Liga 1

BRI Liga 1, Pelatih Bali United Menyambut Positif Workshop Laws of the Game

Coach Teco menilai dengan edukasi seperti ini memberikan pemahaman ilmu untuk jajaran tim pelatih, ofisial dan juga para pemain yang bermain di arena

Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
kolase-baliutd.com
Pemain Bali United bersama ofisial mendengarkan penjelasan dari nara sumber pada Workshop Laws of the Game dalam memenuhi Club Licensing 2024 yang dilaksanakan hari Senin (19/2/2024) 

POS-KUPANG.COM- Pelatih kepala Bali United, Stefano Cugurra memberikan respons positif dengan adanya kegiatan Workshop Laws of the Game dalam memenuhi Club Licensing 2024 yang dilaksanakan hari Senin (19/2/2024).

Pelatih asal Brasil ini menyambut baik narasumber dari PSSI yang membidangi perwasitan di kompetisi yang terlaksana di Indonesia tersebut.

Coach Teco menilai dengan edukasi seperti ini memberikan pemahaman ilmu untuk jajaran tim pelatih, ofisial dan juga para pemain yang bermain di arena lapangan.

“Tentu bagus buat pemain, ofisial dan pelatih bisa memperoleh ilmu untuk dipahami saat menjalani pertandingan di kompetisi Liga 1,” ungkap Coach Teco.

Materi kali ini dibawakan oleh Bapak Yandri dari Departemen Wasit PSSI perihal offside, pelanggaran, handsball, dan penerapan VAR untuk kompetisi Liga 1.

Narasumber yang aktif juga sebagai anggota TNI AD ini pun menjelaskan secara detail dua hal sebuah keputusan hakim garis dalam menyatakan offside dalam suatu pertandingan.

Kedua hal itu adalah situasi deflection play dan deliberate play dalam suatu pertandingan.

Deflection play adalah dimana pemain belakang tidak mengontrol bola melainkan terkejut mendapatkan bola pantul ke lawan yang berdiri offside, maka posisi itu disebut offside.

Baca juga: BRI Liga 1, Bali United Laksanakan Workshop Laws of the Game untuk Tujuan Ini

Sementara Deliberate play adalah dimana pemain belakang ada ruang dan tidak terganggu dengan rekan setimnya. Kemudian mencoba melakukan kontrol bola yang memantul ke lawan yang berdiri offside, maka menjadi onside bagi lawan.

Kemudian soal pelanggaraan yang perlu dipahami adalah tipe pelanggaran yang membuat wasit memberikan kartu sesuai dengan jenis pelanggarannya.

Jika pelanggaran terjadi dalam kotak penalti dengan indikasi menarik, mendorong atau berpotensi mencederai lawan, maka dipastikan memperoleh kartu merah.

Termasuk dengan terjadinya situasi DOGSO (Denial of Goal Scoring Opportunity) dimana peluang gol bagi lawan terbuka lebar dan dilakukan pelanggaran.

Lalu soal handsball juga dibahas, dimana kategori ini terjadi ketika tangan semakin melebar dengan sengaja maka dikatakan sebagai handsball.

Sementara jika deflection atau memantul ke arah tangan, belum tentu dianggap sebagai handsball.

Segala aturan ini telah diatur dalam Laws of the Game tahun 2023/2024 yang sudah dikeluarkan oleh FIFA sejak bulan Juni lalu dan sebuah kompetisi mulai menerapkannya di seluruh dunia.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved