Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Selasa 28 Mei 2024, Kristus dan Kebudayaan
Kristus mendirikan gereja-Nya di dunia untuk melawan dunia yang berdosa ini dengan membangun budaya yang baru di dalam Kristus.
POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Selasa 28 Mei 2024, Kristus dan Kebudayaan.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei 2024.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:
Gereja ada di dalam dunia dan budayanya maka gereja harus memahami model relasinya dengan budaya berdasarkan relasi Kristus dan kebudayaan.
Seorang teolog yang pertama kali merumuskan relasi ini ialah H. Richard Niebuhr dalam bukunya, Christ and Culture.
Buku ini sangat berpengaruh di abad dua puluh hingga kini, menjadi pegangan bagi banyak gereja terkait topik ini.
Dalam hal ini, Alkitab tetaplah menjadi norma tertinggi dan satu-satunya ketika Gereja berpikir tentang budaya. Niebuhr merumuskan lima model relasi Kristus dan kebudayaan: (1) Kristus melawan kebudayaan; (2) Kristus dari kebudayaan, (3) Kristus di atas kebudayaan, (4) Kristus dan kebudayaan dalam pradoks, dan (5) Kristus Mentransformasi Kebudayaan.
Kita akan memahami dua di antaranya, untuk mengidentifikasi pandangan kita sebagai gereja. Dalam PA di gereja, bisa saja berkembang membahas tiga yang lainnya. Kristus Melawan Kebudayaan Di awal Kekristenan, terjadi banyak konflik baik di antara sesama orang Kristen sendiri, dengan orang Yahudi dan dengan orang-orang yang tidak percaya kepada Allah.
Penganiayaan terhadap orang Kristen dianggap sebagai kewajiban bagi mereka yang non-Kristen; sedangkan orang Kristen memandang dunia dan kebudayaannya sebagai lawan yang harus diperangi.
Dunia memandang Kekristenan ada di luar budaya dominan zaman itu, Yahudi dan Yunani.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 27 Mei 2024, "Kemenangan Iman di Tengah Penganiayaan"
Orang kristen menyembah Allah yang berbeda, memegang hukum yang berbeda, dan karakter hidup yang berbeda.
Semua yang di dunia dianggap kafir atau jahat. Tulisan kitab Wahyu menggambarkan pola relasi ini dan menasihatkan orang Kristen untuk bersabar dan setia.
Namun dalam sejarah kekristenan, muncul kelompok garis keras yang melawan budaya dengan memakai teks PL dimana Allah menghendaki Israel memisahkan diri secara tegas dengan bangsa lain.
Bukan hanya dalam hal ibadah, tetapi juga makanan, pakaian, pola kerja, dan relasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.