Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Protestan Minggu 2 Juni 2024, Hidup Berkenan Kepada Allah

Di hari Sabat, umat beribadah di Rumah TUHAN dan karya hidup hari-hari lainnya adalah buah dari ibadah liturgis di Rumah TUHAN.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO- Sesawi Net
Berkenan di Hati Tuhan 

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Protestan Minggu 2 Juni 2024, Hidup Yang Berkenan Kepada Allah, merujuk pada KITAB MIKHA 6:1-16.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Juni 2024. 

Suluh Injil Juni 2024 dengan Tema Bulan JUNI 2024 “Hidup Berkeadilan”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Kitab Mikha menggambarkan kehadiran Allah di tengah umatNya ditandai dengan adanya Rumah TUHAN.

Di hari Sabat, umat beribadah di Rumah TUHAN dan karya hidup hari-hari lainnya adalah buah dari ibadah liturgis di Rumah TUHAN.

Sebaliknya ibadah liturgis di Rumah TUHAN adalah puncak dari ibadah karya sehari-hari. Keduanya tidak terpisahkan.

Namun umat Israel menunjukkan ada kesenjangan antara ibadah liturgis dengan ibadah karya sehari-hari. Terhadap perilaku munafik seperti ini, Tuhan Allah bertindak sebagai Hakim yang menggugat umat-Nya.

Ia mengajukan kesaksian tentang segala perbuatan baik-Nya kepada umat Israel sejak keluar dari tanah Mesir sampai masuk tanah perjanjian (1-5).

Terhadap gugatan TUHAN, umat merespons dan membela diri sudah melaksanakan ibadah dengan kurban persembahan terbaik; apakah hal itu masih dianggap kurang sehingga harus memberi persembahan anak sulung?

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 1 Juni 2024, Saksi Yang Benar

Mereka berpikir dengan membakar kurban, maka seluruh dosa mereka otomatis “terbakar” habis (6-7).

Namun TUHAN membukakan bukti-bukti perbuatan jahat mereka yang tumbuh subur walaupun ibadah kurban masih berjalan (9-13). Hidup sehari-hari berjalan dalam kecurangan, kekerasan dan tipu daya, sambil terus beribadah.

Karena itu Hakim Yang Maha Adil harus menghentikan mereka dengan hukuman sangat berat (13-16).

LANGKAH IMAN.

Jika orang beribadah dengan benar tentulah ia akan berhenti melakukan kejahatan.

Umat Israel beribadah kepada Tuhan, tetapi praktek kecurangan, kekerasan dan tipu daya tumbuh subur. Hukuman yang adil atas mereka ialah kesuburan tanah hilang diganti ketandusan.

Kesuburan apakah yang ada di tanah hidup rohani kita? Jangan sampai Tuhan juga menggugat ibadah kita jika kita sudah menikmati kesuburan tanah dan berkat Tuhan, tetapi saat yang sama kejahatan juga bertumbuh subur.

Hidup yang berkenan kepada Tuhan ialah menabur kebenaran dengan ibadah kurban di Bait Suci dan seiring dengan itu tetap bertekun menyuburkan ibadah kita dengan cara hidup sehari-hari yang adil, setia, rendah hati dan rela berkorban bagi sesama. Amin! 

Alamat Sekretariat Suluh Injil:
Jl. Seruni No. 8 – Naikoten 1
Kota Kupang – NTT

Alamat email:
bethseba0906@gmail.com
WhatsApp
08113828074 (Neti) dan 085239108328 (Eka) (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved