Lowongan Kerja

Waspada Penipuan! Ini 8 Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu, Gaji Fantastis hingga Situs Gratis

Waspada Penipuan dengan modus Lowongan Kerja! Ini 8 Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu, Gaji Fantastis hingga email atau Situs Gratis

Editor: Adiana Ahmad
KOMPAS.com/Shutterstock
Lowongan Kerja Palsu/ Ilustrasi hoaks Lowongan Kerja Palsu - Waspada Penipuan, Ini 8 Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu, gaji fantastis hingga situs gratis 

POS-KUPANG.COM - Waspada penipuan dengan modus Lowongan Kerja yang disebar di dunia maya. Kenali Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu sebelum menjadi korban.

Warning atau peringatan ini penting untuk Anda para lulusan baru yang sedang mencari pekerjaan.

Ingat, jangan tergiur dengan tawaran gaji fantastis karena salah satu Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu yakni gaji yang menggiurkan. 

Selain itu, tawaran Lowongan Kerja Palsu sering menggunakan email atau situs gratis.

Baca juga: Tawarkan Banyak Benefit,Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja Penempatan 10 Daerah, Berminat? Cek Syarat

Berikut 8 Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu yang perlu diwaspadai.

Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu

1. Persyaratan menjadi karyawan terlalu mudah dan umum

Perusahaan yang sedang mencari karyawan akan menyertakan sejumlah persyaratan secara mendetail. Perusahaan yang membuka rekrutmen tentunya mencari calon karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi pekerjaan.

Persyaratan yang diajukan mulai dari yang umum seperti lulusan jurusan tertentu yang sesuai dengan jobdesk, nilai IPK, pengalaman berorganisasi atau pengalaman kerja hingga syarat usia.

Baca juga: Lowongan Kerja Bank Muamalat bagi Lulusan D3-S1, Berlaku Syarat Tinggi Badan, Cek Info Lengkap

Namun lowongan kerja palsu biasanya mencantumkan persyaratan yang sangat umum, seakan semua orang bisa melamar dengan sangat gampang.

Misalnya seperti pendidikan SMK jurusan apa saja, usia minimal 18 tahun, domisili Jakarta dan sekitarnya, tidak wajib memiliki pengalaman sebelumnya Lowongan kerja dengan syarat mudah juga perlu diwaspadai karena bisa jadi modus penipuan.

2. Menawarkan gaji fantastis

Ciri-ciri lowongan kerja palsu berikutnya adalah menawarkan gaji tinggi. Dalam lowongan akan tercantum angka gaji yang menggiurkan di atas UMR tidak lupa juga dengan bonus dan banyak tunjangan.

Pelaku penipuan dengan modus lowongan kerja bahkan tidak segan-segan mencantumkan gaji Rp 7 hingga 10 juta dengan bonus dan berbagai tunjangan lainnya.

Perlu kamu ketahui juga, biasanya perusahaan-perusahaan ternama sangat jarang yang mencantumkan gaji secara terang-terangan. 

Bila kamu menemukan perusahaan-perusahaan besar yang membuka lowongan dengan mencantumkan gaji yang tidak masuk akal, sebaiknya jangan langsung tergiur.

3. Menggunakan bahasa tidak formal

Ciri-ciri lowongan kerja palsu berikutnya adalah menggunakan bahasa yang kurang formal. Tidak hanya itu, kamu juga bisa menemukan banyak typo atau kata yang tidak sesuai EYD.

Berbeda dengan lowongan asli yang dibuat dengan bahasa formal dan memperhatikan tata bahasa yang sesuai dengan EYD.

4. Mencatut nama perusahaan besar

Agar mudah menjaring korban, pelaku penipuan yang menggunakan modus lowongan kerja palsu mencatut nama perusahaan besar.

Tidak jarang mereka juga mengatakan bahwa mereka adalah penyalur kerja untuk perusahaan tersebut.

Jika kamu mendapatkan undangan wawancara kerja dari perusahaan besar, sebaiknya kamu pastikan lagi di website resmi atau media sosial perusahaan tersebut.

5. Alamat kantor tidak jelas

Ciri lowongan kerja palsu berikutnya adalah alamat kantor perusahaan tersebut tidak dicantumkan secara jelas. Atau ada juga yang menggunakan alamat kantor perusahaan lain.

Atau modus lainnya adalah alamat kantor dan alamat interview berbeda. Misalnya alamat kantor di Jakarta Selatan, namun lokasi interview ada di Jakarta Utara.

Untuk memastikan perusahaan yang menawarkan pekerjaan bukan modus penipuan, sebaiknya digunakan Google Maps untuk membuktikan kebenaran alamat tersebut.

Cara mudahnya kamu bisa kroscek dengan mencarinya di Google, cukup ketik "penipu + nama kantor". Jika benar itu lamaran penipuan, akan banyak blog atau juga forum diskusi yang membahasnya.

6. Menggunakan email dan situs gratis

Perusahaan yang terpercaya biasanya akan menggunakan email dengan nama domain sesuai perusahaan tersebut.

Sehingga jika ada lowongan kerja dan menggunakan email yang bisa digunakan secara cuma-cuma seperti gmail.com atau @yahoo.com sebaiknya tidak perlu menanggapi email tersebut.

Website resmi perusahaan biasanya akan menggunakan nama perusahaan dan akhiran .com atau .co.id. Berbeda dengan situs lowongan kerja palsu yang menggunakan situs gratis seperti Blogspot, Wordpress, Weebly.

7. Mencantumkan semua nama kandidat yang diundang

Undangan wawancara di perusahaan resmi biasanya bersifat personal. Namun dalam lowongan kerja palsu justru semua nama kandidat dicantumkan terang-terangan.

Biasanya mereka memasukkan nama kandidat lengkap dengan identitas seperti nomor KTP serta alamat dan nomor tes palsu.

8. Menyebar informasi lowongan kerja melalui SMS atau WhatsApp

Jika kamu mendapatkan lowongan dari SMS atau WhatsApp sebaiknya kamu perlu curiga bisa jadi itu menjadi modus penipuan. 

Contoh lowongan kerja palsu melalui SMS biasanya menggunakan nomor personal, dan di akhir pesan kamu akan diminta untuk merespons dengan membalas pesan tersebut. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved