Bupati Boni Hasudungan Berharap Pariwisata Manggarai Timur Berkembang
diperlukan kegiatan pedagogis yang total dan menyeluruh. Festival akan mengadakan berbagai kegiatan sosialisasi dan pendidikan ekologis.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Pihak Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur menggelar Festival Lembah Sanpio, Mari Bunda Segala Bangsa, Kisol, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur yang berlangsung mulai dari tanggal 4 sampai 8 September 2024.
Pencanangan festival ini berlangsung di lapangan Sepakbola, Sementara St Pius XII Kisol, Kelurahan Tanah Rata, Rabu 24 Juli 2024 sore.
Launching festival ini diawali dengan upacara adat kepok yang dibawakan oleh Tokoh Adat Rongga kepada Tamu yang hadir. Sebotol arak dan sekor ayam jantan putih jadi simbol dalam acara penyambutan ini.
Selanjutnya dilakukan prosesi menyalakan obor oleh pelajar SMA Semenari Kisol. Obor itu lalu dinyalakan oleh Pj Sekda Manggarai Timur Drs Remigius Gonsa Tombor.
Baca juga: BMKG Prakirakan Hari Ini Wilayah Manggarai dan Manggarai Timur Hujan
Selanjutnya Pj Bupati Ir Boni Hasudungan Siregar membuka kegiatan itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Vikjen Keuskupan Ruteng RD Alfons Segar disambut tepuk tangan yang meriah dari tamu undangan yang hadir.
Vikjen Keuskupan Ruteng RD Alfons Segar, mewakili Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, dalam sambutanya, menerangkan, festival itu dapat terlaksana atas kerja sama Keuskupan Ruteng bersama Pemkab Manggarai Timur.
RD Alfons juga menerangkan, tema yang diangkat dalam festival ini Ekologi Integral: Harmonis, Pedagogis, dan Sejahtera (HPS)'. Di Tahun 2024 , Gereja Keuskupan Ruteng menyelenggarakan festival Golo Koe dengan tema Ekologi Integral dan mengusung motto: HPS (Harmonis, pedagogis, dan Sejahtera).
Harmonis berarti terjadinya keseimbangan dan keserasian antara manusia dan lingkungan, antara unsur-unsur alam lingkungan, antara kemajuan ekonomi dan kelestarian alam, antara ciptaan dan Sang Pencipta. Pedagogis berarti masalah lingkungan adalah terutama masalah mental manusia.
Karena itu, diperlukan kegiatan pedagogis yang total dan menyeluruh. Festival akan mengadakan berbagai kegiatan sosialisasi dan pendidikan ekologis.
Dan Sejahtera berarti kemajuan ekonomi bermanfaat bagi kesejahteraan umum. Kesejahteraan tidak hanya tampak dalam ketercukupan material, tetapi juga berkembangnya pribadi manusia dan kelompok secara utuh dalam kondisi sosial yang kondusif.
Tujuan dari kegiatan festival Lembah Sanpio, terang RD Alfons, untuk menguatkan spiritualitas dan persaudaraan umat melalui devosi Maria. Berkembangnya pariwisata yang berakar dalam keunikan kultural Manggarai (Timur) dan tradisi Lembah Sanpio.
Masyarakat lokal terlibat aktif dan kreatif dalam proses pariwisata. UMKM berkembang dan masyarakat lokal turut menikmati kemajuan pariwisata.
Komunitas seni serta atraksi budaya lokal bertumbuh terintegrasi dengan perkembangan pariwisata holistik. Perawatan dan pelestarian lingkungan hidup berjalan seiring dengan pertumbuhan pariwisata.
Berkembangnya kerja sama sinergis dan konstruktif Gereja, Pemerintah dan, stakeholder pariwisata. Wisatawan mengalami event pariwisata yang unik, menarik, dan berkesan.
Ada pun dalam festival ini dilakukan berbagai pergelaran yaitu Prosesi Paroki (Mano-Sita-Sok-Borong-Kisol), pameran dan pentas seni, training aneka kecerdasan dan keterampilan hidup, kegiatan sosial karitatif.
Prosesi akbar patung Bunda Maria Segala Bangsa dari Semenari Kisol ke Gua Maria Sere, pentas tari kolosal adat (vera dan danding), perayaan misa puncak festival dan berakhir dengan konser.
Pj Bupati Boni dalam sambutanya, menyampaikan terima kasih kepada Keuskupan Ruteng, Semenari St Pius XII Kisol dan semua pihak termasuk panitia dalam melancarkan festival itu.
Ia mengatakan berbagai rangkaian kegiatan yang menarik dalam festival itu merupakan salah satu upaya bersama Gereja Keuskupan Ruteng dan Pemkab Manggarai Timur serta Lembaga Pendidikan Semenari Kisol dalam mendukung perkembangan wisata khisusnya wisata religi di pulau Flores.
Dengan festival ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat, namun juga memperkaya pengalaman sipritual para wisatawan.
"Saya berbangga, atas nama Pemkab Manggarai Timur, dengan inisiatif Bapak Uskup Ruteng yang memprakarsai adanya festival Lembah Sanpio ini. Ini merupakan kabar baik bagi masyarakat Manggarai Timur untuk pengembangan pariwisata," ujar Pj Bupati Boni.
Menurut Pj Bupati Boni, melalui festival ini juga akan menjadi reuni akbar bagi para alumni-alumni dari Semenari Kisol yang saat ini ada di seluruh penjuru dunia dan ini menjadi ajang festival dunia seperti yang ditampilkan anak-anak dalam prosesi penyalahan obor.
Melalui prosesi ini, juga kata Pj Bupati Boni, memberikan kesempatan untuk para pelaku Ekraf dan UMKM untuk mempromosikan hasil prodaknya masing-masing. Karena itu, diharapkan dapat dibeli untuk dibawa oleh para alumni ke tempat tugas masing-masing di seluruh penjuru dunia agar makin terkenal.
Adapun dalam upacara pembukaan itu juga melibatkan peserta didik dari TK, SD, SMP, SMA dan Mahasiswa di wilayah Paroki Kisol.
Karena itu, Pj Bupati Boni juga menyampaikan terima kasih dan memberikan motivasi kepada anak-anak pelajar. Ia meminta agar melalui moment festival ini tunjukan bakat dan minat yang dimiliki dan harus optimistis akan meraih prestasi yang memuaskan.
Terkhusus kata, Pj Bupati Boni, bagi peserta didik Semenari Kisol, sebab banyak anak-anak di Indonesia yang beragama Katolik yang ingin bersekolah di Semenari tersebut, karena terbukti dari Semenari tersebut mampu melahirkan tokoh-tokoh yang hebat, baik tokoh agama maupun tokoh negara.
"Hari ini kita canangkan Festival Lembah Sanpio, saya berharap canangkan juga cita-cita kalian untuk merebut prestasi maka kesuksesan akan mengikuti," ujanya.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan ibadah Ekologis yang dipimpin oleh Direktur Puspas Keuskupan Ruteng Romo Martin Chen bersama Romo Presses Semenari Kisol.
Adapun hadir dalam Launching Festival itu, Pejabat Gereja Keuskupan Ruteng, para Imam Katolik, Staf Ahli Bupati dan Perangkat Daerah dan Tokoh Masyarakat serta undangan lainnya. (rob)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.