Berita NTT
RSUP Ben Mboi Kupang Buka Layanan Dialisis
Tim itu melakukan visitasi ke unit pelayanan dialisis RSUP Ben Mboi Kupang dalam rangka assesment perizinan layanan.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ben Mboi Kupang membuka layanan dialisis.
Rencana pembukaan itu, kemudian dilaksanakan visitasi. Tim visitasi layanan dialisis yang terdiri atas Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, Perhimpunan Dokter Ahli Nefrologi Indonesia Wilayah Bali dan Nusa tenggara, Dinas Kesehatan Propinsi NTT dan Kota Kupang.
Tim itu melakukan visitasi ke unit pelayanan dialisis RSUP Ben Mboi Kupang dalam rangka assesment perizinan layanan.
Tim yang dipimpin oleh Rico Mardiansyah SH, MH dan dr. Gede Wiramahadita, Sp.PD, KGH itu diterima oleh Direktur Utama RSUP Ben Mboi dr Annas Ahmad, Sp.B, FICS di Aula Utama dan dilanjutkan ke ruang pelayanan.
Dirut RS Ben Mboi dr. Annas Ahmad menyampaikan dasar pertimbangan dibukanya layanan itu. Ia mengaku ada lebih dari lima alasan layanan dialisis sebagai salah satu prioritas.
Alasan pertama, kata dia, sebagai mandatori 6 pilar transformasi kesehatan sebagaimana yang tertuang dalam pilar kedua bahwa transformasi layanan rujukan memiliki fokus untuk melakukan peningkatan dalam hal kualitas dan pemerataan layanan kesehatan di seluruh pelosok Indonesia.
Kedua, dialisis merupakan salah satu program strategis layanan KJSU KIA yakni Uronefrologi sebagai salah satu penyakit tidak menular yang cukup tinggi. Ketiga, layanan itu merupakan implementasi eksistensi RSUP Ben Mboi sebagai RS rujukan.
Keempat, ujar dr Annas, sesuai dengan bisi, misi dan rencana strategis RSUP Ben Mboi dalam peningkatan pelayanan. Alasan kelima, tingginya angka prevalensi kasus Gagal Ginjal Kronik di Provinsi NTT sebagaimana dilaporkan pada Riskesdas tahun 2018 menempati urutan kesepuluh nasional.
"Alasan keenam, masih terbatasnya layanan dialisis dimana tercatat hanya 10 rumah sakit dari 22 Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi NTT. inilah yang mendasari kenapa kami mendorong layanan dialisis menjadi salah satu layanan prioritas," kata dr. Annas Ahmad.
Diharapkan, layanan dialisis ini segera memperoleh izin dan persetujuan dari BPJS Kesehatan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas terutama bagi peserta BPJS Kesehatan. Apalagi konsep yang ditawarkan pada layanan ini adalah akses cepat dan kenyamanan yang setara dengan hotel berbintang.
Pada layanan ini, pihaknya menyiapkan satu dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat dialisis sebagai penanggungjawab, dua dokter umum terlatih sebagai dokter onsite, lima perawat mahir terlatih, dua perawat pendamping, masing-masing satu farmasi, nutrisionis, administrasi dan dua orang teknisi.
Baca juga: Gandeng RSCM, RSUP Ben Mboi Gelar Proctorship Endovaskuler
Dia berharap dengan hadirnya layanan ini maka masyarakat lebih mudah mendapat akses kesehatan dan tidak menunggu waktu lama karena antrian. Terlebih, kasus yang ditangani dialisis sangat bersentuhan dengan kualitas hidup.
"Harapan yang kita inginkan dari kehadiran layanan ini adalah makin dekat dan terjangkaunya layanan kepada masyarakat sehingga tidak perlu menunggu antrian terlalu lama. Apalagi kasus yang ditangani dengan dialisis adalah kasus yang bersentuhan dengan kualitas hidup yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup," ujar dr. Annas Ahmad. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.