Lewotobi Erupsi
Warga Lereng Lewotobi Diteror Hoax, Camat Bantah dan Sebut Hanya Strategi
Fredy menerangkan, jika warga patuh dengan arahan pemerintah, maka cara itu tidak akan terjadi, termasuk penjemputan langsung oleh aparat bersenjata.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Camat Wulanggitang, Fredy Moat Aeng, membantah telah menyebarkan berita bohong. Ia menyebut pihaknya menerapkan strategi agar semua warga di kawasan zona merah atau sangat rawan terdampak erupsi dapat mengosongkan tempat tinggal.
"Itulah, ada strategi-strategi yang harus menyadarkan masyarakat. Sehingga saya panggil kepala desa untuk himbau baik-baik, bicara baik-baik," katanya, Senin, 8 Januari 2024.
Fredy menerangkan, jika warga patuh dengan arahan pemerintah, maka cara itu tidak akan terjadi, termasuk penjemputan langsung oleh aparat bersenjata.
Baca juga: Tim SAR Gabungan Evakuasi Warga Nawakote Flores Timur dari Lereng Gunung Lewotobi Laki-laki
"Aparat kemana-mana kan pasti bawa senjata. Ini bukan menyebarkan hoax tapi himbauan. Level III itu semua harus tinggalkan kampung, kecuali tetuah adat yang mau buat seremoni (ritual Tuba Ile atau kasih makan gunung)," pungkasnya.
Ia meminta maaf jika cara yang diterapkan sedikit kasar, namun hal itu dilakukan demi kebaikan masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
"Saya peduli dan sayang dengan masyarakat," ujar Fredy.
Baca juga: Cerita Legenda Gunung Lewotobi di Flores Timur, Sepasang Suami-Istri Puka dan Tobi
Sebelumnya, warga Desa Klatanlo dan Hokeng Jaya di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur diteror informasi diduga hoax terkait peningkatan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari Level III (Siaga) ke Level IV (Waspada).
Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang, dan Kepala Desa Hokeng Jaya, Gabriel Bala Namang, mengumumkan informasi itu atas perintah atasan usai pertemuan bersama Camat Wulanggitang, Polsek Wulanggitang, dan Koramil 06 Wulanggitang.
Selain diteror hoax, sejumlah warga Desa Nawokote juga dijemput aparat bersenjata lengkap menuju lokasi pengungsian di Desa Boru, Ibu Kota Kecamatan Wulanggitang, Minggu, 7 Januari 2024 tengah malam. (cr6)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.