Berita Ende
Didiagnosis Sindrom Nefrotik dan Infeksi Saluran Kemih, Lidia Tak Kuatir Biaya Pengobatan
Ida sapaan akrabnya, bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Ende sebagai tenaga kebersihan yang merupakan peserta dari segmen PU
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, ENDE - Kasih sayang orang tua memang tiada habisnya. Bagi orang tua, anak adalah segalanya sehingga apapun rela dilakukan demi keselamatan sang anak. Di saat seorang anak mengalami hal yang mengancam keselamatannya, orang tua akan melakukan apapun untuk menyelamatkan nyawa sang anak.
Seperti halnya saat kejadian tak terduga menimpa seorang anak bernama Yoseph Thiago Rame. Anak berusia tujuh tahun tersebut mengalami pembengkakan di sekitar wajah, perut, dan kaki. Tanpa sebab dan tidak ada tanda-tanda kesakitan sebelumnya, tentu sebagai orang tua yang mendampingi merasa cemas.
"Ketika kejadian aneh itu terjadi, saya langsung membawa Thiago ke dokter keluarga tempat dimana saya terdaftar setelah setengah jam di tangani di dokter, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ende (RSUD Ende). Saya pun panik bukan main saat dokter mendiagnosis anak saya dengan Sindrom Nefrotik dan Infeksi Saluran Kemih. Lantas atas anjuran dokter, anak saya dirawat inap pada tanggal 29 April 2023. Saya khawatir, karena berdasarkan penjelasan dokter jika tidak segera ditangani akan menyebabkan gagal ginjal kronis pada anak saya," terang Lidia Dairo Laya (36) ibu dari Thiago.
Baca juga: Wakil Bupati Erik Rede Sebut Program JKN BPJS Kesehatan Bantu Masyarakat di Kabupaten Ende
Ida sapaan akrabnya, bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Ende sebagai tenaga kebersihan yang merupakan peserta dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).
Ia mengakui pelayanan yang diberikan di rumah sakit selama anaknya barobat dirasakan tanpa ada kendala, ruangan sesuai dengan hak kelas peserta dan pelayanan yang diberikan juga tidak ada perbedaan dengan pasien lainnya, petugasnya pun ramah dan baik hati. Tidak ada perbedaan pelayanan dengan pasien umum lainnya meski Ida memanfaatkan kepesertaannya sebagai peserta JKN.
"Anak saya dirawat selama 10 hari di rumah sakit. Selama rawat inap tidak pernah terpikir sepeser pun biaya yang perlu saya siapkan untuk membayar ke rumah sakit. Terbukti, pada hari kepulangan saya tidak mengeluarkan biaya sepeser pun dari kantong pribadi," jelas Ida.
Dirinya masih ingat apa yang disampaikan oleh petugas BPJS Kesehatan saat ia mengurus kepesertaan di kantor BPJS Kesehatan bahwa bahwa selagi tidak naik kelas, maka tidak ada iur biaya dan seluruhnya ditanggung oleh Program JKN. Dirinya bersyukur saat itu, sang anak sudah kembali sehat dan bisa beraktifitas kembali dengan normal. Ia menyebut, jika tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan, mungkin sudah lama anaknya tidak berobat karena tidak memiliki cukup biaya.
Baca juga: Akselerasi Capaian UHC, BPJS Kesehatan Luncurkan Program Pesiar
"Beruntung ada Program JKN, selama menjalani perawatan di rumah sakit, saya tidak pernah sekalipun membayar. Bila saya hitung-hitung, mungkin sudah puluhan juta rupiah biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan untuk pengobatan anak saya," kata Ida bersungguh-sungguh.
Ida pun mengaku sangat bersyukur dirinya dan keluarganya telah terdaftar Program JKN. Menurutnya, iuran yang dibayarkan, tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang dia terima. Banyak manfaat yang diperoleh, selain memperoleh perlindungan kesehatan, dengan menjadi peserta JKN juga dapat menjadi ladang untuk berbuat kebajikan. Iuran yang dibayarkan setiap bulannya dapat membantu peserta lain yang membutuhkan.
“Di sinilah letak gotong royongnya, sewaktu kita atau keluarga sakit biaya pengobatannya dibantu oleh peserta lain yang sehat, begitu pula sebaliknya. Sampai saat ini pun anak saya masih menjalani perawatan lawat jalan dan obat rutin. Entah berapa biaya yang dikeluarkan pribadi jika tidak punya JKN,” imbuh Ida.
Mengakhiri obrolan, Ida menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah menghadirkan Program JKN yang sangat membantu masyarakat seperti dirinya dan keluarganya. Program JKN merupakan salah satu program pemerintah yang secara nyata dan langsung menyentuh sendi kehidupan masyarakat dan menjadi andalan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
“Mungkin masyarakat masih ada yang belum menyadari ada satu program pemerintah yang harus kita apresiasi. Program JKN ini sangat membantu ketika membutuhkan biaya pengobatan menjamin kesehatan seluruh masyarakat,” tutup Ida. (tom)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS