Renungan Harian Kristen Selasa 28 November 2023,Bergembira Di Dalam Allah

aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN,
beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
~ayat 18

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Selasa 28 November 2023,Bergembira Di Dalam Allah merujuk pada Kitab Habakuk 3:17-19.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi November dan Desember 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 27 November 2023, Berdialog Dengan Allah

Keberanian memprotes Tuhan, umumnya dianggap sebagai sikap tidak benar dan kurang ajar. Itu menurut kita. Bagaimana menurut Tuhan? Terhadap nabi Habakuk, Tuhan memberikan respons yang menolong ia mampu memahami rahasia di balik setiap tindakan
Tuhan yang dianggap sebagai pembiaran terhadap kejahatan dan penderitaan umat Tuhan.

Ia akhirnya mampu memahami rahasia di balik semua pertanyaannya tentang Theodise.

Bagi Tuhan protes nabi Habakuk adalah tanda iman yang layak mendapat respons.

Pada akahirnya, Tuhan mengubah ratapan nabi Habakuk menjadi nyanyian
sukacita.

Respons dari Tuhan membuat nabi Habakuk pada akhirnya sangat mengerti. Ia marah, meratap karena ia butuh jawaban dan ia percaya pasti ada jawaban.

Jawaban Tuhan menuntun nabi Habakuk masuk ke dalam iman yang sejati.

Pasal 3 ini menunjukkan nabi Habakuk puas dengan semua jawaban Tuhan. Ia menyanyikan pujian, “Sekalipun.... Namun....” Sekalipun keadaan masih sama, belum ada perubahan menjadi lebih baik, namun nabi memilih untuk bersyukur dan bergirang di dalam
Tuhan.

Dialaog yang jujur dan apa adanya, membuat nabi bertambah
hormat dan dekat dengan Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 25 November 2023, Tuhanlah Pelindungmu

LANGKAH IMAN.

Bergembira di dalam Allah, bukanlah sekedar perasaan senang karena keadaan aman dan baik-baik saja.

Bukan karena ada kelimpahan maka kita beria-ria di dalam Allah. Sebaliknya, keadaan
kekurangan, kegagalan dan minus, tetap bisa disyukuri.

Karena sukacita tidak bergantung kepada keadaan kelimpahan, melainkan bergantung
kepada relasi aman dengan Tuhan.

Relasi aman dengan Tuhan bukan berarti tidak ada rasa marah dan kecewa.

Tetapi saat kecewa dan marah tetap dekat dan tetap mau berbicara dengan Tuhan, berdialog denganNya, maka Ia akan memberi ketenangan bahkan bergembira di dalam Dia. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS