Piala Soeratin 2023

Piala Soeratin 2023 : Persami Maumere Kehilangan Karakter Tiki Taka Gaya Samba

Berto Hure pelatih Persami Maumere U-17 yang kini membawa Laskar Nian Tana muda berlaga di Soearatin Cup U-17 Ngada pung mengakui itu. 

|
Editor: Edi Hayong
Kolase- TRIBUNFLORES.COM/HO.ISTIMEWA 
LATIHAN - Pemain Persami Maumere sedang melakukan latihan di Gelora Samador Maumere menjelang gelaran Soeratin Cup U-17 Ngada.  

Mantan pelatih Persami Maumere pada El Tari Memorial Cup Lembata tahun 2022 ini menyebut, gaya permainan Persami Maumere sekarang lebih kepada memanfaatkan lebar lapangan.

"Karakter tiki taka Persami Maumere memang betul sudah hilang itu mungkin karena kompetisi kita juga kurang, terus turnamen-turnamen lokal ini juga kurang jadi sentuhan-sentuhan bola itu hilang, saya melihat teknik dasar kita juga semakin kurang terasa, kita bermain bola di Sikka inikan ada turnamen dulu baru orang latihan, 6-7 bulan vakum, anak-anak ini beralih ke futsal," ungkap Eddy MBW. 

Fredy juga sependapat dengan Edi Kurniawan, bahwa karakter sepak bola kekinian yang sedang diterapkan PSSI yang dikenal dengan filanesia bisa dipadukan dengan karakter tiki taka khas Persami Maumere

Dia berharap, dengan minimnya anggaran yang berpengaruh terhadap minimnya kompetisi sepak bola di Kabupaten Sikka, Askab PSSI Sikka dan Pemda Sikka membangun kolaborasi dengan pihak ketiga untuk menggiatkan kembali kompetisi sepak bola dan pembinaan pemain sepak bola sejak usia dini.

Baca juga: Piala Soeratin 2023 : Tersaji Hasil Babak 16 Besar 6 November 2023 dan Jadwal Laga Berikutnya

Hal ini diyakini mampu mengembalikan karakter tiki taka Persami Maumere

Hilangnya karakter tiki taka Persami Maumere juga diakui Vicky da Gomez, salah satu wartawan senior di NTT yang berdomisili di Kabupaten Sikka yang selalu mengikuti perkembangan Persami Maumere sejak tahun 80an. 

"Kalau orang merindukan seperti itu ya wajar saja karena sesungguhnya gaya Persami itu ada disitu, dari tahun 1984 kalau saya ikuti Persami Maumere, seperti itu memang gaya mainnya, hampir kurang lebih 10-15 tahun ini hilang," ujar mantan wartawan olahraga salah satu media besar di NTT ini. 

Hilangnya karakter tiki taka Persami Maumere menurut Vicky da Gomez, disebabkan oleh berbeda-bedanya pelatih yang menangangi perserikatan sepak bola Kabupaten Sikka ini.

Dia juga menyebutkan, belum cukup puas menonton gaya permainan Laskar Nian Tana muda yang berlaga di Soeratin Cup U-17 Ngada dengan gaya permainan yang dimainkan di tiga laga fase grup. 

"Kita mau Persami Maumere itu mempertahankan mereka gaya khas, dulu orang selalu bilang Persami Maumere itu Sambanya NTT, Brazilnya NTT karena gaya main yang seperti itu, saya juga termasuk salah satu orang yang sangat berharap, Persami dalam level apapun, itu dia main dengan gaya-gaya itu," ujar Vicky.

Baca juga: Pemalsuan Data Pemain Piala Soeratin 2023 di Ngada NTT, John Lobo Sarankan SIAP

Melawan BMP FC Flores Timur, Vicky berharap pola-pola atau karakter khas Persami Maumere mulai diperlihatkan, apalagi para pemain dengan usia muda, U-17 yang masih dalam usia pembinaan dengan gaya bola-bola pendek cepat agar enak ditonton.

Dia juga sadar memang tidak mudah, dalam waktu yang singkat merubah anak-anak Persami Maumere untuk bermain ke karakter asli Persami Maumere tetapi setidaknya mulai diterpakkan secara perlahan. 

Penyebab utama minimnya kompetisi sepak bola di level kabupaten yang terjadi hampir di semua kabupaten di NTT termasuk Kabupaten Sikka menurut Vicky da Gomez, karena Askab PSSI di hampir semua kabupaten di NTT lebih banyak mendapat suntikan dana melalui Pemda setempat ditengah kondisi keuangan daerah yang terbatas. 

"Memang butuh kawan-kawan yang mengurusi Askab itu punya kreatifitas lebih di dalam menggali dana dan tidak tergantung kepada pemerintah daerah saja, itu kendala terbesar yang dialami hampir semua Askab/Askot di NTT, apalagi perhatian pihak ketiga kepada sepak bola juga sangat kurang, karena memang butuh uang yang besar untuk buat satu turnamen," tambah Vicky da Gomez. 

Pemerintah Kabupaten Sikka, lanjut Vicky da Gomez, selain intervensi dana untuk keperluan turnamen yang wajib diikuti Persami, disarankan untuk berkolaborasi dengan pihak perbankan untuk menggelar turnamen sepak bola di level Kabupaten Sikka. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved