Liputan Khusus

Lipsus - Roby Idong Gandeng Martinus Wodon maju Pilkada Sikka, Daftar di Demokrat dan Perindo

Saat mendaftarkan diri menjadi Bacabup ke Partai Perindo, Ketua DPC PDIP Sikka, Roby Idong menggandeng Martinus Wodon, anggota DPRD Sikka terpilih.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
Ketua DPC PDI-P Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati (bacabup) di Partai Perindo Sikka, Selasa, 16 April 2024. 

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Ketua DPC PDIP Sikka, Fransiskus Roberto Diogo alias Roby Idong secara resmi memastikan dirinya kembali maju untuk bersaing di Pilkada Kabupaten Sikka periode 2024 – 2029.

Bukti keseriusan Robi Idong yang lima tahun lalu memimpin Sikka untuk periode 2018 – 2023 itu dengan ikut mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup), di Partai Perindo dan Partai Demokrat Sikka pada, Selasa (16/4).

Saat mendaftarkan diri menjadi Bacabup ke Partai Perindo, Ketua DPC PDIP Sikka, Roby Idong menggandeng Martinus Wodon, anggota DPRD Sikka terpilih periode 2024-2029 dari Partai Demokrat.

Baca juga: Pilkada Sikka, Robi Idong Tertarik Berpasangan dengan Orang Muda

Kedatangan Robi bersama Martinus Wodon dan beberapa pengurus DPC PDIP Sikka diterima Ketua Tim 9 Partai Perindo Kabupaten Sikka, Viktor Ngajo di Sekretariat DPD Partai Perindo Kabupaten Sikka.

Martinus Wodon yang dikonfirmasi Pos Kupang melalui pesan WhatsApp (WA)  membenarkan dirinya mendampingi Robi Idong saat daftar ke Partai Perindo.

Ditanya apakah ada signal dirinya akan berpasangan dengan Robi Idong sebagai Calon Wakil Bupati, mantan politisi Golkar itu juga membenarkan. "Benar signal ada, tapi kita tetap berproses mengikuti mekanisme yang ada," ujar Martin Wodon singkat.

Diberitakan Pos Kupang, Selasa (16/4) Robi Idong yang adalah mantan Camat Nele ini menyebut dirinya tertarik jika dipasangkan dengan orang muda atau figur milenial.

"Kalau secara pribadi, saya memilih yang lebih muda karena sebagai seorang pemimpin itu juga harus mampu mengkaderkan, bisa laki-laki bisa juga perempuan, bisa dari kelompok milenial, dari kelompok gen Z dari PNS juga bisa," ujar Robi Idong.

Pada kesempatan itu, dia juga mengatakan latar belakang dirinya kembali maju di Pilkada Sikka yakni niatnya sejak kecil yakni ingin menjadi Bupati dan ditambah lagi aturan yang membuka peluang bupati bisa memimpin selama 10 tahun atau dua periode.

Dia juga mengakui, waktu lima tahun memimpin Sikka merupakan waktu yang singkat, masih banyak impian dia yang harus dilanjutkan dan masih banyak pekerjaan rumah yang tertinggal yang harus diselesaikan.

"Tapi ini semua atas kepercayaan rakyat, kita boleh berusaha melakukan suatu ide dan memperjuangkan rebut kekuasaan ini untuk mewujudkan impian," tandas dia.

Setelah mendaftar di Partai Perindo, pada petang harinya Robi Idong mendaftarkan diri ke Partai Demokrat Sikka.

Saat pendaftaran di Partai Demokrat tersebut Robi Idong berpasangan dengan Martinus Wodon sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Sikka. Keduanya menjadi paket Romantis.

Sekretaris Partai Demokrat Sikka, Octavianus Aryo Adhityo membenarkan pendaftaran DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sikka, Fransiskus Roberto Diogo sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) berpasangan dengan Martinus Wodon, anggota DPRD Sikka terpilih periode 2024-2029 dari Partai Demokrat.

"Hari ini Pak Robi, ketua DPC PDI-P Kabupaten Sikka bersama salah satu kader kami, Pak Martinus Wodon, anggota DPRD terpilih di Pileg 2024 datang untuk mendaftarkan diri sebagai paket calon bupati dan wakil bupati di Partai Demokrat Kabupaten Sikka," jelas Adhtyo.

Meski mendaftar secara berpasangan, kata Adhityo, secara administrasi tercatat perorangan.

Ditanya apakah sikap politik Martinus Wodon merupakan hasil rekomendasi Partai Demokrat Sikka, Adhityo secara diplomatis mengatakan Partai Demokrat terbuka sehingga tetap melalui proses penjaringan sesuai mekanisme Partai Demokrat.

"Jadi tidak serta merta karena kader Demokrat lalu dipastikan mendapatkan rekomendasi. Bagaimana pun kita tetap menghormati apa yang sudah termuat dalam PO maupun juklak tentang Pilkada diinternal Partai Demokrat. Di Partai Demokrat, kita berpatokan ke PO nomor 1 tahun 2020 dan juklak nomor 2 tahun 2020 tentang Pilkada," jelas Adhityo.

