Kecelakaan Maut
Satu Turis Tewas, Tiga Terluka Ketika Jembatan Kaca Setinggi 10 Meter Pecah di Cilacap Jateng
Pengunjung dilaporkan telah menyatakan keprihatinannya tentang keamanan jembatan tersebut sejak April
POS-KUPANG.COM - Seorang turis tewas dan tiga lainnya terluka setelah kaca jalan di tempat kecantikan populer pecah.
Tragedi ini terjadi ketika 11 wisatawan dari Cilacap Jawa Tengah, sedang melintasi jembatan Geong sekitar pukul 10 pagi pada hari Rabu 25 Oktober 2023, sekitar 10 meter dari permukaan hutan.
Dua orang jatuh melalui kaca ke dalam hutan Pinus Limpakuwus di bawahnya, di mana satu orang kemudian dinyatakan meninggal. Satunya lagi mengalami luka ringan.
Dua orang lagi terlempar karena keruntuhan yang tiba-tiba dan berhasil berpegangan pada bingkai, seperti yang terlihat dalam rekaman video, mereka dibantu keluar dari jembatan oleh penonton yang berani.
Polisi kini sedang menyelidiki insiden tersebut dan telah menyiapkan tempat kejadian perkara (TKP) di tengah klaim bahwa manajemen atraksi mengabaikan keluhan tentang keamanan jembatan.
Baca juga: Peringati Hari Listrik Nasional, Presiden Jokowi Minta PLN Jaga Ketahanan Energi Indonesia
Video yang diambil di dekatnya menunjukkan seorang turis berjuang untuk naik kembali segera setelah jembatan kaca pecah awal pekan ini.
Kamera memfokuskan kembali untuk menunjukkan tubuh turis lain yang tidak disebutkan namanya di bawah, terjatuh melalui kaca.
Di atas, penonton bergegas membantu turis yang terjebak sebelum membantu mereka turun dari jembatan.
Di luar pandangan, sepuluh turis berhasil lolos dan hanya tiga yang mengalami luka ringan.
Ekop Purnomo, ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, mengaku telah menghubungi manajer The Geong pada bulan April ketika jembatan dibuka, meminta evaluasi keselamatan.
Dia mengatakan dia mendekati manajer The Geong setelah menerima keluhan di media sosial, yang menimbulkan kekhawatiran tentang seberapa aman jembatan itu.
Purnomo mengklaim sebanyak lima persen pengunjung menyampaikan keluhannya secara online.
Ia menambahkan, pengelola jembatan memilih tidak menghadiri pertemuan peninjauan standar tersebut, melainkan mengirimkan perwakilan.
"Tidak ada diskusi. Kami hanya meninggalkan pesan," katanya, Rabu.
Purnomo setuju untuk menutup hutan – yang dikelola secara terpisah dari jembatan – atas permintaan polisi setempat sementara penyelidikan terus berlanjut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.