Kabinet Indonesia Maju

Presiden Jokowi Angkat 2 Timses Prabowo-Gibran Juri Ardiantoro dan Grace Natalie Jadi Staf Khusus

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Grace Natalie dan Juri Ardiantoro diangkat menjadi staf khusus presiden Joko Widodo.

Editor: Agustinus Sape
KOLASE KOMPAS/HO
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro diangkat jadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Grace Natalie dan Juri Ardiantoro diangkat menjadi staf khusus presiden. Keduanya langsung bertugas mulai Rabu (15/5/2024) ini.

Sebelumnya, Juri Ardiantoro dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Merdeka, Jakarta, Rabu. Adapun Grace mendapat jadwal sekitar satu jam berikutnya.

Koordinator Staf Khusus Presiden Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana menjelaskan, keduanya dipanggil Presiden Jokowi untuk mendapatkan penugasan sebagai staf khusus presiden. Kendati tidak menyebutkan bidang kerja yang akan dilakukan untuk Juri dan Grace, Ari mengatakan keduanya akan menjalankan tugas-tugas khusus sesuai dengan arahan Presiden.

Sejauh ini, Juri dan Grace menjabat Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional yang memenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi. Keduanya juga tim sukses Jokowi.

Juri, misalnya, pernah menjabat Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin. Setelahnya, Juri menjabat salah satu Deputi Kepala Staf Kepresidenan sampai mengundurkan diri untuk menjadi tim sukses Prabowo-Gibran.

Sebagai staf khusus presiden, Juri dan Grace pun tidak dilantik. Namun, keduanya diminta langsung bekerja mulai Rabu ini.

”Tidak ada pelantikan. Keppres (keputusan presiden) sudah diserahkan hari ini dan langsung kerja,” ujar Ari.

Baca juga: Wawancara Eksklusif Grace Natalie: Pak Jokowi Sudah Keras-keras Sebut Capres yang Didukung

Seusai pertemuan, Grace yang ditanya pers sempat mengatakan bahwa dirinya memang dipanggil Presiden dan menerima penugasan dari Presiden. Kendati enggan menyebutkan secara rinci tugasnya, Grace hanya menyebut tugasnya ada di pemerintahan.

”Nanti, deh, kalau sudah bisa di-share. Saya izin dulu,” ujarnya kepada wartawan tanpa merinci lebih lanjut terkait izinnya .

Grace juga sempat menceritakan sambutan masyarakat yang menginginkan ketua umum partainya, Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep yang juga putra bungsu Presiden Jokowi, untuk berkontestasi di Pilkada Bekasi pada 27 November.

”Bagi-bagi” jabatan

Secara terpisah pengajar Kebijakan Publik Universitas Airlangga Surabaya Gitadi Tegas Supramudyo pun menilai langkah Presiden ini akan dibaca publik sebagai ”bagi-bagi jabatan” dan ”politik balas budi”. Dugaan ini juga terasa semakin jelas karena masa jabatan Presiden Jokowi tinggal lima bulan lagi.

Hal ini, lanjut Gitadi, bisa ditepis jika keberadaan staf khusus presiden ditambahkan berdasarkan kompetensi dan analisis beban kerja yang jelas.

Jika dibandingkan dengan pengangkat staf khusus Presiden, baik yang umum maupun yang milenial, beberapa tahun lalu, Presiden Jokowi merinci tugas-tugas para staf khusus.

Misalnya saat mengenalkan tujuh dari 14 staf khusus Presiden yang dikenalkan pada Kamis (21/11/2019) di Istana Merdeka, Jakarta, ketujuh anak muda milenial itu adalah Putri Indahsari Tanjung (23), putri sulung pengusaha Chairul Tanjung (Kompas.id, 23 November 2019).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved