Kuliner NTT

Makanan Extreme Ular Inga Perjalanan 1 Bulan Ikut Kongres GMKI di Tomohon Provinsi Sulawesi Utara

Makanan Extreme Ular Inga Perjalanan 1 Bulan Ikut Kongres GMKI di Tomohon Provinsi Sulawesi Utara

|
Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/FERRY NDOEN
ULAR PITON - Penulis kuliner Ferry Ndoen bersama Ular Piton di Mall Artos, Kota Magelang, gambar diabadikan Oktober 2022 silam 

Laporan Wartawan Pos Kupang. Com, Ferry Ndoen

POS-KUPANG.COM - Sahabat kuliner ntt  yang berbahagia,  kemarin beta pung ponaan dapat tangkap ular pithon di bebatuan di depan rumah di Kelurahan Pasir Panjang, Kota Kupang.

Dan ular piton ini memuain kembali adrenalin di otak saat masih kuliah di Kampus Fakultas Ilmi Administrasi (FIA) Undana Kupang, Jurusan Sosiologi, angkatan kedua.

Kali ini beta mau berkisah tentang sebuah catatan perjalanan dramatik, namun penuh historis.

Perjalanan ini boleh dikatakan sebuah catatan historis yang sulit dilupakan oleh rekan rekan GMKI Kupang saat mengikuti Kongres Nasional GMKI taon 1991 yang butuh waktu waktu perjalanan hingga 1 bulan.

Kegiatan Kongres Nasional  GMKI taon 1991 cuma 1 pekan sekitar bulan September taon 1991 tapi perjalanan ke Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membutuhkan waktu hingga 1 bulan karena menunggu jadwal perjalanan Kapal Pelni.

Jadi sebelum beta berkisah dan mengulas soal nikmatnya makan daging ular goreng yang pernah beta makan dan nikmati di Pasar Extrime  di Kota Manado, tahun 2015 dan tahun 1991 silam dan kembali makan daging ular piton goreng kemarin. 

Mengapa ini disebut sebuah perjalanan historis atau penuh sejarah dan sangat dramatik?

Pasalnya, untuk melakukan sebuah kegiatan Kongres Nasional GMKI di Kota Tomohon, Sulut, katong  rombongan GMKI Kupang harus membutuhkan waktu perjalanan 1 bulan penuh perjalanan

Perjalanan rombongan GMKI Cabang Kupang ikut Kongres Nasional GMKI dengan kapal laut mili PT Pelni KM Kelimutu dan KM Dobosnolo untuk menuju ato untuk bisa sampai ke Kota Tomohon -Sulut.

Jadi kisah historisnya, sebelum katong menuju ke Kota Tomohon - Sulut sekitar bulan Seprember 1991, katong dari GMKI Cabang Kupang menggelar Konferensi Cabang (Kofercab) di Kota Ende selama 1 minggu termasuk kegiatan dan pulang pergi Kupang Ende gunakan kapal KMP Feri.

Beta inga katong yang ikut Konfercab GMKI di Ende, ada sejumlah nama senior GMKI yang saat itu merupakan kaka kaka senior GMKI.

Mereka diantaranya, bro Drs. Alex Ena, MSim Drs. Imanuel Blegur, Naweni Ana Djukana, SH, MSi, Ma Ina Rede Bire, S.Sos, Dra. Grace Arkiang, Agus Mangngi Radja, S.Sos, MSI,

Benny Pili Robo, Alex Dimoe, S.Sos, Fery Ndoen, S.Sos, Ejbends Doeka, S.Sos, Msi, Adi Messakh, S.Sos,  Dra.Tabitha Boenga, Drs.Rudy Tonubesi.

Juga ada beberapa nama yang skarang ini profesi sebagai pendeta dan guru yang beta su lupa dong pung nama dari UKAW Kupang.

Nama nama ini juga yang masok dalam catatan nama rombongan yang berangkat ikut Kongres Nasional GMKI di Kota Tomohon, sekitar bulan September taon 1991 dan Konfercab GMKI di Ende taon sekitar Juli taon 1991.

Saat Konfercab GMKI di Ende, katong naek kapal Feri bawa bekal beras 1 karong  100 kg untuk stok logistik makan minum rombongan Konfercab GMKI dari Kupang dan gabung anggota yang ada di Ende.

Lalu usai kegiatan Konfercab GMKI di Ende, katong pulang Kupang untuk cari dana seperti jual rantangan untuk kumpul uang tiket menuju ke Kota Tomohon - Sulut mengikuti Kongres Nasional GMKI di Tomohon.

Katong  samua anggota bergerak cari dana deng jual rantangan dan minta dukungan dana berupa sumbangan kepada kaka senior yang ada di Kupang.

Misalnya, Dr.August Benu (alm), Drs. Paulus Isliko, Drs.FB Koenunu (alm)  dan sejumlah pengusaha katong datangi untuk mendukung dana tiket keberangkatan rombongan GMKI ikut Kongres Nasional  GMKI di Tomohon -Sulut.

Lalu sekitar bulan September 1991 katong berangkat ke Tomohon dengan titik singgah pertama yakni di Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.

Di Kota Makassar katong tunggu kapal selama 1 minggu untuk bisa menuju ke Pelabuhan Bitung - Sulut

Di Kota Makassar, katong anggota GMKI Cabang Kupang yang berangkat ada 30 -an anggota GMKI,

Dan katong GMKI Cabang Kupang tidur di Sekretariat GMKI di Kota Makassar di Jalan Gunung Bawa Kraeng

Dan jalan ini yang saat itu terkenal dengan istilah Jalan Jagung Bakar di Kota Makassar.

Katong 30 - an orang berangkat dari Kupang menuju Kota Makassar pakai KM Kelimutu.

Lalu katong nginap selama 1 minggu di Kota Makassar untuk tunggu KM Dobonsolo untuk menuju ke Pelabuhan Bitung, di Kota Bitung dan diterima dan dijemput Pemda Setempat.

Lalu katong di bawah dengan bus ke Kota Manado untuk  menuju ke Kota Tomohon.

Pelayaran dari Makassar ke Pelabuhan Bitung pakai KM Kelimuti,katong singga di sejumlah pelabuhan

Misalnya, di Pelabuhan Bau Bau, Sulawesi Tenggara (Sultra), lalu menuju Pelabuhan Kota Ambon katong sempat makan bubur papeda yang disiapkan anggota GMKI Kota Ambon karena kapal singga hampir 4 jam di pelabuha.

Lalu dari Pelabuhan Ambon kapal menuju ke Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, dan rombongan GMKI Kupang dijemput pakai bus oleh Pemda Sulawesi Utara menuju langsung ke tempat Kongres Nasional GMKI di Kota Tomohon.

Tempat pelaksanaan Kongres Nasional GMKI di kompleks Bukit Doa, di Kota Tomohon.

Kongres Nasional GMKI di Kota Tomohon di buka oleh Menko Polkam, Laksamana Sudomo mewakili Presiden Soeharto.

Dan yang beta inga, untuk menggelar Kongres Nasional GMKI selama 1 Minggu menelan anggara sekitar Rp 500 juta.

Katong  rombongan GMKI Cabang Kupang terbesar kedua setelah rombongan GMKI Papua berjumlah 50 - an orang.

Dan peserta yang mengikuti Kongres Nasional GMKI di Kota Tomohon dari seluruh Indonesia dengan peserta sekitar 1000 lebih peserta.

Katong dari GMKI Kupang oleh panitia diberi tempat/lokasi penginapan di rumah penduduk/jemaat GMIM (Gereja Masehi Injili Minahasa) di Desa Kakaskasen.

Udara di Kota Tomohn sangat sejuk sepertidi Kota Lembang, Jawa Barat.

Beta tidur di rumah jemaat di Desa Kakaskasen, di bawah Kaki Gunung Lokon, Tomohon.

Dan saat malam hari hari,  katong bisa lihat api dari mulut Gunung Lokon yang menyala terang setiap malam karena ada erupsi

Katong Desa Kakaskasen  berada sekitar 5 Km di bawa kaki Gunung Lokon - Tomohon Sulut.

Kongres Nasional  GMKI digelar selama sekitar 1 minggu, lalu katong rombongan pulang juga menggunakan KM Dobonsolo dengan titik singgahpulang selama 1 minggu tinggal di Sekretariat GMKI  di Jalan Gunung Bawa Kraeng, Kota Makassar, Sulsel.

Beta inga di Sekretariat GMKI di Jalan Gunung Bawa Kraeng, katong masak nasi sendiri karena katong ada bawa beras 1 karung  (100 kg) lebih dari Kupang serta logistik berupa super mie dan lainnya.

Katong tidur bentang tikar di ruangan sekretariat GMKI di Kota Makassar, dan sudah dibagi tugas bagi mereka yang bertugas urus konsumsi dan lainnya.

Misalnya, ma Grace Arkiang, non Tabitha Boenga, ma Ena Rede Biretugas masak nasi dan super rebus ato super goreng pakai sayur mayur untuk konsumsi anggota. Masakan di bawah pengawasan ma Ana Djukana.

Catat historis rombongan GMKI Kupang selama 1 bulan penuh pergi-pulang/PP) Kupang - Makassar - Bitung - Tomohon, sangat berkesan dengan sejumlah pengalaman

JUga  kejadian unik yang menjadi catatan unik perjalanan selama 1 bulan penuh bersama teman teman GMKI Kupang.

