KKB Papua
Doktor Socratez Surati Wapres Maruf Amin, Bukan Soal KKB Papua, Tapi Urusan Pembangunan di Wamena
Wakil Presiden Maruf Amin langsung mendapatkan surat yang dikirimkan Presiden PGBWP, Dr. Socrates Yoman soal pembangunan gedung kantor pemerintah.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG. COM – Baru beberapa hari bertugas di Tanah Papua, Wakil Presiden Maruf Amin langsung mendapatkan surat yang dikirimkan Presiden PGBWP, Dr. Socrates Yoman. PGBWP merupakan singkatan dari Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
Dalam suratnya, Doktor Socrates Yoman mempersoalkan rencana pemerintah yang hendak membangun daerah itu dengan mendahulukan pembangunan kantor pemerintah.
Dalam suratnya, ia mempermasalahkan niat pemerintah membangun kantor untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
Ia bahkan secara blak-blakan meminta negara tidak membunuh rakyat Papua dengan merampok tanah sebagai sumber kehidupan masyarakat setempat.
Doktor Socrates juga menyebutkan bahwa rakyat bisa hidup tanpa uang, tetapi mereka tidak bisa hidup tanpa tanah. “Masyarakat adat bisa hidup tanpa uang. Tetapi, mereka tidak bisa hidup tanpa tanah”.
Ia bahkan meminta agar negara dalam hal ini pemerintah jangan membunuh rakyat dengan merampok tanah sumber kehidupan rakyat atas nama pembangunan.
Selengkapnya, surat dari Doktor Socrates yang ditujukan kepada
Wakil Presiden RI, Maruf Amin itu, dapat disimak dalam sajian lengkap berikut ini.
Kepada Yang Mulia
Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin
Wakil Presiden Republik Indonesia
Shalom!
Dengan surat ini, Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (BPP-PGBWP) menyampaikan kepada Wakil Presiden Bapak Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin berhubungan dengan rencana pada Kamis, 12 Oktober 2023 akan berada di Lembah Agung-TANAH orang-orang Hubula (Wamena-Jayawijaya).
Dalam jadwal kunjungan bapak tertulis: “Peletakkan batu pertama pembangunan Kantor Pemerintah.”
Bapak Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin Wakil Presiden yang mulia, perlu saya sampaikan bahwa TANAH Wouma adalah TANAH milik rakyat dan sumber kehidupan kehidupan Penduduk Asli dari leluhur, nenek moyang, ribuan tahun yang merupakan tumpuan harapan hidup turun-temurun sampai anak dan cucu ke depan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.