Wisata NTT
Wisata NTT, Libura ke Sumba, Ingat 7 Tempat Ini yang Wajib Dikunjungi
Pulau Sumba memikiki banyak spot wisata indah bahkan Pulau di Nusa Tenggara Timur ini disebut Pulau terindah. Dan, bila liburan ke Sumba maka jangan
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Pulau Sumba memikiki banyak spot wisata indah bahkan Pulau di Nusa Tenggara Timur ini disebut Pulau terindah.
Dan, bila liburan ke Sumba maka jangan lpa kunjungi 7 spot wisata ini .
Diketahui, sejumlah selebriti tanah air hingga pesohor dunia, pernah berwisata ke Pulau Sumba , Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebut saja Raffi Ahmad, Nagita Slavina, David Beckham dan istri Victoria Beckham, pemain tim sepak bola Belanda Arjen Robben, hingga Hollywood Jennifer Lawrence dan suaminya Cooke Maroney.
Mereka mengunjungi sejumlah destinasi wisata andalan di pulau yang disebut sebagai pulau terindah di dunia oleh sebuah majalah terbitan Jerman "Focus", pada tahun 2018 lalu.
Di Pulau Sumba, terdapat empat kabupaten yakni Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur.
Untuk berkunjung ke Pulau Sumba, bisa menggunakan jalur laut yakni melalui Bali. Sedangkan penerbangan dari Jakarta tidak ada rute langsung, melainkan harus transit.
Pilihan transit ada dua, bisa di Denpasar, Bali atau di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Penerbangan ke Denpasar, Bali dari Jakarta ditempuh selama 1 jam 50 menit, sedangkan dari Jakarta ke Kupang ditempuh selama 3 jam.
Baca juga: Wisata NTT, Nikmati Pesona Air Terjun Oenesu di Kabupaten Kupang
Penerbangan dari Denpasar ke Sumba dan Kupang ke Sumba ditempuh dengan waktu sekitar 60 menit.
Ada dua bandara di Pulau Sumba yakni Bandara Tambolaka di Sumba Barat Daya dan Bandara Umbu Mehang Kunda di Sumba Timur.
Sedangkan untuk maskapai, ada dua yang melayani rute ke Sumba yakni Nam Air dan Wings Air. Harga tiketnya jika dari Jakarta sekitar Rp 2 juta lebih per penumpang. Lanskapnya yang unik dengan banyaknya bukit sabana, pantai dan budaya yang masih terjaga membuat Sumba memang menarik untuk dikunjungi.
Berikut tujuh alam wisata di Sumba yang menarik untuk dikunjungi. Kompas.com berkesempatan mengundang Badan Penghubung Pemerintah Provinsi NTT untuk menjelajahi wisata di Pulau Sumba.
1. Bukit Lendongara

.
Yang pertama di Bukit Lendongara. Warga setempat menyebutnya dengan nama bukit LDR. Bukit ini masuk dalam wilayah Desa Karuni, Kecamatan Loura. Jarak menuju bukit tersebut dari Tambolaka, Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya adalah sekitar 20 kilometer (km).
Kondisi jalan menuju bukit itu tidak terlalu mulus karena sebagian aspal berlubang. Namun, rasa lelah kami terbayar lunas saat berada di puncak bukit LDR. Pemandangan di sana berupa perbukitan dengan latar belakang laut.
Area perbukitan hijau seolah menyejukkan mata, pemandangannya indah dengan udara segar dan alami seakan berada di atas awan.
Deretan perbukitan berupa padang sabana, membuat kita masing-masing mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan momen indah itu. Tempat ini sangat cocok untuk spot foto terbaik, terutama saat sang surya hendak kembali ke peraduannya.
Saat sedang asyik mengabadikan momen panorama alam, kami bertemu dengan dua orang tokoh masyarakat Karuni, masing-masing Yosef Rato dan Yohanes Ngongoruta.
Baca juga: Wisata NTT , Danau Rana Kulan yang Elok Tersembunyi di Manggarai Timur
Keduanya menyebut, tempat tersebut sering dikunjungi para wisatawan baik itu wisatawan domestik, wisatawan nusantara hingga mancanegara.
"Biasanya akhir pekan banyak wisatawan yang datang ke Bukit LDR untuk berfoto bersama," kata Yosef kepada Kompas.com pada akhir November 2020 lalu.
Yosef menyebut, nama Bukit Landongara sudah diberikan nama oleh para leluhur mereka sejak dulu. "Landongara mulai disingkat menjadi LDR, saat banyak masyarakat menyebarkan informasi melalui media sosial," imbuhnya.
Ia berharap, para pengunjung yang datang bisa menjaga kebersihan bukit itu dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Sekitar satu jam lebih kami berada dan menikmati pemandangan ketinggian yang mirip dengan bukit teletubies itu.
2. Pantai Kita Mananga Aba

Letak Pantai Kita Mananga Aba berada di utara dan masih satu kecamatan dengan Bukit LDR.
Kalau ditempuh dari Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya, jaraknya sekitar 10 kilometer. Di pantai itu, terdapat empat bangunan kecil beratap datar tanpa dinding, sehingga pengunjung dapat terhindar dari sengatan matahari, sembari menyaksikan keindahan laut, dengan latar belakang Hotel Mario.
Jika ingin menikmati keindahan pantai sambil menikmati kopi dan teh serta makanan yang lezat, pengunjung dapat masuk ke Kafe Hotel Mario, yang berjarak sepelemparan batu dari Pantai Mananga Aba. Harganya pun terjangkau.
Pengunjung yang ingin berwisata ke Pantai Mananga Aba dan Hotel Mario, cukup menggunakan kendaraan sepeda motor, mobil pribadi atau jasa ojek serta travel dan ditempuh dalam waktu 15-20 menit.
Lokasi pantai itu juga dekat dengan Bandara Tambolaka, yang dapat ditempuh dengan waktu 20 menit, menggunakan kendaraan roda empat.
3. Pantai Marosi Pantai Marosi, terletak di Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat atau bertetangga dengan Kabupaten Sumba Barat Daya.
Baca juga: Wisata NTT , Nikmati Pemandangan Indah Bekas Tambang Marmer di Bukit Fatunausus di TTS
Pantai ini terletak sekitar 32 kilometer dari Kota Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat. Kondisi jalan menuju pantai ini tidak terlalu mulus, karena beberapa titik masih rusak berat.
Akan tetapi, pantai ini mempunyai air sebening kristal, sehingga saat lelah perjalanan selama lebih dari satu jam bisa terbayar lunas. Selain air yang jernih, letakkan pasir putih yang lembut saat masuk ke sela-sela jari kaki.
Batu karang besar yang menjorok ke laut memberikan keunikan tersendiri. Ditambah lagi dengan bebatuan yang tersangkut di tengah pasir yang membuat destinasi ini memiliki ciri khas tersendiri.
Pantai ini juga dikelilingi oleh sabana dan pohon kelapa yang tumbuh menjulang. Lihat Foto Kampung Adat Waru Wora di Kabupaten Sumba Barat, NTT
4. Kampung Adat Waru Wora
Tak jauh dari Pantai Marosi, terdapat sebuah kampung adat yang masih terjaga keasliannya. Namanya Kampung Adat Waru Wora, yang terletak di Desa Patijala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat. Di kampung adat itu berdiri 35 rumah adat yang dihuni oleh 102 kepala keluarga.
Rumah adat itu berbentuk rumah panggung dengan atap yang menjulang seperti menara.
Warga setempat menyebutnya sebagai Uma Bokulu atau rumah besar. Sebelum memasuki kampung adat itu, terdapat sejumlah kuburan batu berukuran besar, yang berada di sebelah kiri. Rumah adat itu terdiri dari tiga bagian yakni bagian atas untuk menyimpan bahan makanan, tengah untuk penghuni rumah dan bagian bawah diperuntukkan bagi ternak.
Untuk lantai, rangka atap dan dinding rumah, dibangun menggunakan bambu, sementara atap rumah ditutup menggunakan alang-alang.
Sebuah bokulu dibangun menggunakan tiga jenis kayu, di antaranya kayu mayela, kayu mata api, dan kayu nangka.
Kepala Dusun III Desa Patiala Bawah Kristofel Kedubanyu, menyebut Uma Bokulu memiliki arti yang sangat sakral. Di kampung halaman mereka, Kristofel sering dikunjungi oleh wisatawan asing maupun mancanegara.
Termasuk juga para peneliti budaya atau antropolog dari berbagai daerah dan negara lain. "Wisatawan yang datang ke sini, senang dengan bentuk rumah adat kami," kata Kristofel.
Keunikan kampung adat mereka adalah terletak pada bangunan fisik rumah adat yang masih alami. Namun kata Kristofel, tidak tersedianya listrik di kampung adat, membuat mereka kesulitan saat beraktivitas di malam hari. Ia berharap, pihak PLN segera membantu membangun jaringan listrik.
5. Bukit Cendana

Bukit Cendana Hill terletak di Desa Cendana, Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah. Dari Waibakul, ibu kota Sumba Tengah menuju bukit itu sekitar 42 kilometer, dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam lebih.
Kondisi jalan menuju Bukit Cendana sangat mulus karena aspal, sehingga menggunakan kendaraan apapun pasti akan terasa nyaman. Apalagi lokasi bukit tersebut berada persis di pinggir jalan Waibakul menuju Kecamatan Mamboro. Lanskap Bukit Cendana, sepintas mirip Bukit LDR di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Tapi, di Bukit Cendana Hamparan padang sabana lebih luas dengan pemandangan sekeliling bukit dan laut.
Udaranya pun terasa dingin, meski matahari tepat berada di atas kepala. Siapapun yang berkunjung ke bukit ini akan betah berlama-lama. Di sekitar kawasan perbukitan ini, telah ditata dengan baik oleh masyarakat sekitar.
Mulai dari pintu masuk, telah dibangun beberapa ornamen menggunakan bambu dan botol bekas air mineral di sepanjang tanjakan ke bukit. Terdapat pula tiga bangunan pondok dengan menggunakan bambu dan alang-alang, yang disediakan bagi para pengunjung yang ingin bersantai.
Di pondok tersebut, pengunjung juga dapat makan atau beristirahat sambil menikmati keindahan Bukit Cendana. Bukit Cendana, menjadi tempat terbaik untuk menikmati senja yang mengantarkan matahari pulang ke peraduan.
Jangan lupa untuk mengabadikan momen tersebut, karena ini merupakan tempat dengan spot foto terbaik. Lihat Foto Situs Budaya Lambanapu di Kabupaten Sumba Timur
6. Situs Budaya Lambanapu
Situs Budaya Lambanapu berada di Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.
Lokasi situs itu berjarak sekitar 10 meter dari Kota Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur.
Situs ini berada di antara permukiman warga setempat. Sejak tahun 2016 lalu, para arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melakukan penggalian di sebuah situs purba yang diperkirakan berusia 2.000 hingga 3.000 tahun.
Selama penelitian di situs tersebut, beragam hal ditemukan. Di antaranya, analisis tentang temuan di situs Lambanapu tersebut adalah tentang jejak leluhur orang Indonesia khususnya Sumba.
Di situs itu, terdapat beberapa kotak yang berisi kerangka manusia, hewan, tempayan kubur atau wadah jenazah yang terbuat dari tanah liat, mangkuk dari perunggu yang menjadi wadah kubur, manik-manik dan muti.
Semua barang-barang sejarah itu, disimpan di sebuah rumah berukuran sangat sederhana yang dijaga oleh seorang warga bernama Andreas Maramba Didi.
Andreas mengatakan, para arkeolog dari Jakarta telah meneliti tengkorak leluhur mereka ini sejak tahun 1989 silam.
Penelitian pun dilanjutkan kembali pada tahun 1994, 2004, 2016 dan terakhir 2018. Setelah penelitian ini diumumkan pada tahun 2019 lalu, sejumlah warga dari berbagai daerah, berdatangan ke tempat ini untuk melihat secara langsung.
Puncaknya pada Desember 2019 lalu, situs budaya Lambanapu ini dijadikan sebagai Rumah Peradaban Sumba oleh pemerintah setempat.
Namun sayangnya kata Andreas, pemerintah daerah setempat kurang mempromosikan situs budaya ini. Tidak hanya itu saja, lokasi sekitar situs ini juga tidak ditata dengan baik.