Salah satu  kejadian unik dan menarik yang beta alami di Kota Makassar, beta alami kecelakaan becak saat pergi nonton film layar tancap dalam kota Makassar.

Dan saat transit di Kota Makassar, beta juga sempat melakukan perjalanan wisata dengan salah satu teman yang beta su lupa namanya.

Katong dua pinjam motor yamaha bebek lalu pergi ke destinasi wisata di air Terjun Banti Murung di Kabupaten Maros, atau sekitar 50 km dari Kota Makassar.

Untuk menuju ke lokasi wisata air terjun Banti Murung, membutuhkan waktu 2 jam perjalan ato sekitar 4 jam perjalanan PP.

Dan yang beta inga, saat sore hari mau pulang ke Kota Makassar,  saat keluar dari lokasi wisata air terjun Banti Murung, katong pung ban sepeda motor Yamaha Bebek 75 cc ban bocor.

Beta jadi galau dan bingung karena waktu su sore hari sekitar jam  17.00 wita, dan uang di saku hanya ada 50 ribu.

Tapi Puji Tuham Tete Manis Bae... katong bisa eksis hingga kembali ke Kota Makassar deng salamat karena beruntung, di pojok keluar lokasi wisata air terjung  Banti Murung ada tempat tambal ban.

Dansalah satu lokasi yang katong sempat foto selain air terjun Banti Murung, yakni lokasi wisata hutan pintu Maros sata menuju ke Air terjun.

Catatan perjalana kedua, yakni taon 2015, beta liputan ke Kota Manado meliput kegiatan POR (Pekan Olahraga) Korpri di Kota Manado - Sulut  selama 1 pekan.

Yang paleng berkesan, beta diajak teman beta Pendeta Jerry Elim, SH, STh ke tempat wisata Bukit Kasih - Kanonang.

Katong pakai bro Pendeta Jerry Elim pung oto Toyota Kijang Grand menuju ke lokasi wisata Bukit Kasih - Kanonang.

Katong melakukan perjalan yang sangat mengasyikan bersama bro  Jerry Elim, melewati sejumlah wilayah kecamatan.

Dan katong sempat mampir di Pasar Extrim yang menjual aneka daging

Msalnya daging ular, daging kalong/keleawar, daging anjing dan daging kelinci dan lainnya.

Juga tersedia resto makanan exktrim yang sangat lezat termasuk daging ular.

Katong sempat makan menu daging ular di sebuah resto makanan di samping Pasar Extrim, Di Kota Tomohon sebelum kembali pulang ke Kota Manado.

Ternyata sop daging ular dan daging ular goreng sangat lezat, juga daging kelelawar goreng.

Ini catat historis yag menjadi kenangan yang beta ceritakan kembali kepada bapa mama, sahabat, kenalan, saudara anak cucu untuk menjadi kenangan.

Biar catata ini bisa tersimpan di buku abadi mbah Google dan menjadi catata dramatik perjalanan Ferry Ndoen saat masa muda dan saat masih eksis sebagai jurnalis sejati di lapangan.

Dan kemaren, beta pung ponaan Nikson Ndoen saat sedang kerja rumah kos dan membonkar batu, dia temukan ular piton, lalu membunuhnya.

Dan ular ini katong goreng menjadi tolakan dengan sebotol bir, maka ingatan kembali mengenang masa perjalanan ke Kota Tomohon puluan taon silam ikut Kongres Nasional  GMKI.

Selamat menikmati berkat Tuhan menu daging ular piton goreng yang ditangkap di bawah bebatuan di depan rumah, di Pasir Panjang - Kupang, Sabtu 26 Agustus 2023. (fen).

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Baca juga: Viral Menangis Usai di Hujat Penyanyi Sampah Artis Wika Salim Merasa Sedih

ular piton 67
DAGING ULAR PITON GORENG - Ini daging ular piton goreng yang sangat lezat minum deng tolakan 1 botol bir ala Ferry Ndoen, Sabtu 26 Agustus 2023 (POS-KUPANG.COM/FERRY NDOEN -
DAGING ULAR PITON GORENG - Ini daging ular piton goreng yang sangat lezat minum deng tolakan 1 botol bir ala Ferry Ndoen, Sabtu 26 Agustus 2023
DAGING ULAR PITON GORENG - Ini daging ular piton goreng yang sangat lezat minum deng tolakan 1 botol bir ala Ferry Ndoen, Sabtu 26 Agustus 2023 (POS-KUPANG.COM/FERRY NDOEN)
mall artos piton artos1
ULAR PITON - Penulis kuliner Ferry Ndoen bersama Ular Piton di Mall Artos, Kota Magelang, gambar diabadikan Oktober 2022 silam
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved