Wisata NTT
Wisata NTT, Waibelen Danau Cantik di Ujung Timur Pulau Flores
Kabupaten Flores Timur tidak hanya memiliki pantai yang indah. Kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Flores itu juga memiliki beberapa danau
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Kabupaten Flores Timur tidak hanya memiliki pantai yang indah. Kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Flores itu juga memiliki beberapa danau yang indah .
Salah satu adala Danau Waibelen . Danau air tawar ini merupakan spot cantik di ujung timur Pulau Flores .
Danau cantik ini terletak diantara Desa Waibao dan Desa Riangkeroko Kecamatan Tanjung Bunga tepatnya 53 km arah ujung timur Pulau Flores.
Untuk menuju ke sana, perjalanan dari Kota Larantuka memakan waktu sekitar 1 jam atau sekitar 40 km. Danau Waibelen, saat ini lebih dikenal dengan sebuatan Danau Asmara.
Untuk sampai di danau ini pengunjung dapat mengaksesnya menggunakan sepeda motor atau menyewa mobil dengan membayar Rp.300.000 pulang pergi.
Baca juga: Wisata NTT, Bepergian ke Kefamenanu Wajib Kunjungi Pantai Wini Timor Tengah Utara
Dari Waiklibang, ibukota Kecamatan Tanjung Bunga, Danau Waibelen bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, perjalanan menuju danau melewati Desa Waibao membutuhkan waktu kurang lebih 45menit.
Dan, Danau Waibelen berasal dari bahasa Lamaholot yang artinya sumber air besar. Danau Wai artinya air dan Belen artinya besar atau luas merupakan sisa dari letusan Gunung Sodoberawao sehingga membentuk kawah vulkanik yang besar, dan terisi oleh air hujan.
Danau Waibelen merupakan sumber air bagi masyarakat Desa Waibao yang terdiri dari beberapa kampung yaitu Keka, Tengadei, Riangpuho, dan Lebao Kecamatan Tanjung Bunga. Kisah asmara menjadi latar belakang terbentuknya Danau Asmara.
Baca juga: Wisata NTT, Pantai Nuha Waibalun Larantuka, Tempat Wisata Rohani Katolik di Flores Timur
Sepasang kekasih, Lio Kelen dan Nela Kelen, mencintai satu sama lain namun tidak mendapat restu dari kedua orang tua karena mereka memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat. Sepasang kekasih ini berasal dari desa yang sama yakni Kampung Tengadei, Desa Waibao.
Hubungan mereka tetap tidak direstui oleh orang tua mereka meskipun sudah melalui perjalanan dan penantian yang panjang. Atas dasar penolakan keras itu, mereka bersepakat untuk bunuh diri di Danau Waibelen.

Sebelum melaksanakan rencananya, Lio dan Nela menuruni jalan yang menurun menuju danau. Setibanya di tepi danau, mereka beristirahat dan duduk di tepiannya. Kemudian, keduanya melompat dan terjun ke dalam danau.
Mereka hanya meninggalkan sepucuk surat yang dijepit diantara ranting pohon di sekitar danau yang bertulis pesan
“Jika Bapak dan Mama ingin mencari emas, maka carilah ke dalam danau.” Tiga hari kemudian, jasad pasangan itu ditemukan dengan tangan keduannya terikat dalam kondisi utuh, meski di danau tersebut terkenal buayanya yang sangat ganas. Pada bagian tempat tenggelamnya, ditandai dengan tumbuhnya satu pohon kelapa di tepi danau.
Baca juga: Wisata NTT, Liburan Ke Labuan Bajo Ini Layanan Privat Tour dan Open Trip , Harga Mulai 9 Jutaan
Sejak peristiwa tragis itu, danau Waibelen Masyarakat sekitar menyebut danau tersebut sebagai Danau Asmara.
Keindahan Danau ini benar-benar memukau hati para pengunjung. Dengan suasana yang tenang, pengunjung dapat merasakan kenyamanan di tengah suasana alam yang begitu indah.
Di balik rerimbunan pohon-pohon hutan, pengunjung dapat mendengar suara riuh burung liar. Burung Titihan Australia merupakan salah satu jenis burung yang dapat ditemukan di Danau Waibelen.
Syarat Untuk Berkunjung:
Ada beberapa persyaratan yang harus dipatuhi oleh wisatawan yang ingin berkunjung ke Danau Waibelen. Setiap pengunjung diwajibkan untuk dibasuh dengan air danau oleh juru kunci setempat sebelum melakukan wisata.
Penduduk setempat percaya bahwa buaya yang ada di danau adalah jelmaan dari para leluhur. Selain itu, para pengunjung diminta untuk menjaga sopan santun dan tata krama dengan tidak mengucapkan kata-kata kasar atau sumpah serapah.
Fasilitas -
Salah satu hal yang menarik dari Danau Waibelen adalah rumah pohon yang terletak di puncak pohon asam. Rumah pohon ini dibangun dari bale-bale bambu berukuran 2,5 x 1,5 meter dan memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan danau dan lembah di sekitarnya. Namun, untuk mencapai rumah pohon tersebut, pengunjung harus melewati tangga panjat selama sekitar 10 meter.
Pembangunan rumah pohon ini dilakukan karena banyaknya wisatawan yang penasaran dengan pengalaman menikmati keindahan danau dari ketinggian.
Kontak Pengelola - Danau Waibelen selama ini dijaga dan dirawat oleh tua adat/masyarakat Desa Waibao dan Desa Riangkeroko Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.