Wisata NTT
Wisata NTT: Pesona 37 Air Terjun di Kabupaten Manggarai Timur, Ada Cunca Renging dan Wae Nunung
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Manggarai Timur telah mendata setidaknya ada 37 destinasi wisata air terjun di wilayah tersebut.
POS-KUPANG.COM - Kabupaten Manggarai Timur yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Manggarai di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ternyata sangat kaya dengan destinasi wisata air terjun.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Manggarai Timur telah mendata setidaknya ada 37 destinasi wisata air terjun di wilayah tersebut.
Sebagian besar masih asri dan dikelilingi alam yang tenang. Beberapa di antaranya menyimpan cerita yang sudah diyakini masyarakat selama bertahun-tahun.
Sejumlah air terjun tidak sekadar memanjakan mata, tetapi juga memberikan kesegaran bahkan kesembuhan ketika membiarkan diri kita ditimpah air yang sejuk dan segar dari pegunungan.
Sebut misalnya, air terjun Cunca Renging di Desa Compang Nengker (pemekaran Desa Gurung Turi), Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Air terjun atau Cunca, dalam bahasa Manggarai Timur, ini mempunyai keunikan khusus yang tidak ditemukan di daerah lain.
Airnya mengalir tersebar di antara batuan kapur yang berlumut hijau memesona.
"Air jernih yang dingin dan sejuk mengalir mulai dari atas goa kecil dan kita bisa mandi di bawah curahannya," kata Staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur Albertus Jehamin kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat (28/4/2023).

Ia melanjutkan bahwa saat musim hujan, debit air Cunca Renging tinggi dan tampak lebih eksotis.
Saking indahnya, menurut dia, sampai ada yang bilang air terjun ini konon tempat mandinya bidadari.
Untuk menuju air terjun Cunca Renging, lanjut Jehamin, ada dua alternatif. Alternatif pertama melalui Desa Gurung Turi yang jaraknya sekitar 10 kilometer (km) dari Mano, Ibu Kota Kecamatan Lambaleda Selatan dengan waktu tempuh sekitar 45 menit, kemudian ke Desa Compang Nengker lanjut dengan jalan kaki selama 20 menit melintasi persawahan yang indah.
Alternatif kedua melalui kampung Watu Cie dengan jarak sekitar 7 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari Watu Cie melewati Cekalikang kemudian terus ke Nengkal. Sesampai di kampung Ndueng dilanjutkan jalan kaki sekitar 15 menit melintasi kebun kopi milik masyarakat setempat.
"Akses kedua lebih sulit karena jalannya lumayan terjal dengan kemiringan di atas 45 derajat, tetapi sangat seru dan menantang. Sampai saat ini, Cunca Renging belum dikelola atau ditata sebagai daya tarik wisata. Belum tersedia fasilitas dan aksesibilitas yang nyaman bagi pengunjung," jelasnya.
Walau demikian, kata Jehamin, destinasi wisata ini masih sering dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai tempat, baik dari Manggarai Timur maupun dari Manggarai.
Ke depan, masyarakat bersama pemerintah desa bisa berkolaborasi untuk menata dan mengembangkan daya tarik wisata ini sehingga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
Ada juga air terjun Wae Nunung di Kecamatan Lambaleda Timur, yang oleh masyarakat sekitar punya efek menyembuhkan, terutama untuk masalah sakit pinggang. Itulah mengapa banyak masyarakat setempat mandi di bawah kucuran air terjun setinggi 7 meter itu.
"Kami terus mendata air terjun di Manggarai Timur dan terus bekerja sama dengan media massa untuk mempublikasikan obyek wisata yang tersebar di 12 Kecamatan. Kami ajak wisatawan berwisata di air terjun di Manggarai Timur," ujar Staf Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Timur, Albertus Jehamin kepada Kompas.com, Rabu, (5/10/2022).
Karena kebanyakan air terjun di Manggarai Timur berada di tengah hutan, maka perjalanan trekking menuju lokasi juga memberikan kesenangan sendiri, terutama bagi orang-orang yang senang menjelajah.
Seperti, jika mampir ke air terjun Cunca Antar, wisatawan bahkan disebut harus didampingi oleh pemandu lokal dengan titik keberangkatan di Kampung Lawi.
Baca juga: Wisata NTT, Pesona Air Terjun Aimitat yang Tersembunyi di Maumere, Perlu Trekking untuk Mencapainya
Medan yang dilalui untuk melihat sungai pun cukup menantang, karena banyak melewati area terjal dan menanjak.
Ada pula air terjun Cunca Rede yang berlokasi di tengah hutan konservasi Taman Wisata Alam Ruteng, sehingga wisatawan harus membelah hutan belantara untuk tiba di sana dan memahami larangan-larangan yang berlaku.
“Kalau wisatawan sudah memahami dan mengetahui aturan-aturan saat berwisata ke kawasan konservasi. Tetapi, ke depannya, kami tetap memperhatikan informasi ini," Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Timur saat itu, Galus Ganggus, seperti dikutip Kompas.com (1/12/2017).
Adapun dinas pariwisata akan terus mendata air terjun yang ada di Manggarai Timur, sehingga dapat menawarkan lebih banyak destinasi ekowisata dan agrowisata bagi para wisatawan.
(kompas.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.