KKB Papua
Seorang Warga Rote Ndao NTT Tewas Dibunuh KKB di Lokasi Tambang Emas Yahukimo Papua Pegunungan
Hal itu diketahui dari hasil identifikasi melalui visum oleh pihak kepolisian terhadap para korban yang tewas dalam insiden pembunuhan tersebut.
POS-KUPANG.COM - Marselinus Luik, 34 tahun, seorang warga Netenaen, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu dari 13 korban yang tewas dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di lokasi penambangan emas di Kali I Distrik Seredala, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Selain warga Rote Ndao, seorang lagi Oktavianus Lenteng alias Boplang, 25 tahun, suku Palopo, dengan alamat Kecamatan Riung Barat Provinsi .Nusa Tenggara Timur (NTT)
Hal itu diketahui dari hasil identifikasi melalui visum oleh pihak kepolisian terhadap para korban yang tewas dalam insiden pembunuhan tersebut.
Ada total 13 korban tewas dalam aksi penyerangan oleh KKB di lokasi pertambangan ilegal di Distrik Seradala, pada 16 Oktober 2023.
Terabru, identitas enam jenazah diketahui setelah dilakukan visum dan identifikasi di di RSUD Dekai.
Dari keenam korban, dua di antaranya diketahui berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno membeberkan identitas 6 jenazah korban pembantaian KKB kelompok Egianus Kogoya tersebut.
"Alhamdulillah, kita sudah dapat mengidentikasi para korban," ujar Bayu Suseno dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Sabtu.
Berikut identitas para korban yang berhasil diidentifikasi yaitu :
1. Oktavianus Lenteng alias Boplang, 25 tahun, suku Palopo, alamat Kec. Riung Barat Prov.Nusa Tenggara Timur
2. Marselinus Luik, 34 Tahun, alamat Netenaen Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur
3. Akmal, 23 tahun, Pinrang, alamat. Kel. Sirang Kec. Lansirang Kab.Pinrang Prov. Sulawesi Selatan
4. Andika, 27 tahun, Alamat: Kel. Lambai Kec. Lambai Kab. Kolaka Utara Prov. Sulawesi Tenggara
5. Ibrahim
6. Rangga
"Untuk Rangga dan Ibrahim belum diketahui warga mana, karena saksi-saksi hanya mengetahui nama panggilan sehari-hari dan di TKP tidak ditemukan adanya identitas," kata Bayu.
"Keenam jenazah ini dalam keadaan mengenaskan karena sudah busuk dan ada yang kondisinya dibakar oleh KKB yaitu Akmal dan Andika" jelas Bayu.
Kronologi
Pada Selasa (17/10/2023) pagi, 41 personel gabungan Satgas Damai Cartenz 2023, tiba di lokasi kejadian dan disambut oleh rentetan tembakan dari KKB.
"Setibanya di TKP, mereka mendapat gangguan tembakan dan terjadi kontak tembak selama 1 jam 30 menit," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis saat itu.
Kelompok penyerang Faizal membeberkan, para pelaku penyerangan adalah KKB dari Kabupaten Nduga yang dikomandoi oleh Asbak Koranue.
"Yang memimpin penyerangan Asbak Koranue," ujarnya di Jayapura, Rabu (18/10/2023). Selain itu, dalam penyerangan tersebut juga ada sosok Yotam Bugiangge yang saat ini menjadi bawahan dari Asbak Koranue.
Menurut Faizal, dalam struktur organisasi Kodap Ndugama, Asbak Koranue memiliki posisi cukup tinggi. "Asbak itu Komandan Batalyon Wosak dan Yotam ada di bawahnya," kata dia. Temukan 7 jenazah Setelah situasi dianggap aman, aparat kemudian menyisir lokasi penambangan dan menemukan tujuh jenazah dan 11 orang lain yang selamat.
Pada malam harinya, aparat keamanan kembali mengevakuasi sembilan orang korban selamat dan mengevakuasi mereka ke Distrik Dekai.
Proses penyisiran masih dilakukan pada Rabu 18 Oktober 2023. Aparat kembali menemukan 23 warga yang diduga bagian dari pendulang.
Satgas Damai Cartenz kembali mengevakuasi puluhan orang yang juga selamat dari kejadian tersebut, ke Distrik Dekai, pada Kamis (19/10/2023). Lima hari berselang atau pada 24 Oktober 2023, aparat kembali menemukan tujuh orang dan mengevakuasinya ke Dekai.
Jumlah korban tersebut diyakini belum final karena masih ada laporan warga yang hilang dalam kejadian tersebut. Temukan 6 jenazah Pada Jumat (27/10/2023),
Satgas Damai Cartenz memperluas wilayah penyisiran di sekitar lokasi kejadian dan menemukan enam jenazah dalam kondisi mengenaskan. "Pada pukul sampai pukul 08.59 WIT, kami lakukan pencarian. kami berhasil menemukan enam jenasah lagi di Kali I namun lokasinya memang agak jauh dari lokasi awal penemuan mayat yang pertama dulu," ujar Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto, melalui keterangan tertulis, Jumat.
Dengan demikian total korban tewas adalah 13 orang.
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menjelaskan, lokasi penyerangan KKB merupakan kawasan pertambangan ilegal. Dia mengatakan total jumlah korban ada 95 orang, 13 orang di antaranya meninggal dunia.
"Pendulangan itu kan pasti dilakukan oleh banyak orang sehingga dari keterangan yang sudah kita amankan sebelumnya, masih ada beberapa orang yang belum ditemukan," kata Fakhiri di Jayapura.
Aparat keamanan gabungan masih akan terus menyisir di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada korban yang belum ditemukan.
"Proses pencarian belum selesai, mudah-mudahan bisa kita temukan," kata dia. Mengenai pengejaran para pelaku, Fakhiri memastikan hal itu akan dilakukan dengan perhitungan matang. "Satgas Damai Cartenz sudah menyiapkan langkah-langkah penegakan hukum," cetusnya.
Diberitakan sebelumnya, KKB menyerang lokasi pertambangan ilegal di Distrik Seradala, pada 16 Oktober 2023.
Aparat yang kemudian tiba di lokasi kejadian pada 17 Oktober 2023, berhasil mengevakuasi 20 korban selamat dan tujuh jenazah.
Kemudian pada 18 Oktober 2023, aparat keamanan kembali menemukan 25 orang yang selamat dari penyerangan tersebut dan mengevakuasinya ke Distrik Dekai.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com/kontan.id
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.