Berita Nasional

Separuh Kabinet Prabowo-Gibran dari NU

Prabowo telah menunjuk Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad untuk menjadi tim singkronisasi.

Editor: Alfons Nedabang
ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
Presiden terpilih, Prabowo Subianto. 

Partai berlogo mercy itu juga enggan memusingkan soal berapa jumlah kursi yang nantinya akan diberikan oleh Prabowo.

“Ini komitmen kami sejak bergabung memperjuangkan beliau di Pilpres 2024 lalu. Bersama-sama saat daftar, saat berjuang di pemenangan, dan mengawal pemerintahan selama lima tahun jika menang,” kata Wasekjen DPP Partai Demokrat Agust Jovan Latuconsina.

Hal itu didasari karena menurut Jovan, Demokrat meyakini Prabowo sebagai Presiden terpilih, lebih memahami kebutuhan kabinet ke depannya.

Termasuk kata dia, terkait jumlah kementerian yang nantinya akan ada di dalam kabinetnya.

“Penentuan postur kabinet, pemerintahan ke depannya, kami percaya Pak Prabowo yang lebih memahami kebutuhannya. Karena itu kami mendukung penuh langkah beliau. Termasuk dalam jumlah kementerian ke depannya,” ujar Jovan.

Baca juga: M Qodari Beri Kesaksian: Jokowi-Prabowo Tim Solid, Tak Akan Ada Pemerintahan Transisi

Lebih lanjut, Jovan memastikan kalau dalam diskusi pembahasan perihal komposisi kabinet, Prabowo selalu melibatkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Beberapa pembahasan yang dilakukan kata dia, termasuk soal kepentingan mendatang, termasuk soal ekonomi, pembangunan infrastruktur hingga kesejahteraan masyarakat.

“Kami merasa sangat senang karena beliau (Prabowo) selalu mengajak berdiskusi dengan baik,” ucap dia.

Kendati perihal soal akan difokuskan dimana nantinya kader Demokrat di kabinet, Jovan menyebut, pihaknya akan menyerahkan penuh pada hak prerogatif Prabowo.

Termasuk kata dia, perihal jumlah kursi menteri yang nantinya akan diberikan kepada partai pimpinan AHY tersebut.

“Jumlah menteri? Berapa kader Demokrat yang masuk kabinet Pak Prabowo? Tunggu Pak Prabowo, ya. Itu hak prerogatif beliau. Beliau itu sangat memegang teguh prinsip loyalitas dan kebersamaan,” jelas Jovan.

Sedangkan, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay menegaskan pihaknya tidak terima apabila ada partai politik yang baru bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran langsung mendapat tiga kursi menteri.

Hal tersebut menurutnya kurang tepat.

“Yang kurang tepat itu yang tidak mendukung malah dapat tiga (kursi menteri),” kata Saleh.

Menurutnya, partai-partai yang baru bergabung ke pemerintahan itu tidak ikut membantu pemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved