Dituding Bawa Kabur Aset Ponpes di Pekanbaru Senilai Rp 26 M, Besan Krisdayanti Dilaporkan ke Polisi

POS KUPANG.COM - Keluarga besan Krisdayanti kembali diterpa masalah besar, ayah Atta Halilintar dituding membawa kabur aset salah satu Pondok Pesantren yang berada di Pekan Baru senilai Rp 26 miliar.

Kini mertua Aurel Hermansyah, Halilintar Anofial Asmid itu digugat secara perdata di Pengadilan Negeri Pekanbaru.

Sampai saat ini gugatan tersebut sudah masuk tahap persidangan dengan agenda mediasi. Tapi sayangnya pihak tergugat besan Krisdayanti tak memenuhi panggilan mediasi tersebut.

"Ya hari ini sudah ada persidangan di Pekanbaru, ini sudah mediasi yang kedua ya, yang mengharuskan hadir, tapi tadi belum hadir juga," ucap Dedek Gunawan selaku kuasa hukum Pondok Pesantren saat dihubungi awak media, Sabtu (9/3/2024).

Dedek Gunawan pun menjelaskan awal mula permasalahan itu muncul.

Semua itu berawal dari ayah Atta Halilintar, Halilintar Asmid yang menjadi salah orang kepercayaan dari Pondok Pesantren Al Ansor di Pekanbaru

Dibalik kepercayaan besar yang diberikan, rupanya beberapa aset dibalik nama oleh ayah kakek Ameena Hanna Nur Atta tersebut.

Baca juga: Putri Kandung dan Anak Sambung Krisdayanti, Athalia Cantik Esotik, Amora Masuk Nominasi AMI Awards

Walaupun sudah ada beberapa aset yang dikembalikan, tetapi ada beberapa aset yang juga belum dikembalikan.

"Permasalahannya dari bapak Halilintar ini dipercaya untuk menjadi ketua pengurus ponpes Al Ansor di Pekanbaru, lalu ada beberapa aset yang dia balik nama ya, terutama tanah yang luasnya senilai 26 M dan aset-aset di atas tanah tersebut, ada beberapa aset juga yang sudah dikembalikan, tapi ada yang belum juga," papar Dedek.

Dedek Gunawan mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga gen Halilintar mengenai masalah ini.

Namun hingga saat ini belum ada jawaban.

Baca juga: VIRAL, Wajah Cantik Eks Anang Sebelum Wajah Dipermak, Ini Foto Lawas Krisdayanti Tahun 1997

"Untuk saat ini kita berkoordinasi dengan saudaranya bapak halilintar dan harusnya beliau sudah mengetahui hal ini ya," ujar Dedek.

"Untuk bapak Halilintar itu bukan pemilik ponpes, melainkan hanya dipercaya aja ya menjadi ketua di ponpes," lanjutnya.

"Terakhir dia ke ponpes itu 2003 dan itu sendiri ya, tidak bersama keluarganya, udah komunikasi tapi tidak digubris," tambahnya.

Lebih lanjut, pihak ponpes berharap Halilintar Anofial Asmid bisa hadir ke persidangan selanjutnya karena masih dalam tahap mediasi.

"Untuk selanjutnya nanti masih mediasi, tapi seharusnya bapak Halilintar hadir ya, jangan hanya melalui kuasa hukumnya saja," pungkasnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS