Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Kamis 23 November 2023, Adil, Setia, Rendah Hati

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

|
Editor: Oby Lewanmeru
KOMPAS.COM
RENDAH HATI - Belajar rendah hati. Renungan Harian Kristen Kamis 23 November 2023 

Apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil,
mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?
~ayat 8

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Kamis 23 November 2023, Adil, Setia, Rendah Hati merujuk pada Kitab Mikha 6:1-8

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi September dan Oktober 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Jika saudara tertangkap dan terbukti melakukan pelanggaran, apakah yang akan saudara lakukan?

Mungkin saudara akan memilih untuk mengakui. Tetapi ada pula kemungkinan lain, yakni
menyangkali.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 20 November 2023, Roh Tuhan Memberanikan

Dalam teks ini, nabi Mikha memperhadapkan kepada umat Israel segala perbuatan jahat mereka.

Tuhan sudah mengetahui dan memiliki banyak bukti, namun Israel tetap berkeras hati tidak mau
mengakui.

Justeru mereka semakin bertahan dan menolak bertanggung jawab atas perbuatan mereka.

Terhadap penyangkalan Israel, Tuhan berseru kepada alam, kepada bukit
dan gunung, untuk menyaksikan bukti-bukti kejahatan Israel.

Kejahatan Israel berupa penyangkalan mereka akan berbagai kebaikan Tuhan, yang mereka sudah alami ketika keluar dari Mesir dan ketika akan menyeberangi sungai Yordan dan masuk ke tanah perjanjian.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 21 November 2023, Iman Yang Konsisten

Allah menunjukkan berbagai bukti kebaikanNya sekaligus bukti pengkhianatan Israel.

Israel sadar mereka bersalah, tetapi mereka berpikir bahwa kesalahan mereka terhapus dengan sendirinya melalui korban persembahan. Tetapi perbuatan jahat mereka tidak hilang: tidak ada kesetiaan kepada Tuhan, tidak ada keadilan kepada sesama, dan tidak ada kerendahan hati di
hadapan Tuhan.

Ini dianggap oleh Tuhan sebagai bukti kejahatan yang harus menyeret Israel ke dalam pengadilan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved