Warga Tangkap Pencuri Babi

Viral Warga Mano, Manggarai Timur Tangkap Basah Seorang Pria Pencuri Anak Babi

Sebuah video pendek berdurai 1,01 menit memperlihatkan warga mengerumuni seorang pria yang diduga pencuri anak babi viral di grup WhatsApp.

|
Editor: Agustinus Sape
VIDEO VIRAL
Seorang pria tertangkap basah di Mano, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur. Dia ketahuan mencuri anak babi milik orang lain. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sebuah video pendek berdurasi 1,01 menit memperlihatkan warga mengerumuni seorang pria yang diduga pencuri anak babi viral di grup WhatsApp.

Dalam video tersebut, tampak seorang pria yang diduga pencuri anak babi mengenakan kaos oblong dan celana pendek coklat. Dua tangannya diborgol menggunakan tali nilon putih. Tali yang sama pun tersambung ke salah satu pergelangan kakinya.

Telapak kedua tangannya yang diborgol berusaha menutup dan mengusap-usap matanya kemungkinan dia menangis atau sekadar menutup wajahnya sambil mondar-mandir agar tidak terekspose ke publik.

Seorang pria lainnya memegang ujung tali tersebut sehingga si pencuri terlihat tidak bedanya dengan binatang yang diikat agar tidak lari berkeliaran.

Warga yang mengerumuninya menyebut dalam bahasa Manggarai bahwa dia adalah pencuri babi.

"Donden kraeng hoo," kata seorang warga yang berarti orang ini sudah biasa mencuri babi.

Diduga dia mencuri anak babi dengan menggunakan sepeda motor. Tampak sebuah ember bekas cat berisi karung yang diperkirakan di dalamnya berisi anak babi hasil curian.

"Mana motornya?" kata warga lainnya.

"Mari, identifikasi anak babi," kata seorang warga lainnya saat kamera menyoroti ember putih berisi karung  anak babi hasil curiannya.

Takut si pencuri menjadi bulan-bulanan warga, ada di antara mereka yang meminta agar pelaku diantar saja ke polisi untuk mendapat pengamanan. 

Video itu sama sekali tidak memberi tahu identitas pria pencuri babi tersebut sehingga tidak diketahui siapa nama dan dari mana asalnya.

Rupanya video itu diedarkan tidak untuk mengidentifikasi pelaku, melainkan sekadar mengingatkan warga untuk waspada karena banyak pencuri di sekitar kita yang menyasar anak babi.

Rupanya si pencuri ingin mendapat keuntungan dari jasa menjual anak babi tersebut. Sebab harga anak babi saat ini dibanderol 1,5-2 juta per ekor

Untuk diketahui, sejak wabah ASF (African Swine Fever) melanda NTT pada tahun 2020 dan seterusnya tidak sedikit populasi babi musnah.

Wabah itu tidak membuat warga berhenti memelihara babi, malah setelah wabah ASF warga lebih gencar lagi memelihara babi meskipun populasi babi mengalami penurunan karena mati sia-sia.

Padahal masyarakat NTT pada umumnya dikenal sebagai pemelihara dan pemakan daging babi. Banyak yang hidup dari memelihara dan menjual babi.

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved