KKB Papua
Sembilan Bulan Disandera KKB Egianus Kogoya, Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens Masih Sehat
Terhitung sembilan bulan disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, kondisi Philip Mark Mehrtens masih sehat
POS-KUPANG.COM - Terhitung sembilan bulan disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Provinsi Papua Pegunungan sejak 7 Februari 2023, kondisi Philip Mark Mehrtens ternyata masih sehat.
Meskipun demikian, Pemerintah Indonesia terus berusaha membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu dengan perhitungan yang matang agar tidak sampai ikut membahayakan keselamatannya.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut pemerintah menggunakan strategi ”menjumput rambut di tepung” dalam pembebasan pilot Philip. Kalkulasi dilakukan sebaik-sebaiknya agar tidak merugikan semua pihak.
Saat jumpa pers di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis 9 November 2023, Moeldoko mengatakan, pemerintah bersama aparat keamanan masih terus berupaya membebaskan Philip.
Pihak TNI-Polri misalnya, terus membangun komunikasi dengan sejumlah pihak untuk membatasi ruang gerak dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menahan Philip.
Pemerintah juga terus menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh adat ataupun tokoh agama di Papua. Komunikasi intensif ini dilakukan agar semua berjalan baik, tanpa ada perkembangan eskalasi yang merugikan.
”Kalau istilahnya itu, kita menjumput rambut di tepung. Itu betul-betul bisa dengan baik. Itu sebenarnya filosofinya di situ. Karena, kalau kita tidak melakukan kalkulasi yang sebaik-baiknya, akan banyak merugikan semua pihak,” ucap Moeldoko.
Baca juga: Tak Hiraukan Tembakan Peringatan, Anggota KKB Papua Ini Terpaksa Didor Sebelum Menghilang
Pendekatan dialog pun diutamakan, alih-alih keamanan, demi keselamatan Philip. Menurut dia, bisa saja aparat keamanan dikerahkan untuk membebaskan Philip, tetapi justru dengan pendekatan itu bisa mengancam keselamatannya.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius D Fakhiri, Senin 6 November 2023, menyampaikan, upaya negosiasi terus dilakukan agar Philip dibebaskan. Proses negosiasi melibatkan Pemerintah Kabupaten Nduga, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Dari informasi yang diterima, Kapolda menjelaskan, Philip masih berada bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya dalam keadaan sehat.
Kelaparan
Selain masalah KKB Papua, Papua juga kini didera kelaparan yang mendesak adanya intervensi bantuan dari Pemerintah pusat.
Untuk itu, pada hari Jumat 10 November 2023, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengunjungi Yahukimo, Papua Pegunungan.
”Besok saya akan ke Yahukimo. Nanti malam berangkat dengan Pak Kepala BNPB dengan Pak Menteri Pertanian,” kata Muhadjir kepada wartawan di Kompleks Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis.
Kunjungan ke Yahukimo untuk membawa bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak kelaparan. Setelah dari Yahukimo, akan digelar rapat kerja di Wamena untuk memetakan masalah supaya nantinya ada solusi permanen.
"Oleh karena itu, saya juga mengajak Pak Menteri Pertanian karena itu berkaitan dengan masalah kualitas tanaman yang menghasilkan bahan pokok berupa umbi-umbian. Itu nanti saya ingin mendengar langsung dari lapangan, apa sih yang jadi penyebabnya? Dan kemudian apa solusinya? Misalnya, apakah memerlukan varietas unggul di situ yang tahan cuaca, misalnya, atau yang lain,” ujar Muhadjir.

Hal yang jelas, lanjutnya, pemerintah berupaya untuk tidak terjadi perubahan pola makan di Yahukimo. ”Karena kalau nanti kita bantu terus, misalnya beras, nanti ketergantungan terhadap beras sangat tinggi. Padahal, di sana enggak bisa ditanami padi,” katanya.
Pemerintah juga akan memberikan bimbingan dan penanganan dari sisi teknologi pertanian untuk pengembangan umbi-umbian. Hal ini juga termasuk bibit, tata pengolahan lahan, teknologi tepat guna, hingga pascapanen.
”Dan, setelah itu nanti kita akan bangun gudang juga, paling enggak gudang pangan. Dan, membenahi infrastruktur dasar di sana, misalkan kondisi sanitasi lingkungan,” ujarnya.
Saat ditanya mengenai kondisi warga di Yahukimo sekarang setelah dilaporkan ada sejumlah warga yang meninggal, Muhadjir mengatakan, setelah pihaknya melakukan komunikasi, pemerintah daerah langsung bergerak.
”Kemudian dari Kemensos juga sudah turun. Dari sisi kebutuhan makan sehari-hari sudah tidak masalah,” katanya.
Pemerintah akan mencari penyelesaian masalah di Yahukimo secara permanen. Ia mengatakan, pihaknya akan mengecek stok pangan.
”Itu yang belum saya cek. Makanya, saya harus cek langsung ke lapangan untuk memastikan (stok pangan) itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengawasi bencana kelaparan akibat perubahan cuaca yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Dalam jangka pendek, pemerintah telah menyiapkan bantuan. Pemerintah juga menyiapkan solusi jangka panjang agar kekurangan pangan tidak lagi terjadi di daerah tersebut.
”Ya, kan, melihat di sana itu makanan pokoknya apa. Kalau seperti kemarin di Papua Tengah itu, kan, mereka ubi, akan kita siapkan insfrastrukturnya supaya tanaman ubi tidak mengalami hambatan karena cuaca, karena kekurangan air, atau karena apa,” ujar Wapres Amin ketika memberikan keterangan pers seusai meresmikan proyek milik Citra Borneo Indah (CBI) Group di Mercure Hotel Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu 25 Oktober 2023.
Dalam waktu dekat, Wapres mengatakan, pemerintah akan mengirim bantuan ke Yahukimo. ”Jangka panjang kita tentu akan menyiapkan makanan-makanan pokok yang ada di sana, apakah ubi apa sagu akan kita rencanakan. Selain beras, kalau selatan Papua, kan, lumbung beras. Jadi, saya akan terus mengawasi tentang penyiapan jangka panjang supaya enggak terjadi kekurangan makan di beberapa daerah,” kata Wapres, menambahkan.
Seperti diberitakan harian Kompas pada Rabu 25 Oktober 2023, ribuan warga Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, didera bencana kelaparan akibat perubahan cuaca. Sebanyak 23 orang meninggal akibat kelaparan di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo. Tanpa solusi komprehensif yang menyentuh akar masalah, bencana kelaparan di Tanah Papua bakal terus berulang dan menelan korban.
Kelaparan sejak Agustus 2023
Bencana kelaparan di Yahukimo terjadi sejak Agustus 2023. Bencana dipicu curah hujan tinggi yang menyebabkan tanaman warga, seperti ubi dan petatas, gagal panen. Kondisi ini juga mengakibatkan warga kehilangan sumber makanan sehingga mengalami kelaparan.
Kepala Distrik Amuma Zakeus Lagowan, dihubungi dari Jayapura, Selasa 24 Oktober 2023, menyebutkan, data korban meninggal dan warga terdampak terus diperbarui. Hingga kini, sekitar 12.000 warga di 13 kampung terdampak kelaparan.
Wakil Bupati Yahukimo Esau Miram menyatakan masih menunggu data resmi dari perwakilan Distrik Amuma. Karena itu, ia belum bisa memastikan penyebab kematian warga karena kelaparan atau faktor lain. Untuk mencegah dampak kelaparan kian parah, pihaknya menyalurkan bantuan 4 ton beras.
(kompas.id)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.