Berita Kota Kupang
UCB Kupang Segera Realisasikan Kirim Perawat ke Jepang
Dia menyebut, nantinya tidak hanya perawat dari UCB yang dikirim ke Jepang. Para lulusan perawat dari NTT lainnya juga bisa bekerja di Jepang.

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang akan segera merealisasikan pengiriman tenaga perawat ke Jepang.
Ditargetkan dalam tahun 2024 ini, sudah ada perawat yang mulai bekerja di Jepang.
“Pada minggu ini, saya bersama Rektor UCB sedang berada di Jepang. Ini langkah lanjutan kami untuk merealisasikan kerja sama dengan pemerintahan dan perusahaan-perusahan Jepang,” kata Sekretaris Yayasan Citra Bina Insan Mandiri (CBIM), Yesenia Irene Liyanto di Tokyo, Jepang, Selasa, 19 Maret 2024.
Ia menjelaskan pihaknya sedang berbicara masalah teknis dan hal detail terkait kerja sama tersebut. Sejumlah perusahaan Jepang sudah menyatakan komitmen untuk melakukan kerja sama.
“Kami segera realisasikan ini. Diharapkan bisa membantu para perawat atau calon perawat NTT mendapatkan kerja di Jepang dan bisa berkarya di luar negeri,” ujar putri dari anggota DPD RI Abraham Liyanto.
Dia menyebut, nantinya tidak hanya perawat dari UCB yang dikirim ke Jepang. Para lulusan perawat dari NTT lainnya juga bisa bekerja di Jepang.
Baca juga: Mahasiswa UCB Jadi Finalis Lomba Appskep National Scientific Competition
Syaratnya, bisa berbahasa Jepang. UCB, lanjut Yesi, akan memfasilitasi untuk pembelajaran bahasa Jepang. UCB telah menjalin kerja sama dengan lembaga kursus bahasa Jepang yang langsung datang dari Jepang.
Selama di Jepang, Yesi juga bertemu dengan alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada Mandiri (STIKES CHMK). Sebelum menjadi universitas, UCB dikenal dengan nama Stikes CHMK.
Sejumlah alumni CHMK sudah bekerja di Jepang selama 10 tahun terakhir ini. “Di sini, saya bertemu alumni Stikes CHMK yang sudah terlebih dahulu bekerja di Jepang. Mereka sharing pengalaman selama berkarya di Jepang.
Banyak cerita sukses yang mereka sampaikan,” tutup Yesi. Di tempat terpisah, pemilik UCB, Abraham Liyanto, menjelaskan, telah disepakati dengan beberapa perusahan Jepang bahwa sebelum dikirim, para perawat akan belajar bahasa Jepang antara tiga sampai enam bulan.
Pelajaran akan dilakukan di Kupang yang bekerja sama dengan tim dari Jepang. "Kami telah memiliki laboratorium bahasa dengan mengajarkan empat bahasa, yaitu Inggris, Jepang, Cina dan Jerman. Ini untuk mendukung pengiriman mahasiswa keluar negeri," ungkap Abraham.
Dia menegaskan, dalam jangka panjang, UCB akan buka kelas bahasa sejak semester satu. Kelas bahasa sesuai kesediaan laboratorium, yaitu Inggris, Cina, Jepang dan Jerman.
Dengan model itu, diharapkan para mahasiswa sudah bisa memilih negara yang menjadi tujuan sejak semester satu.
Sementara itu, pada awal Juni 2023 lalu, UCB telah lakukan penandatanganan kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) dengan salah satu perusahaan asal Jepang, yaitu InCollex Co., Ltd. Perusahaan ini memiliki panti jompo dan akan siap menerima perawat lulusan UCB.
"Sesuai dengan komitmen perjanjian, MoU berlaku selama lima tahun dulu. Setelah itu baru kami evaluasi. Baik dari kami sebagai penyedia tenaga kerja yang profesional, maupun pihak Jepangnya sebagai pemberi kerja bagi alumni kami," kata Rektor UCB, Frans Salesman usai tandatangan MoU pada Juni 2023 lalu. (*/pol)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS