Berita NTT

Gunung Ili Lewotolok Lembata Meletus, Masyarakat Diminta Waspada

Letusan gunung berapi itu terjadi setelah mengalami erupsi dalam sepuluh bulan terakhir. 

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
ANTARA
Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata NTT meletus pada Selasa (24/10/2023) pagi. Masyarakat diminta untuk tetap waspada. 

POS-KUPANG.COM, Kupang - Gunung api Ile Lewotolok atau Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus pada Selasa (24/10/2023) pagi. 

Letusan gunung berapi itu terjadi setelah mengalami erupsi dalam sepuluh bulan terakhir. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG ) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat terjadi dua kali letusan pada Selasa pagi itu. 

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 2.023 Meter

Dikutip dari Antara, petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian menyebut bahwa  letusan pertama terjadi pukul 05.08 WITA. Sementara letusan kedua terjadi berselang sembilan menit kemudian.

Sementara itu, luncuran abu vulkanik dari Gunung Ile Lewotolok terpantau mengarah ke barat dan barat laut. 

 "Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," ujar Stanislaus.

Berdasarkan hasil pengamatan, terang dia, letusan pertama meluncurkan kolom abu setinggi lebih kurang 500 meter mengarah ke barat dan barat laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat dan barat laut.

Baca juga: Warga Seputaran Gunung Ile Lewotolok Lembata Mulai Terdampak Abu Vulkanik

Alat seismograf merekam letusan tersebut berkekuatan amplitudo maksimum 30,6 milimeter dan durasi 44 detik.

Erupsi kedua melontarkan abu vulkanik berwarna kelabu setinggi lebih kurang 600 meter mengarah ke barat. Erupsi tersebut dengan amplitudo maksimum 25,6 milimeter dan durasi 42 detik. "Ancaman bahaya erupsi masih jauh dari lokasi pemukiman," kata Stanislaus.

Sejak 1 Januari sampai 24 Oktober 2023, Gunung Ili Lewotolok adalah gunung api paling sering erupsi dengan jumlah letusan 77 kali.

Gunung api kedua yang juga aktif erupsi adalah Gunung Anak Krakatau dengan jumlah letusan tercatat sebanyak 62 kali. Kemudian, Gunung Ibu dengan jumlah letusan 46 kali.

PVMBG mengimbau masyarakat yang berada di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ili Lewotolok. 

Masyarakat juga diminta menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain yang dapat melindungi mata dan kulit untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lain akibat abu vulkanik. (*)

 

Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved