Wisata NTT
Wisata NTT , Kapela Tuan Ma dan Kapela Tuan Ana di Larantuka Destinasi Wisata Religi di Larantuka
Kota Larantuka di Kabupaten Flores Timur juga dikenal sebagai kota Reina . Di Kota ini tradiri katolik begitu kental dan sakral sehinga ribuan wisatw
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Kapela yang terbesar dan menjadi pusat Semana Santa adalah Kapela Tuan Ma dan Kapela Tuan Ana.
Selain itu, ada lagi dua kapela di ujung timur dan barat Larantuka yang menjadi perhatian ketika Semana Santa, yaitu Kapela Tuan Menino dan Kapela Miseri Cordia. Perarakan patung Tuan Ma dan Tuan Ana menuju Gereja Katedral Reinha Rosari dilaksanakan biasanya pukul 14.00 waktu setempat.

“Tuan Ma”, adalah nama untuk patung Bunda Maria yang diketemukan sebagai wasiat sekitar 5 abad-an silam di pantai Larantuka, Flores Timur, NTT, Indonesia.
Berdasarkan penelitian dan sejumlah sumber tertulis dalam bahasa Belanda dan Portugis, patung Tuan Ma ditemukan sekitar tahun 1510 di Pantai Larantuka. Masyarakat Larantuka dan sekitarnya menyebut patung itu sebagai “Tuan Ma”.
Secara harafiah, Tuan Ma berarti tuan / mama. Masyarakat Lamaholot menyebutnya, Lera Wulan Tanah Ekan, Dewa Langit dan Dewi Bumi. Oleh karena itu, Larantuka disebut sebagai Kota Reinha (bahasa Portugis) atau Kota Ratu, Kota Maria.
Tuan Ma kemudian diyakini sebagai Bunda Maria milik orang Larantuka. Devosi kepada Maria menjadi sentral hidup keluarga dan masyarakat Larantuka dan proses inkulturasi pun terus terjadi antara kepercayaan masyarakat lokal, ajaran gereja, dan tradisi yang dibawa Portugis. Kapela Tuan Ana yang letaknya di sisi barat Taman Doa Pieta Mater Dolorosa.
Taman doa dan Kapela Tuan Ana berada di jalur strategis yaitu jalan protokol Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Para peziarah mulai banyak berkunjung di Kapela Tuan Ana untuk memanjatkan devosi di Kapela Tuan Ana. Penjaga Kapela Tuan Ana sangat senang ketika sore hari melihat para peziarah datang menyalakan lilin dan berdoa di Kapela Tuan Ana.
Sepanjang tahun kapela Tuan Ana ditutup. Berada di dalam pagar dilengkapi pintu gerbang, tidak ada yang bebas datang dan masuk ke kapela ini.
Untuk menjadi perpetu/Penjaga Kapela Kapela Tuan Ana’ jabatan perpetu ditentukan para konferia dengan banyak pertimbangan yang ia tak ketahui.
Menjadi Perpetu Kapela Tuan Ana hanya tiga tahun dan tugas yang diembannya ini secara resmi diatur dalam SK Uskup Larantuka. Seorang Pertu menjelaskan "Kami kerja atas SK Uskup Larantuka.
Wajib menjaga seluruh isi Kapela. Semua ornamen yang ada di dalam kapela tidak diperkenankan untuk dikeluarkan atau ditunjukan untuk umum tanpa persetujuan Uskup," Kunjungan ke kapela ini bahkan dibuka untuk peziarah hingga Jumat Agung sebelum patung Tuan Ana dan segala ornamennya dihantar ke Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka untuk prosesi Semana Santa.
Pintu Kapela Tuan Ana akan dibuka seluruhnya oleh Raja Larantuka keturunan marga Diaz Viera de Godinho (DVG). Sepanjang tahun kapela Tuan Ana ditutup.
Berada di dalam pagar dilengkapi pintu gerbang, tidak ada yang bebas datang dan masuk ke kapela ini.
"Kapela Tuan Ana, termasuk Kapela Tuan Ma, baru mulai dibuka untuk umum pada hari Kamis Putih. Yang berhak membuka pintu kapela tersebut adalah Raja Larantuka, Setelah dibuka barulah umat atau peziarah boleh masuk ke dalamnya untuk berdoa dan menyembah Tuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.