Berita Nasional
Waspada Hujan Ekstrem Tahun Baru, Masyarakat Diimbau Update Informasi Cuaca Terkini BMKG
hujan ekstrem malam pergantian tahun baru pada tiga tahun silam menjadi catatan sejarah bagi Indonesia.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA – hujan ekstrem malam pergantian tahun baru pada tiga tahun silam menjadi catatan sejarah bagi Indonesia.
Berbagai wilayah di Indonesia mengalami banjir besar hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kembali agar masyarakat tetap waspada hujan ekstrem yang akan terjadi hingga puncak musim pada Januari hingga Februari 2024.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut potensi bencana hidrometeorologi basah akan tinggi yang dapat menimbulkan banjir, longsor, dan angin kencang.
Menurutnya, periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) curah hujan di Indonesia akan meningkat di berbagai wilayah.
Wilayah yang perlu waspada akan hujan ekstrem di antaranya daerah aliran sungai (DAS), bantaran sungai, dan lereng-lereng bukit.
“Banjir tidak selalu terjadi karena hujan lebat tetapi hujan biasa saja pun bisa menimbulkan banjir utamanya di wilayah yang memiliki lahan kritis,” kata Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Baca juga: Hari Tanpa Hujan Ekstrem Landa 9 Daerah di NTT, BMKG: Waspada Kekeringan dan Karhutla
Dia mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor dampak cuaca ekstrem.
Posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudra memungkinkan terjadi dinamika atmosfer.
“Waspadai wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa dan Sumatera bagian selatan itu setelah Natal hingga sampai setelah tahun baru atau awal bulan,” kata Dwikorita.
“Potensi hujan lebat di wilayah itu bisa sampai ekstrem dapat disertai angin kencang,” tukasnya.
Menurutnya, wilayah utara Indonesia yang berbatasan dengan daerah khatulistiwa seperti Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan perlu waspada terhadap cuaca ekstrem.
Dwikorita menambahkan dalam periode Nataru ada potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia, Pasifik, dan Selat Sunda.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan sebanyak ratusan unit pelayanan terpadu (UPT) posko disiapkan di sejumlah titik terutama pelabuhan hingga bandara.
Baca juga: Cuaca NTT, Hari Tanpa Hujan Ekstrem Panjang Landa 3 Kecamatan di NTT, BMKG: Waspada Kekeringan
Hal itu untuk menunjang tingginya pergerakan masyarakat selama Nataru.
“Kita di BMKG dalam menghadapi Nataru telah menyiapkan sarana dan prasarananya yaitu menyiapkan posko di sejumlah provinsi baik di pelabuhan dan bandara,” tambahnya.
BMKG juga menyediakan layanan informasi yang secara periodik diperbaharui.
“Layanan informasi memberikan peringatan karhutla, prakiraan cuaca jalur darat, laut, prakiraan cuaca bandara, informasi tinggi gelombang semua itu kita update,” ujarnya.
Ribuan Bencana Indonesia
Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Fajar Setyawan menuturkan ada ribuan bencana terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2023.
BNPB mencatat hingga 21 Desember 2023 terdapat 4.847 bencana di seluruh wilayah tanah air.
“Bencana itu terdiri dari gempa bumi, erupsi gunung api, kebakaran hutan dan lahan, cuaca ekstrem, banjir, tanah longsor, kekeringan, gelombang pasang dan abrasi,” ujar Fajar.
Baca juga: Natal dan Tahun Baru Dilanda Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Dia menjelaskan puluhan ribu rumah dan fasilitas umum terdampak akibat bencana.
“Kerusakan bangunan dan infrastruktur angkanya mencapai 32.739 rumah rusak dan 660 fasilitas rusak,” kata Fajar.
Menurutnya, ratusan jiwa meninggal dunia dan ribuan luka luka terdampak bencana yang terjadi tahun ini.
Catatan BNPB sebanyak 257 meninggal dunia, 33 hilang, 8 juta lebih mengungsi, dan 5.754 luka-luka dari bencana di Indonesia tahun ini.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto sebelumnya mengingatkan pemerintah daerah terkait kesiapsiagaan menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Momentum Nataru diprediksi akan terjadi peningkatan mobilitas masyarakat.
“Jika di penghujung tahun ada libur Natal dan Tahun Baru, BNPB dan BPBD tidak mengenal itu, justru kita keluar semua membantu pergerakan masyarakat”, ungkap Suharyanto.
BNPB akan melaksanakan pantauan mulai dari Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali khususnya pada rute jalur mudik yang sering digunakan masyarakat dalam menikmati liburan Natal dan Tahun Baru.
Suharyanto juga mengingatkan pemerintah daerah untuk bersiaga pada tempat-tempat objek wisata baik sungai, pantai, maupun pegunungan. (tribun network/reynas abdila)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.