Pilpres 2024
Hasil Survei Terbaru, Ganjar Pranowo Perlebar Rentang Elektabilitas dari Prabowo Subianto
Elektabilitas Ganjar Pranowo masih mengungguli dua bakal calon presiden lainnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Elektabilitas Ganjar Pranowo masih mengungguli dua bakal calon presiden lainnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Hal itu diketahui dari hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia dan Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC yang dirilis baru-baru ini.
Indikator Politik Indonesia menggelar survei selama 25 Agustus-3 September 2023.
Adapun hasilnya, elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, tidak terpaut terlalu jauh.
Dalam simulasi tiga nama, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, elektabilitas sosok Ganjar Pranowo yakni 37,4 persen.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang masing-masing memiliki elektabilitas 33,0 persen dan 21,5 persen.
Baca juga: Jokowi - Ganjar Pranowo Kompak Tuntun Megawati Turuni Tangga
Merujuk pada angka-angka itu, tidak bisa disimpulkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo lebih tinggi dibandingkan elektabilitas Prabowo Subianto.
Pasalnya, margin of error survei mencapai +/- 2,9 persen. Artinya, apabila Ganjar menggunakan batas bawah margin of error, maka angka elektabilitasnya 34,5 persen alias terpaut tipis dengan elektabilitas Prabowo.
Sementara itu, apabila Prabowo Subianto menggunakan batas atas margin of error, maka angka elektabilitasnya 35,9 persen alias mengungguli elektabilitas Ganjar Pranowo.
Hasil survei ini menunjukkan Ganjar Pranowo mampu memperlebar rentang elektabilitasnya dengan Prabowo Subianto.
Berkaca pada survei serupa bulan Juli dan Agustus 2023 lalu, elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 35,2 persen dan 37,4 persen.
Sementara itu, pada periode bulan yang sama, elektabilitas Prabowo Subianto justru turun tipis, yakni 33,2 persen dan 33,0 persen.
Baca juga: Soal Cawapres Ganjar Pranowo, PDI Perjuangan: Sudah Diputuskan, Tinggal Diumumkan
Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Jumlah respondennya mencapai 1.200 orang yang dipilih dengan metode multistage random sampling.
Tingkat kepercayaan survei ini sendiri, yakni 95 persen.
Survei SMRC
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC melakukan simulasi pemilihan tertutup di Jawa Timur terhadap Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Hasilnya, Ganjar Pranowo mendapatkan suara yang paling tinggi di Jawa Timur, dengan raihan 44 persen suara, kemudian disusul Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Pilihan pertama Ganjar Pranowo 44 persen, Prabowo Subianto 23 persen, Anies Baswedan 14,2 persen, dan sisanya 18,8 menyatakan belum tahu akan memilih siapa," kata Pendiri SMRC, Saiful Mujani saat memaparkan hasil survei di kanal Youtube SMRC TV, Kamis (28/9/2023).
Dalam simulasi suara tersebut, kata dia, Anies Baswedan cenderung tidak banyak berbeda dan bahkan lebih rendah dari tingkat nasional.
Baca juga: Anies Baswedan-Cak Imin Berbusana Serba Putih Bertemu Rizieq Syihab
"Kalau dilihat dari sini, nampaknya suara Anies ini tidak banyak berbeda dengan suara Anies di tingkat nasional, bahkan lebih rendah cenderung," ujarnya.
"Jadi di survei nasional sebelumnya kita menemukan angka di kisaran 16-17 persen, sekarang 14 persen, jadi tidak berbeda secara signifikan," sambungnya.
Sementara deklarasi Anies Baswedan dengan bakal calon wakil presidennya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tak membuat suaranya menguat di Jawa Timur.
"Artinya di Jawa Timur, di mana deklarasi itu (Anies-Cak Imin) terjadi, tidak membuat Anies Baswedan menguat. Kira-kira untuk sementara ini di hasil survei 2 September-11 September 2023," ucapnya.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka pada 2 September 2023, persis saat deklarasi Anies-Cak Imin (AMIN) dilakukan. Survei berlangsung hingga 11 September 2023. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.