"Bahkan rumah tempat untuk menyimpan kerangka manusia dan sebagainya ini dibangun oleh sebuah yayasan asal Jakarta," ungkap Andreas. Dia berharap, pemerintah daerah dapat segera membantu mempromosikan tempat bersejarah ini.
"Kami harap situs ini bisa menjadi salah satu destinasi arkeologi yang nantinya menarik wisatawan untuk berkunjung ke Lambanapu," kata Andreas.
7. Bukit Tenau

Wisata alam Sumba selalu memikat, salah satunya adalah Bukit Tenau. Setelah melihat situs Budaya Lambanapu , wisatawan bisa bergeser ke arah timur yakni di Bukit Tenau. Lokasi bukit itu berada di Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera.
Masih satu kecamatan dengan situs budaya Lambanapu. Pemandangan yang ditawarkan Bukit Tenau Sumba adalah hamparan rumput hijau yang menyejukkan mata. Lanskap bukit ini berbeda dengan dua bukit di Sumba, seperti Bukit LDR di Sumba Barat Daya dan Bukit Cendana Hills di Sumba Tengah.
Sejauh mata memandang, wisatawan yang berkunjung ke Bukit Tenau, hanya akan melihat barisan bukit yang begitu indah dan tenang. Pemandangan yang disajikan lengkap. Selain hamparan bukit ala bukit teletubbies , juga sawah, sungai dan laut nampak dari atas.
Bahkan saat hendak mendarat pun terlihat jelas. Salah satu pengunjung yang juga warga Sumba Timur Daniel Praing mengaku, lokasi ini sering dikunjungi wisatawan asing dan domestik terutama dari kota-kota besar di Indonesia.
"Sebelum virus corona, banyak wisatawan yang datang. Tapi sekarang sudah mulai berkurang," kata Daniel. Lokasi Bukit Tenau kata Daniel, sering digunakan warga untuk foto prewedding. Sejumlah artis ibu kota juga pernah berkunjung ke tempat ini.
Daniel berharap, wisatawan dapat menikmati kunjungannya ke sejumlah destinasi menarik di Sumba Timur khususnya di Bukit Tenau. Rute menuju Bukit Tenau Lokasi bukit ini, sekitar 15 kilometer arah timur Kota Waingapu.
Tetapi, untuk menuju destinasi wisata ini memang belum ada petunjuk jalan yang jelas. Jadi pastikan untuk sering bertanya ke warga lokal agar tidak tersesat. Sebagai patokan, wisatawan dari Kota Waingapu dapat berkendara menuju Jembatan Kambaniru. Setelah melewati jembatan tersebut, wisatawan akan menemui sebuah persimpangan.
Jika mengambil arah lurus, maka wisatawan akan sampai di bandara. Sementara untuk menuju Bukit Tenau harus mengambil arah ke kanan. Dari sini wisatawan akan menemui dua persimpangan lagi.
Pada persimpangan pertama, wisatawan harus berbelok ke kiri, dan pada persimpangan kedua, ambillah jalur yang berbelok ke kanan. Hamparan persawahan penduduk sekitar akan menemani wisatawan sepanjang jalan ini.
Tak jauh dari persimpangan terakhir, wisatawan akan disambut dengan hijaunya hamparan bukit yang sungguh indah. Untuk menuju tempat itu, wisatawan bisa memakai kendaraan sewa seperti rental dan ojek dengan harga per hari antara Rp 100.000 untuk sepeda motor dan Rp 350.000 untuk mobil. Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselm
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>>> GOOGLE.NEWS
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Wisata NTT, Pasir Putih Pantai Mananga Aba di , Bak Surga Bumi di Sumba Barat |
![]() |
---|
Wisata NTT, Pilih Sumba Jadi Tempat Liburan, Perhatikan Tips Ini |
![]() |
---|
Wisata NTT, Pantai Dintor yang Mempesona di Manggarai dengan Lanskap Persawahan dan Pulau Mules |
![]() |
---|
Wisata NTT, Rasakan Sensasi di Nihiwatu Sumba, Hotel Terbaik di Dunia |
![]() |
---|
Wisata NTT, Pesona Bukit Galu Watu Sumba Barat, Bisa Lihat Muara hingga Samudra |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.