Kendaraan Listrik
Transisi Kendaraan Listrik Jalan Keluar Atasi Polusi Udara
CEO Tribun Network Dahlan Dahi mengatakan polemik kualitas udara masih menjadi isu nasional yang hangat dibicarakan.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) Tribun Network Dahlan Dahi mengatakan polemik kualitas udara masih menjadi isu nasional yang hangat dibicarakan.
Menurutnya, buruknya Kualitas udara harus disikapi serta dicarikan jalan keluar.
"Polemik Kualitas udara yang buruk telah menimbulkan kesadaran bahwa udara yang bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat," kata Dahlan dalam diskusi Tribun Network 'Percepatan Transformasi Energi Listrik' #PakaiMolis di Kantor KG Media, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Dahlan menilai tingginya tingkat polusi udara tidak hanya kekhawatiran warga tetapi juga menjadi sorotan media asing.
Mata dunia yang melihat Indonesia dengan Kualitas udara buruk perlu diatasi, salah satunya dengan transisi kendaraan listrik.
Baca juga: PLN Jamin Suplai Kendaraan Listrik Andal
"Bahkan ibu kota Jakarta menjadi kota paling beracun, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut penyumbang utama pencemaran udara di Indonesia adalah sektor transportasi dengan porsi 44 persen disusul sektor industri 33 persen," ucap Dahlan Dahi yang juga Chief Digital Officer KG Media.
Berdasarkan data Direktorat Mega Proyek Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) bahwa sektor transportasi melepas emisi karbon dioksida sebanyak 280 juta ton pada 2020 dan diprediksi akan membengkak sebesar 860 juta ton pada 2060 jika tidak ada terobosan.
Merujuk kesepakatan dengan negara di dunia untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060, negara-negara didorong untuk menentukan jalan keluar.
"Salah satu pilihannya adalah dengan melakukan transisi dari penggunaan mobil konvensional ke mobil listrik," tegasnya.
Selain transportasi massal yang nyaman, kata Dahlan Dahi, upaya mengurangi emisi karbon di sektor transportasi juga bisa dilakukan dengan mendorong shifting kendaraan pribadi berbasis fosil menjadi kendaraan berbasis listrik.
Baca juga: Ketua IMI Bambang Soesatyo: Indonesia Terlambat Adopsi Kendaraan Listrik
Dia menilai transisi penggunaan kendaraan berbasis listrik diyakini dapat memangkas lebih dari separuh emisi karbon dibandingkan kendaraan berbasis fosil.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki polusi udara adalah mendorong masyarakat menggunakan kendaraan listrik karena menggunakan energi yang bersih dan aman bagi lingkungan.
Anjuran penggunaan kendaraan listrik ini pun juga didukung potensi Indonesia untuk membangun kendaraan listrik berikut ekosistemnya.
"Bapak Presiden Joko Widodo mengatakan 60 persen pengembangan kendaraan listrik kuncinya pada baterai sebagai komponen utama," tutur Dahlan.
Hal itu karena Indonesia merupakan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia dengan stok 21 miliar ton atau sekitar 30 persen dari cadangan dunia. (tribun network/reynas abdila)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.