Konflik Israel Hamas
Konflik Israel Hamas: 4 WNI Dievakuasi dari Gaza
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa empat warga negara Indonesia (WNI) dan satu istri seorang WNI telah dievakuasi dari Gaza.
POS-KUPANG.COM - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan pada hari Jumat bahwa empat warga negara Indonesia (WNI) dan satu istri seorang WNI telah dievakuasi dari Gaza pada 2 November 2023.
Para pengungsi telah tiba di Kairo, katanya dalam konferensi pers, Jumat 3 November 2023.
Evakuasi itu dilakukan setelah perbatasan Rafah ke Mesir dibuka pada hari Rabu setelah perang selama berminggu-minggu, sehingga memungkinkan keluarnya sejumlah warga Palestina yang terluka dan orang-orang dengan kewarganegaraan ganda.
Presiden AS Joe Biden pada Kamis mengatakan bahwa 74 warga Amerika dengan kewarganegaraan ganda termasuk di antara orang-orang yang dievakuasi sejauh ini dari Jalur Gaza ke Mesir ketika perang Israel-Hamas berkecamuk.
“Kabar baik, hari ini kami mengeluarkan 74 warga Amerika, berkewarganegaraan ganda,” kata Biden di Ruang Oval saat menerima Presiden Dominika Luis Abinader.
Berbicara kepada wartawan Kamis malam, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan, "Sejauh ini 74 warga negara AS dan anggota keluarga tiba di pihak Mesir."

Dia menambahkan, "Itu belum termasuk lima orang Amerika yang berangkat kemarin. Saya ingin menekankan bahwa angka-angka ini berubah dalam waktu nyata." Ratusan orang asing dan warga negara ganda meninggalkan Gaza pada hari Kamis.
Mesir mengatakan pada akhirnya berencana untuk membantu mengevakuasi 7.000 orang asing melalui penyeberangan Rafah dan juru bicara pos perbatasan sisi Palestina mengatakan sekitar 100 orang telah dapat meninggalkan negara tersebut pada hari Kamis.
Baca juga: Viral Warga Israel Kencingi Mayat Warga Palestina dalam Konflik Israel Hamas
Militer Israel mengatakan pihaknya mengepung Kota Gaza di tiga sisi. Namun saat mereka memerangi militan Hamas di atas tanah, bahaya mengintai di bawah tanah dari jaringan terowongan bawah tanah canggih yang dikenal sebagai "Metro Gaza", yang digunakan Hamas sebagai pusat komando dan kendali, serta menyimpan senjata. Charlie D'Agata memiliki lebih banyak.
Bantuan untuk Palestina
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, bantuan dari pemerintah Indonesia untuk Palestina akan dikirim akhir pekan ini.
Ia mengatakan, bantuan yang diberikan sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang terdampak perang Hamas-Israel di Palestina.
"Bapak Presiden sudah memberikan arahan bahwa bantuan kemanusiaan yang sudah kita mulai garap minggu ini akan dikirim pada akhir minggu ini. Dan barang-barang ini yang kita kirim adalah sudah sesuai dengan permintaan atau kebutuhan mereka," ujar Retno Marsudi dalam konferensi pers di Kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis 1 November 2023.
"Jadi, minggu lalu, kita melakukan komunikasi dengan mereka. Di New York pun saya melakukan komunikasi langsung dengan Menlu Palestina untuk mendapatkan informasi mengenai barang-barang yang diperlukan oleh mereka," katanya lagi.

Retno Marsudi mengatakan, bantuan yang akan dikirim bukan hanya bersumber dari pemerintah Indonesia saja. Sebab, ada pula bantuan dari beberapa lembaga kemanusiaan. Salah satunya Palang Merah Indonesia (PMI).
"Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada ibu bapak dari lembaga-lembaga kemanusiaan di Indonesia yang sudah berkenan untuk bergabung dengan kami, menunjukkan rasa solidaritas kemanusiaan dengan saudara-saudara kita yang ada di Gaza," ujar Retno Marsudi.
"Dan detail mengenai bantuan tentunya akan diberikan pada saat pelepasan bantuan dilakukan pada akhir minggu ini," katanya melanjutkan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina. Bantuan kloter pertama akan diberangkatkan pada pekan ini.
Menurut Presiden, bantuan yang dikirimkan bersumber dari sumbangan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
Dalam keterangannya pada Senin 30 Oktober 2023, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa dirinya memimpin rapat terbatas yang membahas soal Palestina.
Saat itu, Kepala Negara menyatakan bahwa Indonesia sangat marah terhadap kondisi di Gaza yang semakin memburuk.
"Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi di Gaza terutama situasi kemanusiaan. Kita terus ikuti secara dekat perkembangan di Gaza," ujar Jokowi.
"Dan posisi Indonesia sangat jelas dan tegas, mengutuk keras serangan acak terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza," katanya lagi.
Jokowi juga menyerukan agar kekerasan di kawasan tersebut harus segera dihentikan. Sejalan dengan itu, gencatan senjata harus terus diupayakan.
(jpost.com/cbsnews.com/kompas.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.