Bencana Banjir
Banjir di Samosir, BPBD Kerahkan Alat Berat Cari Satu Warga yang Hilang
Kepala Pelaksana BPBD Samosir, Sarimpol Simanihuruk mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim untuk mencari warga yang dilaporkan hilang akibat banjir
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Satu warga dilaporkan hilang dan hingga saat ini masih dalam pencarian atas bencana banjir yang melanda Kabupaten Samosir, Sumatera Utara yang terjadi pada Senin 13 November 2023. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Samosir, Sarimpol Simanihuruk mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan pencarian warga yang dilaporkan hilang akibat banjir.
"Masih dalam tahap pencarian, kami bersama tim gabungan tadi pagi (15/11) sudah mengerahkan alat berat dalam proses pencarian dimulai dari sekitar tempat tinggal korban," kata Sarimpol melalui keterangan resmi.
Sarimpol menambahkan, banjir juga sempat meluas yang sebelumnya berdampak pada empat kecamatan hingga kini mencapai lima kecamatan. Adapun kecamatan terdampak yakni Kecamatan Harian, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Palipi, Kecamatan Nainggolan dan Kecamatan Simarionggo.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan banjir menyebabkan lima rumah rusak berat, empat jembatan rusak dan jaringan irigasi serta air bersih juga rusak. Selain itu, tiga gedung fasilitas pendidikan, dua gedung pusat kesehatan, dua unit gereja dan 266 hektar lahan pertanian juga terdampak.
Baca juga: Banjir Bandang Menerjang Desa Pasir Panjang-Aceh, Satu Balita Meninggal
Kaji cepat sementara, sedikitnya 620 jiwa mengungsi akibat kejadian ini. Merespond hal ini, tim gabungan juga telah mendirikan tenda pengungsi. Titik pengungsian berada di Gereja Katolik ST Bonaventure di Desa Pintu Batu, Kecamatan Pangururan. Distribusi logistik dan obat-obatan sebagai kebutuhan dasar juga telah disalurkan guna penanganan darurat.
Material yang terbawa saat banjir seperti kayu, batu dan lumpur menjadi kendala tersendiri dalam proses penanganan darurat. Selain itu, cakupan luas wilayah terdampak juga menutup sejumlah badan jalan hingga menggangu akses perjalanan dan fasilitas umum.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG hingga dua hari ke depan Jumat 17 November 2023 untuk Kabupaten Samosir masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Menyikapi hal ini, BNPB melalui Abdul Muhari, Ph.D. (Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan), mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi.
Untuk sementara, warga dapat mengurangi aktivitas d isekitar aliran sungai. Apabila diperlukan, warga dapat melakukan evakuasi secara mandiri apabila sudah melihat tanda-tanda kenaikan debit air setelah hujan deras mengguyur dengan durasi yang lama.
Testimoni banjir di Samosir
Banjir bercampur lumpur di Kabupaten Samosir, persisnya melanda Desa Turpuk Sihotang, Kecamatan Harian, Senin (13/11/2023) malam, awalnya diketahui dari postingan di media sosial dengan judul Di Sihotang Surpu / Air besar bercampur lumpur, Warga Mengungsi Di Sopo Godang Sihotang, Mohon doanya.
Yesmaria Sidabukke, seorang Mahasiswi KKN Unika Santo Thomas Medan yang berada di lokasi kejadian mengatakan, dirinya bersama warga lainnya saat itu tengah mengungsi di rumah warga yang cukup jauh dari longsor.
Ia mengaku mendengar suara gemuruh longsor sekitar pukul 19.00 WIB.
"Kemudian kami lihat semua warga berlarian, jadi kami pun ikut lari," ujar Yesmaria.
Ia menjelaskan, warga sekitar berlarian ke arah yang berbeda.
Ada yang berlari ke arah pelabuhan untuk menyeberangi danau, namun ada yang justru lari ke arah bukit ataupun dataran lebih tinggi demi menghindari banjir lumpur.
"Kami dari mahasiswa dan mahasiswi serta warga di sini ada sekitar 20 orang. Kami kesulitan kalau ke arah pelabuhan, karena aliran banjir," sebutnya.

Ia mengaku belum mendapat informasi tentang adanya korban jiwa yang diakibatkan banjir lumpur tersebut.
Akan tetapi bangunan PAUD dan juga SMP yang ada di Desa Sihotang terkena aliran banjir.
"Sejauh ini puji Tuhan sudah aman, tapi kami tetap melihat situasi, karena sampai saat ini hujan masih deras, dan aliran listrik padam," tuturnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Samosir, Sarimpol Simanihuruk saat dikonfirmasi menyebutkan hingga saat ini pihaknya sedang fokus mempersiapkan tenda pengungsi bagi warga yang terkena dampak banjir.
"Pengungsi banyak sekali, jadi kami fokus dulu, nanti saya kabari ya," ujarnya.
Baca juga: Viral Banjir Bandang, Seorang Nenek Belum Ditemukan di Kabupaten Samosir
Sebelumnya, Kabupaten Samosir alami hujan deras mengakibatkan masyarakat di Kenegerian Sihotang, Kecamatan Harian sontak berhamburan dari rumah.
Dalam video yang diunggah oleh akun Sartono Sihotang, terlihat air deras aliri kawasan pemukiman warga.
Dalam unggahannya, ia menyampaikan "Di Sihotang Surpu air berlumpur. masyarakat mengungsi di Sopo, mohon doanya.
Video tersebut memperlihatkan betapa meringisnya masyarakat sekitar akibat kejadian tersebut. Suasananya, masyarakat sekitar memilih keluar dari rumah.
Dan bahkan, beberapa kali pemilik akun tersebut live untuk memperlihatkan suasan yang terjadi di kawasan tersebut.
Hingga saat ini, belum dapat dipastikan perkiraan kerugian yang dialami masyarakat sekitar.
Pasalnya, hujan masih saja mengguyur kawasan tersebut. Juga telah diinformasikan, pihak Pemkab Samosir melalui BPBD dan Dinkes tengah berada di lokasi.
(siaran pers BNPB/tribun-medan.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.