KKB Papua
KKB Bakar Sekolah dan Honai, Ratusan Warga Kabupaten Puncak Ketakutan dan Mengungsi
Tak hanya itu, KKB juga disebut membakar honai warga di Kampung Kunga.
POS-KUPANG.COM - Sekitar 200 warga dari 10 kampung di Distrik Gome Kabupaten Puncak Provinsi Papua tengah terpaksa mengungsi sejak pekan lalu.
Mereka mulai mengungsi pasca Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan pembakaran gedung SMP Negeri Gome di Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Jumat (10/11/2023) sore.
Tak hanya membakar sekolah, KKB juga disebut membakar honai warga di Kampung Kunga.
Baca juga: Jubir KNPB Angkat Bicara Soal KKB Papua: Kami Tidak Pernah Suruh Bunuh Perempuan
Baca juga: KKB Papua Berulah Lagi, Bakar Gedung Sekolah dan Tembak Pos Persiapan Kodim di Puncak Jaya
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan bahwa KKB telah melakukan pembakaran.
"Saat ini keamanan di wilayah Kabupaten Puncak, khususnya Distrik Gome, kembali terganggu setelah KKB selain membakar gedung SMPN 1 juga membakar honai warga di wilayah terpisah di Kampung Kunga, Distrik Ilaga," ungkap Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo seperti dikutip dari Kompas.com yang melansir Antara.
Adapun pembakaran itu diduga terjadi pada Jumat sekitar pukul 17.15 WIT.
"SMPN 1 Gome dilaporkan terbakar diikuti tembakan flare berwarna merah sebanyak 10 kali dari tiga arah yang berbeda," katanya.
Benny mengungkapkan, beberapa menit kemudian dari jarak sekitar 400 meter terdengar tembakan yang mengarah ke Pos Kodim Persiapan.
Tembakan tersebut diduga dilakukan oleh KKB hingga sempat terjadi kontak tembak.
Kelompok tersebut lalu diduga lari menuju Kampung Kunga.
Baca juga: KKB Papua Bakar Kamp Penambang di Pegunungan Bintang, Satu Korban Tewas Mengenaskan
"Pada pukul 20.45 WIT dilaporkan satu honai di Kampung Kunga dibakar," kata dia.
Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak mengungkapkan, ada sekitar 200 orang warga dari 10 kampung di Gome mengungsi karena takut dengan KKB.
"Dari laporan yang diterima terungkap masyarakat mendatangi dan mengadu ke Pos TNI Satgas 300/Bjw untuk minta perlindungan," ungkap dia dalam keterangan di Papua Tengah, Senin (13/11/2023), seperti dikutip Antara.
Warga lalu ditempatkan di GereJa Bethel Jenggernok serta di honai-honai di sekitar Pos Gome sehingga kondisi mereka terpantau.
"Prajurit juga membantu menyediakan makanan untuk mereka," kata Deni.
Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak Abelom Kogoya mengaku meminta perlindungan ke prajurit yang bertugas di Pos Gome karena takut dengan gangguan KKB.
"Kami takut Bapak, mereka ancam bunuh kami tolong bapak TNI, kami takut bekerja, takut berladang," katanya. (*)
Berita ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.