Pengungsi Rohigya Masuk Atambua
Berita Viral Diduga Pengungsi Rohingya Dari Aceh Lolos Masuk ke Atambua - NTT
Berita Viral Diduga Pengungsi Rohingya Dari Aceh Lolos Masuk ke Atambua - NTT
POS-KUPANG.COM - Berita Viral Pengungsi Rohingnya akhir-akhir ini menjadi topik hangat (hot news) yang selalu di perbincangkan oleh warga netizen
Kedatangan mereka yang tak terduga terdampar di Aceh awalnya membuat masyarakat merasa belas kasihan.
Namun, semakin lama dibiarkan jumlah pengungsi Rohingnya yang datang semakin banyak tak terkendali membuat masyarakat Aceh merasa terancam.
Mengejutkannya, Berita Viral mereka tak hanya lagi berdiam di Aceh, kini terduga pengungsi Rohingnya dikabarkan telah masuk ke Atambua, Nusa Tenggara Timur.
Dalam tayagan video viral di akun instagram @nttupdate, memperlihatkan 8 orang imigran yang diduga pengungsi rohingya berasal dari negara Bangladesh dan Malaysia.
Ke delapan orang imigran tersebut berhasil di tangkap di Desa Takarin, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu pada Minggu, 10 Desember 2023.
Mereka juga telah di amankan oleh Polres Belu bersama petugas Imigrasi Atambua.
Namun, setelah diklarifikasi ke delapan orang tersebut hanyalah warga WNA Bangladesh
dan tenaga kerja asing (TKA) yang lari dari Malaysia, masuk secara illegal ke Medan.
Setiba di Medan, mereka membuat KTP disana .
Dalam postingan gambar yang diunggah, tersangka melakukan pemalsuan KTP atas nama Gipson, Nasir, dan Alberto.
Ketika ditanyai, mereka mengaku datang menggunakan pesawat dan mendarat di Bandara El Tari Kupang dengan tujuan Atambua.
Sejauh ini, 8 orang tersangka masih diselidiki terkait cara mereka masuk ke Atambua dan bisa memiliki Kartu Identitas Penduduk.
Hingga sekarang, mereka masih ditahan oleh Kantor Imigrasi (KANIM) Atambua untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Postingan ini menuai berbagai komentar dari warganet. @bebyyblue_ Ko bisa su sampe ada ktp nih ,@aini_aprilia99 Harus diusut tuntas siapa yang bantuin mereka sampe bisa punya KTP!
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.