KKB Papua

Lagi, TPNPB-OPM Klaim Bertanggungjawab Atas Pembunuhan Danramil Aradide

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Danramil Aradide.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
BERTANGGUNGJAWAB – TPNPB-OPM melalui juru bicaranya, Sebby Sambom, mengklaim siap bertanggung jawab atas pembunuhan Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey. 

POS-KUPANG.COM -  Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey. TPNPB-OPM malah meminta warga non Papua agar segera angkat kaki dari daerah tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam keterangan resminya kepada awak media, Jumat 12 April 2024.

Ia mengungkapkan hal itu merespon kasus pembunuhan terhadap Danramil Aradide, Kodim 1703-04/Deiyai, Letda Inf Oktovianus Sogalrey hingga tewas Kamia 11 April 2024.

Dikatakannya, bahwa Danramil Aradide ditembak di jalan trans Paniai-Intan Jaya, oleh Komandan Operasi TPNPB Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya. Aksi penyerangan itu terjadi pada Rabu 10 April 2024 pukul 17.00 WIT.

"Komando Daerah Pertahanan XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Komandan Operasi TPNPB Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya masuk menyerang TNI di jalan trans Paniai-Intan Jaya," ungkap Sebby.

Atas peristiwa tersebut, Sebby Sambom mengumumkan bahwa wilayah Paniai merupakan daerah rawan konflik bersenjata antara TPNPB kontra aparat gabungan TNI-Polri.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat non Papua agar segera angkat kaki dari daerah tersebut, segera meninggalkan Tanah Papua.

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan Danramil Aradide Kini Terungkap, Natalies Beberkan Kekejaman KKB Papua

"Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB mengimbau kepada warga imigran Indonesia segera tinggalkan wilayah Paniai. Jika Anda tidak mengindahkan maka Anda bagian dari Indonesian Security Forces, dan akan menjadi target kami," ujarnya.
Ini Perang Revolusi

Sementara itu, Pimpinan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Osea Satu Boma memperingatkan aparat gabungan TNI-Polri untuk tidak menyisir warga sipil.

Ia juga menantang aparat gabungan TNI Polri untuk berperang secara terbuka. Sebab, saat ini perang vsudah di mulai. Ini tahapan menuju revolusi total, demi merebut kemerdekaan.

"Kami tidak minta uang, jabatan atau pembangunan dan lain-lain. Namun ini sebagai bentuk perlawanan kami terhadap musuh kami yaitu TNI-Polri," ujarnya.

Baca juga: Pelaku Penembakan Danramil Aradide Sudah Diketahui, Namanya Osea Satu Boma

Baca juga: MENGERIKAN! KKB Papua Nekad Bunuh Danramil 04 Aradide, Begini Kisahnya

Pihaknya juga menolak segala bentuk pembangunan apapun oleh Pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua.

Osea Boma mengeluarkan ancaman tembak mati bagi warga asli Papua yang terlibat membantu TNI-Polri lewat cara spionase terhadap aktivitas TPNPB.

"Apa pun yang akan terjadi jangan cari rakyat sipil tetapi cari kami pasukan TPNPB, sebab itu semua kami pasukan TPNPB yang lakukan sebagai bentuk perlawanan mengusir pendudukan pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua," ujarnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved