Pilpres 2024
Ujang Komarudin: Paling Realistis Presiden Jokowi Pilih Golkar Ketimbang Partai Lain
Ujang Komaruddin, pengamat politik dari Universitas Al Azhar memberikan pandangannya terkait dinamika politik bahwa Presiden Jokowi akan gabung Golkar
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM - Ujang Komarudin, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, memberikan pandangannya terkait dinamika politik yang berkembang di Tanah Air, bahwa Presiden Jokowi bakal bergabung dengan Partai Golkar.
Dikatakannya, Presiden Jokowi lebih baik memilih bergabung ke Partai Golkar. Karena Golkar merupakan partai yang paling realistis dalam blantika politik di Tanah Air.
"Kalau dibilang akan bergabung ke Golkar, menurut saya itu paling realistis daripada bergabung dengan partai lain, misalnya Gerindra,” ujar Ujang Komarudin kepada awak media baru-baru ini.
Dikatakannya, ada tiga hal prinsip mengapa Presiden Jokowi lebih pas bergabung ke Golkar ketimbang yang lain. Pertama,
Ketua Umum Partai Golkar saat ini Airlangga Hartarto memiliki persoalan hukum.
"Lalu (alasan kedua) Golkar juga biasa pragmatis, ketiga golkar juga sekarang ini sedang dikendalikan Jokowi. Semua manut (taat) pada Jokowi," ucap Ujang.
Menurut dia, saat ini Partai Gerindra masih memiliki Prabowo Subianto, figur kuat yang saat ini masih memimpin partai berlambang kepala garuda itu.
Prabowo Subianto, kata Ujang Komarudin, tentu akan selalu membutuhkan dukungan Partai Gerindra di parlemen.
"Kita lihat kenapa Presiden Jokowi tidak di Gerindra. Karena Gerindra masih ada sosok Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra sebagai back-up politik," ujarnya.
"Kalau presiden tidak punya kekuatan atau tidak memegang partai, nanti akan lemah dan bisa jadi mainan orang lain," ujarnya.
Begini Kata Presiden Jokowi
Baru-baru ini, Presiden Jokowi melontarkan guyonan terkait isu bahwa ia akan masuk Golkar. Jokowi mengatakan, saat ini ia hanya masuk ke dalam Istana Negara.
"Saya setiap hari masuk istana," kata Jokowi kepada awak media seraya tertawa saat ditemui usai memberikan sambutan di Rapim TNI-Polri, di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur, Rabu 28 Februari 2024.
Saat kembali ditanyakan soal kemungkinan dirinya bergabung dengan partai berlogo pohon beringin itu setelah purna tugas dari jabatan presiden, Jokowi hanya terdiam.
Seperti diketahui saat ini Jokowi masih berstatus kader PDIP namun belakangan ini hubungannya dengan PDIP mulai renggang setelah anaknya yakni Gibran Rakabuming Raka mencalonkan wakil presiden bukan dari PDIP.
Jokowi Bisa Jadi Ketua Umum?
Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham, bicara peluang Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto di Munas Golkar 2024 ini.
Idrus mengatakan belum ada pembicaraan peluang tersebut di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Ini semua bisa dibicarakan. Pengambil keputusan tertinggi ada di Munas. Jangankan itu, masalah ketua umum, jangankan itu, AD/ART saja bisa diubah. Artinya tertinggi betul itu (Munas), bagaimana Golkar ke depan, nasibnya ada di Munas sebagai lembaga tertinggi tertentu," kata Idrus saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 29 Februari 2024.
Eks Menteri Sosial ini mengatakan seseorang yang berpeluang menjadi ketua umum harus melalui berbagai tahapan di internal Partai Golkar.
Yakni tahapan akhir yang penting adalah Munas Partai Golkar.
Namun dia menyebutkan bahwa saat ini Golkar belum sampai pada pembicaraan mempersiapkan Munas.
Idrus menegaskan komitmen Partai Golkar untuk terbuka kepada siapa saja yang ingin bergabung.
Dia menjelaskan Partai Golkar adalah milik masyarakat dan tidak dimiliki oleh segelintir pihak atau keluarga elite.
"Jadi kalau ada yang mau bergabung dengan Golkar, ya dalam rangka bersama-sama membesarkan Golkar ya ini namanya partai go public, bukan milik keluarga, bukan milik satu kelompok, kan bebas bebas saja," terang dia.
Baca juga: Putri Komarudin: Kami Sangat Senang Kalau Presiden Jokowi Bergabung di Partai Golkar
Lantas, Siapa Calon Ketua Umum Golkar?
Jika tak ada halangan, maka pada akhir tahun ini akan diselenggarakan Munas Partai Golkar. Dan, Organisasi pendiri Partai Golkar yakni MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) membuka peluang mendukung kembali Airlangga Hartarto jadi Ketua Umum Partai Golkar.
Keputusan MKGR itu telah diambil melakukan pertemuan tertutup selama dua jam. Adapun keputusan tersebut diambil setelah para petinggi Majelis Tinggi MKGR melakukan pertemuan tertutup di salah satu restoran di kawasan Jakarta Selatan pada Selasa 27 Februari 2024 malam.
Selain Airlangga Hartarto satu kader Golkar lainnya yang diprediksi mencalonkan ketua umum Golkar adalah Bambang Soesatyo.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini masih menjabat Ketua MPR RI. Pada Munas Golkar 2019 lalu nama Bamsoet bersaing dengan Airlangga sebagai kandidat ketua umum namun Airlangga yang akhirnya terpilih. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Ujang Komarudin
Pengamat Politik
Universitas Al Azhar
Presiden Jokowi
Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar
Airlangga Hartarto
Partai Gerindra
Prabowo Subianto
Karier Gibran Makin Moncer, Dulu Pengusaha Lalu Jadi Wali Kota Solo, Kini Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Tim Ahli Prabowo - Gibran Hitung Anggaran Riil Program Makan Siang Gratis 2024-2029 |
![]() |
---|
Prabowo Subianto: Sekarang Saya Sedang Dilatih, Selalu Duduk di Samping Presiden Jokowi |
![]() |
---|
Sekjen Golkar Benarkan Gibran Mundur: Ini Demi Persiapan Pelantikan Presiden – Wakil Presiden |
![]() |
---|
Mundur Demi Persiapan Jadi Wapres, Kini Teguh Prakosa Pimpin Kota Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.