Dalam PO nomor 1 tahun 2020 dan juklak nomor 2 tahun 2020 tentang Pilkada dijelaskan kader Partai Demokrat maupun non kader harus melewati proses tahapan mulai dari penjaringan internal, eksternal dan pendaftaran di tingkat DPC, perangkingan di tingkat DPC kemudian hasilnya akan dibawa ke DPD guna perangkingan kembali dan penjaringan.

"Diharapkan memang dalam proses itu akan mengerucut sampai ke tingkat DPP. Di DPP kalau yang daftar itu sudah paket menjadi nilai plus tapi kalau yang daftarnya perseorangan juga kita tidak abaikan. Mereka akan mendapatkan surat tugas untuk mencari pasangannya dan selanjutnya membawa hasil survei dan menjalani fit and proper test di DPP," jelas Adhityo.

Sementara  Wakil Sekretaris DPC PDI-P Sikka, Yansen Seda saat ditemui Pos Kupang di kediaman Robi Idong juga membenarkan adanya pendaftaran paket Fransiskus Roberto Diogo dan Martinus Wodon.

"Dalam penyampaian Pak Robi Idong sehari sebelumnya bahwa beliau jika ingin maju menjadi bupati maka dia akan menggandeng calon wakil bupati orang muda, orang yang masih energik karena beliau berpikir bahwa dalam berpolitik ini perlu ada kaderisasi. Mungkin ini sebuah langkah yang baik karena melihat potensi dalam diri Pak Martin Wodon juga memiliki rekam jejak yang baik, dengan pengalaman-pengalaman beliau dan Pak Robi untuk sementara merasa cocok dengan Martin Wodon," jelas Yansen Seda.

Dikatakan Yansen, apabila Partai Demokrat berkenan, Fransiskus Roberto Diogo bersama Martinus Wodon akan menjadi paket yang bisa maju di Pilkada 2024.

 

Bertemu Jimi Sunur

Sementara itu di kabupaten Lembata, dua ketua partai politik yang punya kursi di parlemen masing-masing Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lembata Mukhtar Haris dan Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Lembata Juprians Lamablawa bertemu dokter Jimi Sunur di kediaman, Minggu (14/4).

Terkait dengan pertemuan tersebut, Yulius Bala Labaona, Ketua PKN Kecamatan Nagawutung menjelaskan, aspirasi dari kader dan konstituen PKN menginginkan Ketua PKN Lembata Juprians Lamablawa maju dalam Pilkada Lembata.

Menurut dia, anak muda dengan kompetensi ilmu dan pengalaman memimpin berbagai organisasi yang dimiliki Lamablawa sangat layak untuk diusung. Sudah saatnya Lembata ini, dipimpin anak muda dengan berbagai kapasitas yang mumpuni.

"Apa lagi ketua PKN Lembata ini bersih dari beban masa lalu. Ia tidak pernah punya rekam jejak hitam dalam persoalan hukum. Ketua PKN Lembata ini bila disandingkan dengan tokoh muda lainnya sebut saja dokter Jimi Sunur atau Haji Muhamad Motong di Kedang, saya pikir akan berpeluang besar untuk memenangkan kompetisi politik lima tahunan itu," ungkap Yus.

Ketua PKN Wulandoni, Kondradus Eko Key menuturkan Juprians Lamabelawa layak diusung dalam Pilkada 2024. Sebagai pengacara di Kampung Lembata, Lamablawa sudah membantu banyak masyarakat pencari keadilan secara gratis.

Dia terkenal dengan sebutan pengacara orang kecil, ia punya kapasitas diri yang mumpuni, ia punya pengalaman dalam memimpin berbagai organisasi, baik organisasi profesi hukum, organisasi kepemudaan sampai organisasi Politik.

Ketua PKN Kecamatan Atadei Apolonaris Maik Baran kepada wartawan, Selasa (16/4) mengatakan,   dengan modal satu kursi di parlemen, PKN berpeluang mendorong Juprians Lamablawa dalam perhelatan politik lima tahunan itu.

 

Belum Ada yang Daftar

Partai Demokrat Kabupaten Malaka telah membuka pendaftaran bagi bakal calon bupati dan wakil bupati sejak tanggal 15 - 22 April atau selama delapan hari.

Walau demikian, sampai hari kedua buka pendaftaran, belum ada bakal calon bupati dan wakil bupati yang mendaftar di Partai Demokrat Kabupaten Malaka.

"Kita buka dari kemarin. Jadi sudah dua hari buka tapi belum ada yang datang daftar", kata Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Malaka yang juga panitia pendaftaran, Kornelis Bria saat ditemui Pos Kupang di Kantor DPC Demokrat, Selasa (16/4).

Sejak masa pendaftaran dibuka tambahnya, ada tim dari bakal calon yang sudah berkomunikasi dan koordinasi dengan panitia. Inti koordinasi adalah mengenai jadwal bakal calon akan mendaftar ke Partai Demokrat.

"Ada yang sudah koordinasi untuk daftar tapi kita belum tahu pasti kapan mereka daftar. Kita menunggu saja", katanya.

Kata Kornelis, Partai Demokrat membuka pendaftaran untuk umum, baik kader maupun non kader yang ingin menjadi bakal calon bupati dan wakil bupati Malaka. (cr8/llr/jen).

 

Ikuti Liputan Khusus POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved