Berita NTT
Yohanis Fransiskus Lema Ingatkan NTT Krisis Air, Dorong Masyarakat Rehabilitasi Lahan Pekarangan
bagaimana memperlakukan dan menjaga hutan, terutama di wilayah hulu yang menjadi daerah resapan dan tangkapan air, khususnya di Kota Kupang.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si mengajak masyarakat Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk kembali melakukan rehabilitasi lahan di wilayah masing-masing.
Hal tersebut harus dilakukan dari lingkungan terdekat mengingat potensi perubahan iklim dan dampak cuaca ekstrem yang kini sedang terjadi.
Berbicara dalam Sosialisasi Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan di Wilayah Kota Kupang yang digelar di Hotel Pelangi pada Kamis, 19 Oktober 2023, anggota Komisi IV DPR RI yang akrab disapa Ansy Lema menyebut bahwa kerja-kerja untuk menjaga dan menyelamatkan lingkungan merupakan kerja kolaborasi dan gotong royong seluruh stakeholder.
Melalui sosialisasi tersebut, DPR RI bersama KLHK ingin terus memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana memperlakukan dan menjaga hutan, terutama di wilayah hulu yang menjadi daerah resapan dan tangkapan air, khususnya di Kota Kupang.
Baca juga: Ansy Lema Serahkan Puluhan Alsintan Bagi Petani di Perbatasan RI-RDTL
Adapun bimbingan teknis itu merupakan kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama Komisi IV DPR RI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan khususnya Balai DAS Benain Noelmina dan KPH Kota Kupang.
Bertindak sebagai pembicara yakni Ansy Lema, Kepala BPDas Benain Noelmina, Klaudolfus Tuames serta Sesilia Sandra dari UPT KPH Wilayah Kota Kupang.
Menurut Ansy Lema, ketika berbicara tentang lingkungan dan hutan, maka juga serentak berbicara tentang kehidupan.
"Kita ingin membangun perspektif masyarakat yang harus punya kesadaran ekologis dan tidak melulu berorientasi pada profit oriented," ujar Ansy Lema.
Ia mengatakan, masyarakat harus bisa memastikan agar hutan tetap rimbun dengan kondisi lestari, karena hutan juga merupakan sumber air.
Lebih lanjut Ansy Lema mengatakan bahwa kondisi NTT sebagai provinsi kepulauan berkontribusi pada minumnya wilayah tangkapan air karena jarak antara gunung dan laut relatif dekat.
"Kondisi ini maka jika ada hujan berlarut larut maka potensi banjir sangat besar terjadi karena air akan sangat cepat mengalir karena ketiadaan wilayah resapan air atau daerah tangkapan air," sebut mantan Juru Bicara Ahok itu.
Apabila terjadi hal demikian, maka masyarakat yang akan mengalami kerugian.
Baca juga: Bawa Otoritas KLHK Bertemu Masyarakat Adat Mutis, Ansy Lema: Jangan Utak Atik
Ia mengajak sekaligus mendorong masyarakat untuk melakukan rehabilitasi lahan dengan menanam pohon di ruang ruang terbuka termasuk di pekarangan rumah. Dengan semangat yang sama, laju deforestasi juga harus dikurangi.
Saat ini, kata dia, BPDAS Noelmina memiliki lahan persemaian sehingga masyarakat bisa mengambil bibit dari persemaian untuk melakukan penghijauan.