BPBD Sumba Timur Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrim Akibat Bibit Siklon Tropis 96S 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM,  WAINGAPU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Sumba Timur mengimbau Warga Sumba Timur agar mewaspadai Bencana Hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah itu. 

Imbauan itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Sumba Timur, Yonathan Marawali hari ini, Sabtu 6 April 2024.

Yonathan mengimbau masyarakat menjauhi lokasi yan berpotensi rawan longsor

Sampai saat ini, Ypnathan mengatakan masih terus memantau perkembangan cuaca lewat website BMKG terutama pergerakan Bibit Siklon 96S yang berpotensi adanya cuaca ekstrim.

Terkait dampak curah hujan sedang-tinggi yang melanda selama beberapa hari, hingga saat ini BPBD belum menerima laporan kerusakan dari kecamatan maupun desa-desa.

Baca juga: Cuaca Maritim NTT 6 April 2024,BMKG:Perairan Selatan Sumba Masih Berpotensi Gelombang Tinggi 4 Meter

"Kami belum mendapatkan data kerusakan, sehingga kami sudah meminta kepada para camat, kepala desa/lurah agar segera menginformasikan kepada BPBD data kerusakan akibat cuaca ekstrim, khusus di dalam kota Waingapu, masalah genangan air di Prailiu, Padadita, dan Manubara," ungkap Yonathan.

Sementara itu, Laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Umbu Mehang Kunda, mengungkapkan, cuaca ekstrem di wilayah NTT masih terus terjadi sebagai dampak dari Bibit Siklon Tropis 96S yang terus bergerak dari arah Selatan menuju Barat Daya dengan Potensi meningkat menjadi Siklon Tropis sejak tanggal 5-7 April 2024 mendatang.

BMKG menyebut, saat ini NTT berada pada masa peralihan dari periode musim hujan menuju periode musim kemarau (masa pancaroba).

Kondisi Dinamika Atmosfer menunjukkan adanya aktifitas Gelombang Atmosfer yang melintasi wilayah NTT yakni Gelombang Equatorial Rossby dan Madden Julian Oscillation (MJO) 

Baca juga: Prediksi Cuaca NTT Hari Ini 6 April 2024,BMKG:Waspada,Sejumlah Daerah Masih Berpotensi Cuaca Ekstrem

Suhu Muka Laut diperairan NTT masih hangat serta didukung dengan kondisi Atmosfer yang labil dan lembab mulai dari lapisan bawah hingga atas mempengaruhi pembentukan awan – awan konvektif yang dapat menyebabkan Cuaca Ekstrim.

Terhadap cuaca ekstrim tersebut, BMKG mengimbau agar masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana Hidrometeorologi yang terjadi pada masa peralihan (masa pancaroba) seperti angin kencang berdurasi singkat, puting beliung, hujan secara sporadis dalam durasi singkat yang bersifat lokal, banjir, banjir bandang dan tanah longsor serta potensi dampak yang menyerupai sambaran petir, pohon tumbang dan baliho roboh. . (zee)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS