Opini

Kobarkan Semangat Sumpah Pemuda dengan Mengukir Prestasi

Sumpah Pemuda pun mengajarkan kita tentang makna persatuan di tengah-tengah keberagaman yang ada.

Editor: maria anitoda
Dewi Leba
Dewi Leba SH.M.Ikom 

Kobarkan Semangat Sumpah Pemuda dengan Mengukir Prestasi

Oleh Dewi Leba, SH. M.Ikom

POS-KUPANG.COM- Memperingati hari Sumpah Pemuda 2023 kembali mengingatkan kita tentang perjuangan para Pemuda 95 tahun yang lalu.

Sumpah Pemuda pun mengajarkan kita tentang makna persatuan di tengah-tengah keberagaman yang ada.

Kita Satu bangsa, Satu tanah air , Satu bangsa ,Satu bahasa.

Selamat Hari Sumpah Pemuda! Bersama majukan Indonesia

Bagaimana generasi Z maupun generasi milenial memaknai Sumpah Pemuda?

Sumpah Pemuda memiliki makna mendalam dan nilai-nilai penting dalam kehidupan bernegara.

Nilai-nilai tersebut adalah kesatuan tanah air, kesatuan bangsa.

Namun, bagaimana kita pemuda pemudi bisa berkolaborasi mewujudkan satu visi yang sama demi Indonesia?

Kolaborasi tidak hanya tentang teori, pola piki,r namun juga praktik di lapangan diterapkan.

Pola pikir anak muda harus dibangun sejak dini bahwa semua sama di Indonesia

Tidak ada suatu ras, suku atau agama yang lebih dibandingkan yang lain.

Basmi, perbedaan ras dan suku, yang bisa memecah belah Indonesia.

Mengingat ini juga menuju tahun politik, beda pilihan tak masalah, asal jangan sampai menimbulkan perpecahan antar saudara.

Mari, bersatu berkolaborasi menjaga Indonesia yang KUAT, TANGGUH dan TAK MUDAH TERPROVOKASI.

Selamat Hari Sumpah Pemuda.

MENGENAL SEJARAH SUMPAH PEMUDA

Setelah Kongres Pemuda I selesai, beberapa pertemuan diadakan untuk membahas lebih lanjut terkait tindak lanjut dari Kongres Pemuda I.

Setelah dua tahun, para pemuda yang dimotori PPPI (Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia) mengadakan beberapa rapat yang dihadiri oleh perwakilan dari beberapa organisasi pemuda.

Dari rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Kongres Pemuda II akan dilaksanakan pada Oktober 1928 dengan susunan panitia sebagai berikut:

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)

Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)

Bendahara : Amir Sjarifoeddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)

Pembantu II : R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III : R.C.L. Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV : Johannes Leimena (Jong Ambon)

Pembantu V : Mohamad Rocjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Kongres Pemuda II dilangsungkan selama dua hari pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 yang terbagi dalam tiga kali rapat yang masing-masing rapat dilaksanakan di gedung yang berbeda.

Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Sabtu 27 Oktober 1928.

Dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti penting persatuan untuk kebangsaan.

Menurutnya terdapat beberapa faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu persamaan kultur, bahasa, dan hukum adat.

Rapat kedua terjadi pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop membahas masalah pendidikan.

Anak-anak harus dididik untuk memiliki karakter yang baik dan cinta tanah air.

Anak-anak juga harus diberikan pelajaran merdeka tanpa melalui perintah ataupun pemaksaan. Harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Rapat ketiga dilaksanakan di gedung Indonesische Clubgebouw Kramat pada tanggal 28 Oktober 1928.

Pada rapat ketiga dijelaskan pentingnya gerakan kepanduan bagi persatuan bangsa. Kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Dalam rapat ketiga ini, sebelum rumusan hasil kongres dibacakan, terlebih dahulu diperdengarkan lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman, yakni Indonesia Raya yang nantinya akan menjadi lagu kebangsaan Indonesia setelah merdeka.

Setelahnya, putusan kongres dibacakan dan diikuti oleh seluruh peserta, sebuah putusan yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.

Adapun ikrar Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:

Pertama

Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia

Kedua

Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia

Ketiga

Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Makna Sumpah Pemuda

Tidak diragukan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda memiliki arti penting bagi pergerakan nasional Indonesia ke depannya.

Mengutip Mahda Ahdiyat dalam Gelombang Semangat Sumpah Pemuda (2021), masing-masing poin dalam Sumpah Pemuda memiliki makna sebagai berikut:

Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk membela tumpah darah yang satu, yakni tanah air Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.

Meskipun terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh laut, tapi pada hakikatnya adalah satu.

Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi bangsa yang berdaulat dan bersatu yaitu bangsa Indonesia.

Sebagai bangsa yang besar dan majemuk, bangsa Indonesia telah melalui berbagai terpaan zaman melalui persatuan.

Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk berbahasa satu, yakni bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang mempersatukan suku ras, dan etnis yang berbeda tanpa menghapuskan bahasa ibu masing-masing.

Bahasa Indonesia juga selalu berkembang melalui penyerapan kosakata dari bahasa-bahasa daerah yang memperkaya kosakatanya.

Momen peringatan Sumpah Pemuda ini hendaknya dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk bersatu dan memaknai perbedaan sebagai keunikan alih-alih untuk memecah dan menjadi sumber konflik.

Dengan persatuan, generasi muda dapat membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. (*)

BACA BERITA TERKINI POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved