Kecelakaan Maut di Bandung
Tabrakan Maut di Bandung, Gerbong Kereta Api Terangkat, Banyak Penumpang Terlempar
Tabrakan maut yang terjadi antara dua kereta api di Bandung, Jawa Barat pada Jumat 5 Januari 2024 pagi meninggalkan kisah yang mengerikan.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Tabrakan maut yang terjadi antara dua kereta api di Bandung, Jawa Barat pada Jumat 5 Januari 2024 pagi, meninggalkan kisah yang mengerikan. Dalam musibah itu, gerbong kereta api terangkat dan banyak penumpang yang terlempar.
Tentang detik-detik kecelakaan terbesar di awal tahun 2024 yang terjadi di Bandung ini, diungkapkan oleh salah seorang penumpang yang keburu bangun sebelum peristiwa maut itu terjadi.
Dalam kesaksiannya, Heri Aliyudin penumpang KA Turangga mengatakan, bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.
Saat itu, kereta api yang ditumpanginya, yakni KA Turangga mengalami kecelakaan maut, bertabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Jumat 5 Januari 2024.
Saat tabrakan terjadi, lanjut penumpang KA Turangga relasi Surabaya-Bandung ini, sempat merasakan adanya benturan sangat keras pada kereta yang ditumpanginya.
Benturan keras tersebut, lanjut dia, mengakibatkan gerbong kereta api itu terangkat dan rusak parah.
Saat itu, katanya, ia sedang bersiap-siap lantaran sebentar lagi kereta api yang ditumpanginya tersebut akan tiba di tempat tujuan.
Dikatakannya, ia sesungguhnya sudah sadar dan tak bisa tidur lagi setelah sholat subuh pukul 05.00 pagi. Saat itu, katanya, ia memutuskan untuk tidak tidur kembali.
"Dua jam lagi nyampai, jadi saya tidak tidur. Saya memang sedang dalam posisi siap. Saya juga sudah turunin barang bawaan saya," cerita Heri sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com dari Kompas.com, Jumat 5 Januari 2024.
Saat itu, katanya, para penumpang umumnya masih tidur. Bahkan masih banyak pula yang masih nyenyak.
Ia tidak tahu sebab musebab dari kecelakaan itu. Yang ia rasakan adalah kereta api itu sedang melaju kencang dan tiba-tiba terasa ada benturan yang sangat keras.
Benturan keras itu terjadi, lanjut dia, saat hari masih gelap setelah subuh. Ia sendiri juga terlempar bersama para penumpang lain yang memang masih lelap dalam tidur.
"Waktu itu saya sudah bangun dan sedang siap-siap karena kereta hampir tiba di tempat tujuan. Tapi banyak juga yang masih tidur. Makanya para penumpang umumnya terlempar,” ujarnya.
Saat sadar, lanjut dia, para penumpang umumnya panik dan di antaranya ada yang memberanikan diri lihat ke luar.
Saat itulah baru diketahui kalau ada tabrakan antara dua kereta api. Dalam kejadian itu, para penumpang pun buru-buru keluar dari gerbong kereta api tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.