Transpuan di Kupang Babak Belur

Polisi Ungkap Penyebab Meninggalnya Transpuan di Kupang

transpuan bernama Dessy alias Oktovianus Tafuli sebelumnya ditemukan dalam keadaan babak belur di dekat SMAN 7 Kota Kupang pada Sabtu (23/12/2023)

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ iRFAN HOI
jenazah Dessy Diotopsi/ Tampak keluarga dan kerabat dari transpuan bernama Dessy, saat berada di ruang pemulasaraan jenazah RS Bhayangkara Kupang - Dua Jam Jenazah Dessy Diotopsi, Dokter Forensik Sebut Ada yang mencurigakan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Risihan Krisna Budhiaswanto menyebut meninggalnya seorang transpuan di Kupang dipicu keributan di lokasi kejadian. 

transpuan bernama Dessy alias Oktovianus Tafuli sebelumnya ditemukan dalam keadaan babak belur di dekat SMAN 7 Kota Kupang pada Sabtu (23/12/2023). Korban kemudian meninggal dunia setelah beberapa jam dirawat. 

"Itu ada keributan antara mereka di lokasi di saat kejadian itu, di antara mereka," kata Risihan Krisna, Rabu 27 Desember 2023.

Kapolresta Kupang Kota juga menyebut, hingga kini sudah ada tiga tersangka yang diamankan. Satu pelaku kini sedang buron. Kombes Pol Risihan Krisna menegaskan pelaku buron itu sudah teridentifikasi.

Baca juga: Dua Siswa SMAN 7 Dikembalikan ke Orang tua, Imbas Meninggalnya Transpuan di Kupang

Ia yakin dalam waktu dekat pelaku lain yang buron itu akan segera diamankan. Dia belum memastikan dugaan keterlibatan anak anggota DPRD Kota Kupang Djuneidi Kana. 

"Masih kita telusuri itu," sebutnya. 

Ia mengaku akan menyampaikan informasi lebih lanjut berkaitan dengan perkembangan kasus itu. 

Sebagai informasi, jenazah Dessy telah dilakukan otopsi. Menurut Kasubbiddokpol Biddokes RSB Titus Uly Kupang AKBP dr Edi Syahputra Hasibuan, otopsi itu mengambil beberapa bagian tubuh untuk mengantisipasi proses penyidikan lebih lanjut atau perkembangan kasusnya. 

Baca juga: Anaknya Diduga Terlibat Meninggalnya Transpuan di Kupang, Edi Kana Bungkam

Ditanya berkaitan dengan ada hal yang ditemukan saat otopsi, Edi Hasibuan mengaku, ada bagian yang ditemukan sehingga pihaknya mengambil sampel guna antisipasi bila dibutuhkan dalam perkembangan kasusnya. 

"Untuk sementara ya ada (yang ditemukan), makanya kita ambil sampel, nanti untuk DNA atau apa begitu," kata dia, Minggu lalu. 

Edi Hasibuan tidak bicara perihal ini. Dia menyebut kewenangan lebih lanjut ada di penyidik yang menangani perkara tersebut. Pihaknya hanya melakukan otopsi sesuai aturan yang ada. 

"Ada sesuatu lah pasti, yang mencurigakan. Saya tidak punya hak untuk kasih penjelasan," ujarnya. 

Bahkan, kata dia, dalam otopsi itu, pihak keluarga Dessy juga ikut menyaksikan di dalam ruang otopsi, selain penyidik dan petugas lainnya. 

Edi Hasibuan juga menyampaikan, dalam proses otopsi itu memang tidak dipungut biaya. Semuanya di fasilitasi kepolisian. (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved