Pilpres 2024
Tiga Eks Pimpinan KPK Tidak Terpaksa Gabung Timnas Amin
Tiga eks pimpinan KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ) bergabung dengan Timnas Amin ( Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ).
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Tiga eks pimpinan KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ) bergabung dengan Timnas Amin ( Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ).
Mereka bergabung Timnas Amin tanpa adanya paksaan, alias atas kemauan hati.
Hal itu ditegaskan Kapten Timnas Amin, Muhammad Syaugi usai menghadiri deklarasi Gerakan Rakyat untuk Perubahan di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Rabu (22/11).
"Kita ini semua udah disampaikan bahwa ini adalah bekerja dengan hati," kata Muhammad Syaugi.
Adapun tiga mantan pimpinan KPK itu yakni Abraham Samad, Saut Situmorang dan Bambang Widjojanto.
Muhammad Syaugi menjelaskan bahwa Abraham, Saut dan Bambang bergabung ke Timnas Amin atas dasar melihat situasi penegakan hukum khsusnya menyangkut pemberantasan korupsi saat ini.
"Jadi beliau-beliau itu memang melihat situasi yang ada, sehingga beliau-beliau memang pengen bergabung pada tim ini," ujar mantan Kabasaranas ini.
Baca juga: Istri Viktor Laiskodat Jadi Timnas Amin, Siap Menangkan Anies-Muhaimin di NTT
Atas bergabungnya ketiga mantan pimpinan KPK, Muhammad Syaugi menganggap hal tersebut sebagai hal yang positif.
Dia berharap bergabungnya ketiga tokoh antikorupsi itu akan memberikan dampak baik bagi pasangan Amin.
"Mudah-mudahan dengan bergabungnya beliau itu di tim ini membawa kita semua ini berbuah menjadi yang lebih baik itu bener-bener tercipta apabila pasangan Amin ini terpilih jadi presiden," ujar Muhammad Syaugi.
Untuk diketahui Abraham, Saut dan Bambang resmi bergabung ke dalam Timnas Amin dengan jabatan sebagai anggota Dewan Pakar.
Selain mereka, ada juga Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun yang juga masuk ke dalam anggota Dewan Pakar Timnas AMIN.
Sebagai informasi, Saut Situmorang merupakan Wakil Ketua KPK periode 2015-2019.
Abraham Samad adalah Ketua KPK periode 2011-2015. Kemudian, Bambang Widjojanto merupakan Wakil Ketua KPK periode 2011-2015.
Baca juga: Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Mendaftar ke KPU Kamis Besok
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Amanat Nasional (PAN) 2020-2025 Soetrisno Bachir juga masuk jajaran Tim Nasional Pemenangan AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar).
Wakil Kapten Timnas AMIN Sudirman Said mengungkapkan, bergabungnya Soetrisno Bachir karena komunikasi pribadi dengan Anies. "Iya (komunikasi pribadi)," kata Sudirman.
Kendati demikian, Sudirman tak mengetahui lebih jauh soal komunikasi dengan PAN. Sebab, PAN merupakan parpol pendukung Prabowo-Gibran yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Kita enggak tahu. Karena Pak Soetrisno kita undang atau dimohon sebagai tokoh Muhammadiyah," ujar Sudirman.
Sudirman menambahkan, Timnas AMIN menghormati kedaulatan partai. Termasuk tak ingin ikut campur lebih jauh dinamika yang terjadi di internal PAN.
"Ya kan masing-masing punya kedaulatan. Seluruh keterlibatan itu kecuali dari partai itu keterlibatan person person, pribadi," pungkas Sudirman.
Baca juga: Prabowo Punya Kekayaan Rp 2 Triliun, Anies Baswedan Capres Termiskin
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto mengaku bingung eks Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir masuk Timnas Amin.
Menurut Yandri, seharusnya Sutrisno mendukung keputusan PAN yang telah mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Apalagi, kata dia, Sutrisno masih masuk ke dalam struktur keanggotaan secara resmi di internal PAN. Menurutnya, Sutrisno masih menjadi salah satu Ketua DPP PAN.
"Ya harusnya memang ikut keputusan PAN harusnya. Harusnya kalau masuk di strukur partai ya harusnya dukung Prabowo-Gibran harusnya," kata Yandri.
Sejauh ini, kata Yandri, saat ini Sutrisno juga tidak pernah memberikan informasi kepada DPP PAN telah masuk ke dalam struktur Timnas Amin.
Tiba-tiba Sutrisno telah diumumkan menjadi Wakil Ketua Dewan Penasihat Timnas Amin. "Tidak ada sama sekali (komunikasi). Belum, belum, belum kita bicarakan, belum," katanya.
Lebih lanjut, Yandri menambahkan DPP PAN juga belum berencana memanggil Sutrisno buntut masuk menjadi Wakil Ketua Dewan Penasihat Timnas Amin. Termasuk, kemungkinan Sutrisno bakal diberikan sanksi.
"Nah itu yang belum kita bicarakan (sanksi, Red), pokoknya nanti kita lihat perkembangan lah ya. Pokoknya sampai sekarang kita belum bahas dan belum mengambil langkah-langkah terhadap keputusan Mas Tris," pungkasnya. (tribun network/igm/mam/wly)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.