Berita Papua

Jokowi Luncurkan Proyek Penyimpanan Karbon Pertama di Papua Barat

Presiden Joko Widodo meluncurkan pembangunan proyek penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon ( CCUS ) di provinsi Papua Barat

Editor: Agustinus Sape
Instagram/Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan proyek Tangguh Train 3 yang berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Jumat 24 November 2023. 

POS-KUPANG.COM - Presiden Joko Widodo meluncurkan pembangunan proyek penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon ( CCUS ) di provinsi Papua Barat yang dioperasikan oleh BP Plc (BP.L), proyek penyimpanan karbon pertama di negara tersebut.

Proyek CCUS (carbon capture, utilisation and storage) berpotensi menyimpan hingga 1,8 gigaton karbon dioksida, kata Menteri Energi Arifin Tasrif dalam pernyataannya, Jumat 24 November 2023.

Pada bulan September 2023, seorang pejabat kementerian energi mengatakan BP akan menginvestasikan $2,6 miliar dalam proyek tersebut, dengan injeksi karbon pertama diharapkan terjadi pada tahun 2026. BP tidak memberikan angka investasinya.

Proyek baru ini menyusul selesainya proyek gas alam cair (LNG) Tangguh Train 3 milik BP senilai $4,83 miliar di Papua Barat yang selesai bulan lalu.

Indonesia tertarik untuk mengembangkan CCUS dan penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS - carbon capture and storage ). Hutan ini diperkirakan memiliki kapasitas penyimpanan karbon sebesar 8 gigaton di reservoar minyak dan gas yang sudah habis dan 400 gigaton di akuifer garam.

Baca juga: Di Hadapan Presiden Joko Widodo, Dirut PLN Paparkan Pengembangan Hydropower di Tanah Air

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan saat ini terdapat 15 proyek CCS dan CCUS dalam berbagai tahap persiapan di negara tersebut dengan investasi gabungan hampir $8 miliar, termasuk proyek BP.

Meskipun industri minyak dan gas internasional berada pada posisi yang tepat untuk meningkatkan teknologi tersebut guna membantu mencapai tujuan emisi nol bersih pada tahun 2050, Badan Energi Internasional (IEA _ International Energy Agency) mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Kamis bahwa hal ini mungkin bukan solusi yang besar dan layak secara ekonomi untuk mengurangi pemanasan global jika produksi minyak dan gas tidak dikurangi.

Dalam kunjungan yang sama ke Papua Barat, Jokowi, sapaan presiden, juga meluncurkan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak yang dirancang untuk memproduksi 1,15 juta metrik ton pupuk urea dan 825.000 metrik ton pupuk amonia.

Proyek LNG Tangguh Train 3

Presiden Joko Widodo meresmikan proyek kilang gas alam cair/liquified natural gas (LNG) yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), Tangguh Train 3, di lapangan gas Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat, Jumat 24 November 2023.

Lewat peresmian ini, Indonesia memiliki infrastruktur penghasil gas bumi terbesar di dalam negeri.

"Dengan memohon berkah dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, pada pagi hari ini saya resmikan Proyek Strategis Nasional Tangguh Train 3, Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat," kata Jokowi dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.

Jokowi menyampaikan, proyek Tangguh Train 3 ini dibangun dengan investasi senilai 4,83 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 72,45 triliun.

Proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan gas alam cair Tangguh menjadi 11,4 juta ton per tahun.

Hal ini akan berkontribusi signifikan untuk mendukung target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari pada 2030.

"Hari ini kita meresmikan proyek Tangguh Train 3, penghasil gas bumi terbesar di Indonesia," tutur dia.

Baca juga: Pertama di Indonesia, PLN Produksi Green Hydrogen 100 Persen Dari EBT Kapasitas 51 Ton Per Tahun

Kepala Negara juga mengapresiasi lantaran investasi baru ini menyerap banyak tenaga kerja. Sebanyak 70 persen tenaga operasional Tangguh adalah pekerja dari Provinsi Papua Barat dan Papua.

Targetnya, pada tahun 2029, tenaga kerja dari dalam negeri akan mencapai 85 persen.

"Ini sangat bagus. Dan 105 teknisi operasi dan pemeliharaan kilang LNG adalah putra-putri Papua Barat dan Indonesia, yang telah direkrut sejak SMA yang menjalani program pendidikan dari BP Berau Ltd," ucap Jokowi.

Sebelum meresmikan proyek Tangguh Train 3, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Tugu Pancasila Kampung Tanama, Kabupaten FakFak.

RS Terintegrasi Pertama di Sorong

Presiden Joko Widodo groundbreaking RS PKU Muhammadiyah_01
Presiden Joko Widodo saat melakukan groundbreaking Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Unimuda Sorong, di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, pada Jumat (24/11/2023).

Pada hari yang sama Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Unimuda Sorong, di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, pada Jumat 24 November 2023.

Presiden menyebut ini merupakan amal usaha utama dari PP Muhammadiyah yang mengintegrasikan sejumlah fasilitas umum di Sorong.

“Saya melihat belum pernah ada amal usaha PP Muhammadiyah yang gabungan mal, hotel, sama rumah sakit, ini pertama kali di Sorong,” ujar Jokowi dilansir siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat.

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pembangunan rumah sakit yang terintegrasi ini akan menghabiskan biaya sebesar Rp 256 miliar.

Presiden menyebut anggaran pembangunannya didukung oleh APBN dan diharapkan dapat rampung di tahun 2024.

“Insyaallah diselesaikan di tahun depan, kalau APBN-nya memungkinkan, kalau tidak ya mundur sedikit, tapi kelihatannya ada kok,” ujarnya.

Selanjutnya, Kepala Negara juga mendorong agar pembangunan rumah sakit tersebut segera dilaksanakan setelah prosesi peletakan batu pertama.

Baca juga: Berita Viral Pak Presiden Joko Widodo Jadi Kiper Kenakan Celana Pendek Gol di Biak Papua

Pesiden Jokowi menyebut, ia akan meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengirim tim guna mengawal pembangunannya.

“Saya sudah berjanji ke Bapak Ketua Umum untuk mengirim tim dari Kementerian PU,” kata Kepala Negara.

“Ngirim tim dari Kementerian PU untuk melihat lapangan, melihat gambar, melihat DED-nya agar segera bisa dikerjakan,” tandasnya.

Untuk diketahui, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unimuda Sorong dibangun di atas lahan seluas 20.000 meter persegi dan direncanakan akan memiliki luas bangunan seluas 14.603 meter persegi yang terdiri atas pembangunan tahap satu dan tahap dua.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Pj. Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad, dan Plh. Bupati Sorong Cliff Agus Yapsenang.

(reuters.com/kompas.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved