Persib Bandung
Gantikan Luis Milla di Persib Bandung, Bojan Hodak Sebut tak Mudah Jadi Pelatih Pengganti
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menyebut tak mudah jadi pelatih pengganti di tengah musim seperti dirinya yang menggantikan Luis Milla
Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menyebut tak mudah jadi pelatih pengganti di tengah musim seperti dirinya yang menggantikan Luis Milla.
Persib Bandung di bawah kepemimpinan Bojan Hodak menggebrak sepak bola Indonesia dengan skema transisinya.
Anti sepak bola cantik, seperti menggambarkan filosofi sepak bola yang diusung oleh Bojan Hodak di Persib Bandung, yang sukses menjuarai Kompetisi Liga 1 2023-2024.
Bersama Persib Bandung, Bojan Hodak telah memperlihatkan bagaimana sepak bola efektif yang berorientasi kepada hasil.
Maung Bandung di bawah kepemimpinannya tak banyak menguasai bola, bermain lebih menunggu dan melancarkan serangan balik memanfaatkan ruang kosong yang ditinggalkan lawan di area pertahanan.
Skema ini bisa berhasil andai sebuah tim punya penyerang tajam seperti top skor Liga 1 David da Silva.
Ditambah gelandang nomor 10 yang bisa lebih menusuk ke kotak penalti seperti Stefano Beltrame serta winger cepat berinsting pencetak gol seperti Ciro Alves.
Bojan Hodak menggantikan sosok pria Spanyol Luis Milla, yang menerapkan ide sepak bola cantik dengan penguasaan bola sebelumnya di Persib Bandung.
Bojan Hodak merasa dirinya harus bisa menyesuaikan strategi yang cocok dengan materi pemain yang sudah dibentuk peninggalan Milla.
Baca juga: Bobotoh Penasaran Aksi Ciro Alves Hapus Persib Bandung dari Bio Akun Instagramnya
"Anda harus menerapkan taktik berdasarkan pemain yang dimiliki. Jadi, jika Anda ingin melihat kami bermain dengan build-up, bermain indah—mereka memainkan itu sebelumnya—dan itu tidak berfungsi,” kata Bojan Hodak.
Pada era Luis Milla, Persib Bandung memainkan possession ball dengan membangun serangan sejak dari lini pertahanan.
Sepak bola indah tersebut dirasa tidak berfungsi di awal musim terbukti dengan hasil minor yang dialami Persib Bandung pada tiga laga pembuka tanpa kemenangan.
"Jadi, yang pertama itu adalah melihat apa yang tepat untuk kami gunakan dan kami sekarang melakukan itu," kata Bojan Hodak.
"Pada akhirnya, dari empat laga (Championship Series) mereka (lawan) bisa menguasai bola, tetapi tidak cukup berbahaya," katanya.
Bojan Hodak lebih banyak menunggu, para pemainnya lebih banyak meng-cover area-area yang menjadi jalur passing lawan.
Ketika bertahan koordinasi double pivot Marc Klok dan Dedi Kusnandar menjadi titik sentral membaca permainan lawan dengan cermat.
Menunggu kesalahan lawan, memotong atau merebut bola sejak dini dan melancarkan serangan balik.
Baca juga: Bojan Hodak Sebut Pemain Incaran Persib Bandung Minta Bayaran Tinggi, Nilai Maung Bandung Klub Kaya
Pasca-laga final leg kedua melawan Madura United, Jumat (31/5/2024) di Gelora Bangkalan, Hodak menganalisis lawannya tak banyak mengancam gawang Persib Bandung walau mendominasi penguasaan bola.
"Jika Anda lihat, mereka hanya memiliki satu shoot on target, sedangkan berikutnya ada beberapa peluang, tetapi itu kebanyakan dari set piece," kata Hodak.
"Selain itu, mereka tidak banyak memiliki peluang terbuka. Jadi, pelatih menerapkan taktik berdasarkan pemain yang dimiliki," ujarnya.
Rakhmat Basuki bahkan mengakui, transisi permainan sepak bola Persib Bandung di tangan Bojan Hodak sulit diantisipasi.
"Saya melihat, mereka begitu superior, cara bermain mereka begitu efektif, transisi posisi sangat luar biasa," puji Rakhmat saat itu.
"Hal itu sudah kami antisipasi, sudah kami analisis, bahkan di beberapa hari terakhir sudah saya drill bagaimana mencoba mengatasi transisi mereka yang begitu efektif. Namun, ternyata kami tetap gagal menutup transisi mereka," ucap Rakhmat.
Bagi Bojan Hodak sebuah tim yang mengandalkan serangan balik seperti Persib tidak bisa di judge sebagai sepak bola negatif.
Serangan balik adalah bagian dari permainan, ini tentang bagaimana sebuah tim bisa memanfaatkan celah dan kesalahan yang dibuat lawan untuk mencetak gol.
Pada akhirnya tim yang bisa mencetak gol lebih banyak yang keluar sebagai pemenangnya. Persib telah melakukan itu sepanjang gelaran Liga 1 2023-2024.
Baca juga: Jaga Kebugaran, Bek Persib Bandung Jalani Latihan Ringan di Masa Liburan
“Bisa dilihat bahwa serangan balik adalah bagian dari permainan dan kalian harus tahu ada lima situasi di pertandingan. (1) Ketika lawan menguasai bola, (2) ketika tim sendiri menguasai bola, (3) transisi bertahan, (4) transisi menyerang dan (5) set piece. Jadi tim harus bagus dalam lima situasi itu,” beber Bojan Hodak.
“Tapi soal memainkan ball possesion, itu tidak akan berbahaya jika tidak ada umpan yang menusuk ke dalam,” sebutnya.
Bojan Hodak masih tak bisa menggambarkan apa skema transisi ini akan dipertahankan Persib Bandung di musim selanjutnya di Liga 1 2024-2025. Terlebih lagi tim Pangeran Biru akan tampil di kompetisi Asia AFC Champions League 2.
Bojan Hodak akan mempertahankan skuad juara dan meminta beberapa pemain baru untuk lebih memperkuat tim.
"Ini berbeda, saya tidak bisa menyampaikannya kepada Anda sekarang. Karena kami harus tahu berapa budget yang diberikan, siapa pemain yang bisa didatangkan, siapa pemain yang akan bertahan. Jadi, mungkin ini menjadi pertanyaan untuk manajemen kami," katanya. (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Skema Transisi Persib, Anti Sepak Bola Cantik",
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.